5 Alasan Tebak-tebakan Tidak Boleh Dianggap So Yesterday

Kalau kucing bunyinya meong, maka kucring bunyinya apa?

5 Alasan Tebak-tebakan Tidak Boleh Dianggap So Yesterday MOJOK.CO

MOJOK.CO Menurut riset Mojok, tebak-tebakan garing sekalipun walau memancing emosi, justru memancing orang untuk balas membuat yang baru. Sekarang coba jawab, kalau kucing bunyinya meong, maka kucring bunyinya apa?

Bertahun-tahun lalu, serial Lupus karya Hilman Hariwijaya menjadi buku dengan banyak peminat dari kalangan muda. Tokoh Lupus yang digambarkan cuek dan konyol pun acap kali memberi tebak-tebakan random yang selalu sukses bikin teman-temannya ketagihan. Alhasil, banyak pembacanya yang ikut-ikutan hobi berbagi tebakan.

Nah, di zaman ketika Justin Bieber dan Selena Gomez dikabarkan bakal balikan ini, apakah tebak-tebakan masih jadi senjata ampuh memecahkan kesunyian? Meski mulai punya sedikit peminat, kegiatan ini ternyata punya lima kelebihan tersendiri, loh~

Melatih otak

Tebak-tebakan melatih otak.
Tebak-tebakan melatih otak.

Sebuah tebak-tebakan yang sukses adalah yang tidak gampang dijawab atau setidaknya dapat dijawab dalam waktu lebih dari 25 detik. Batas waktu penjawaban ini sesungguhnya dapat dijadikan sarana melatih otak! Coba saja: bukankah pertanyaan semacam “Bila seekor sapi menghadap ke barat laut, ke arah manakah ekornya akan menghadap?” membuat dahi berkerut-kerut?

Pengingat fakta

Sering orang-orang terlalu sibuk sampai lupa mengingat fakta-fakta penting di sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini, tebak-tebakan pun dihadirkan. Sebagai contoh, pertanyaan “KRL yang sedang melaju ke arah timur, asapnya akan mengarah ke mana?” bisa kamu ujikan pada orang yang sekarang duduk di sebelahmu. Kalau mereka menjawab, “Ke arah barat,” ingatkanlah baik-baik pada mereka bahwa kereta KRL tidak memiliki asap. Jangan lupa, maklumilah saat mereka menimpali dengan, “Oh iya!”

Mengajarkan ilmu baru

Tebak-tebakan menambah ilmu baru.

Konon, kegiatan ini juga bisa mengajarkan ilmu baru. Ada suatu kasus ketika seseorang bertanya, “Binatang apa yang mempunyai enam kaki dan bisa terbang?” lalu mendapat jawaban langsung: “Capung.” Setelah di-googling, ternyata capung beneran punya enam kaki. Padahal, jawaban yang sudah disiapkan adalah “tiga ekor burung”. Si penanya pun bersyukur telah mendapat ilmu baru. Indah, bukan?

Dinamis

Jangan anggap tebakan hanya memiliki isu yang itu-itu saja. Nyatanya, tebakan zaman sekarang turut mengikuti perkembangan zaman. Sebagai contoh paling mudah, cobalah scroll lini masa Mojok dan temui pertanyaan ini: “Ikan, ikan apa yang bisa nyanyi?” Ketahuilah, masa-masa di mana “Ikan Fawzi” atau “Ikan Patin Shidqia” menjadi jawabannya jelas sudah jauh terlewat. Sekarang, kamu harus meng-update ilmu tebakanmu dengan menjawab, “Ikan nila. Nila Kharisma~”

Bikin penasaran

Alasan terakhir kenapa kamu harus tetap memperhitungkan keberadaan tebak-tebakan adalah karena kamu bakal bikin orang penasaran. Ini jelas poin incaran para high quality jomblo yang siap dihalalkan sebelum Lebaran datang dan pertanyaan “Kapan nikah?” menyerang dari segala penjuru. Sebagai contoh, sebagian dari kamu pun mungkin sekarang lagi penasaran: apa, sih, jawaban tebak-tebakan nomor 1 tadi?

Apa hayo?

BACA JUGA 15 Tebak-tebakan yang Katanya Paling Bikin Emosi dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Exit mobile version