5 Kisah Penyelamatan Diri dari Razia di Sekolah

MOJOK.CO Dari sekian banyak razia di sekolah, gimana sih cara terbaik untuk “bertahan hidup” dan selamat dari hukuman yang mengerikan?

Berita soal razia skincare kemarin cukup menghebohkan jagat maya media sosial. Pasalnya, selain yang disita adalah sesuatu yang anti-mainstream, yaitu alat-alat kecantikan, berita itu langsung melempar kenangan kita pada masa-masa susah SMA yang penuh ups and downs kehidupan. Cieee~

Kengerian yang kita semua rasakan setiap kali ada razia di sekolah tampaknya adalah sesuatu yang wajar. Ibarat peribahasa tak-ada-gula-tak-ada-semut, kayaknya kita bisa bilang “tak-ada-razia-tak-ada-SMA”. Pokoknya, razia di sekolah adalah bagian besar dari kenangan masa muda, suka atau tak suka!

Sebagai manusia berpengalaman yang pernah terjebak dalam situasi razia di sekolah, rasa-rasanya seru juga kalau kita sama-sama memutar otak dan mengingat bagaimana cara kita survive menghadapi “horor” saat itu. Bersama Mojok, marilah kita membuat daftar “penyelamatan” razia di sekolah, mylov~

1. Manfaatkan Air atau Pomade

Pasang telingamu baik-baik kalau kehebohan muncul dari kelas sebelah, terutama bagi siswa laki-laki. Kalau kamu mendengar kabar soal razia rambut, segeralah pergi ke kamar mandi dan oleskan air ke rambutmu—buat ia jadi tampak klimis dan rapi. Kalau kamu bawa pomade, gunakanlah dengan bijak, dengan satu catatan: Hati-hati, jangan sampai pomade-mu malah kena razia skincare karena dikira body lotion.

2. (Masih) Razia Rambut? Pakai Perban Aja

Ide yang satu ini membutuhkan kemampuanmu berakting dan kegigihanmu untuk menyelamatkan rambut. Sebelum guru datang sambil bawa gunting, pergilah ke UKS dan ambil perban serta betadine. Lingkarkan di kepalamu dan berpura-puralah kepalamu baru saja luka sampai-sampai harus diobati. Dengan begitu, guru-guru yang mengadakan razia di sekolah ini mungkin saja tak akan tega memotong rambutmu yang sudah kegubet perban. Mantap.

3. Operasi Menyembunyikan Hape dan Barang-Barang Target

Beberapa razia di sekolah berfokus pada gadget berupa hape yang dibawa siswa dan benda-benda lain, seperti rokok. Menghadapi ini, kamu mungkin menemukan banyak cerita soal operasi menyembunyikan hape di tempat-tempat yang tak terjangkau guru. Jok motor adalah salah satu tempat favorit siswa untuk menyelamatkan hapenya, sementara beberapa lainnya memilih tempat-tempat tak normal, misalnya di dalam tanah di pot tanaman depan kelas, di dalam pakaian dalam yang dikenakan, atau menyelipkan rokoknya di kaos kaki. Yang penting, selamat dulu!

4. Pura-Pura Sakit atau Sibuk

Kalau kamu merasa sangat terdesak gara-gara razia di sekolah, pertimbangkanlah opsi termudah: Kabur. Selagi tukang razianya belum masuk ke kelasmu, pergilah secepat mungkin ke UKS dengan muka masam dan sedih. Bertahanlah di atas kasur UKS setidaknya sampai dua jam pelajaran agar lebih meyakinkan. Tapi, kalau kamu nggak bisa akting atau kamu adalah anak OSIS yang jadi panitia acara terdekat, itu bakal jadi lebih baik. Kamu jadi bisa pura-pura sibuk dan mengajak teman-temanmu rapat, padahal nggak ada apa-apa yang mau diomongin. Yah, namanya juga demi bertahan hidup.

5. Jadi Murid Berprestasi

Cerita nyata ini kerap terjadi di beberapa tempat. Saat razia di sekolah digelar, tak jarang siswa yang terciduk adalah siswa andalan pihak sekolah yang punya segudang prestasi. Kalau razia rambut atau hape, sih, mending, tapi gimana kalau ada razia minuman keras dan siswa berprestasi ini terlibat? Biasanya, pihak sekolah bakal berpikir keras dan menimbang-nimbang. Tak mustahil juga kalau si siswa berprestasi ini akhirnya nggak jadi dikeluarkan dari sekolah (tentu saja karena prestasinya) dan hanya mendapatkan hukuman sementara.

Jadi, ya, kamu kalau mau “nakal”, harus banyak akal dulu, Gaes~

Exit mobile version