Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Sulitnya Jadi Penjual Warteg: Sehari-hari Siapkan Menu Enak dan Murah, tapi Kerap Kurang Dihargai Pembeli

Kenia Intan oleh Kenia Intan
16 Juli 2025
A A
Sulitnya Jadi Penjual Warteg: Sehari-hari Siapkan Makanan Enak dan Murah, tapi Kurang Dihargai Pembeli Mojok

Sulitnya Jadi Penjual Warteg: Sehari-hari Siapkan Makanan Enak dan Murah, tapi Kurang Dihargai Pembeli (unsplash.com)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di sisi lain, warteg harus menghadapi persaingan yang kian ketat. Melansir Kompas.com warung Tegal di Jakarta Selatan pernah mencapai puluhan ribu di 2020 Jumlah itu kemungkinan besar sudah berubah karena pandemi dan banyak faktor lain. Namun, dari catatan ini setidaknya kita tahu bahwa persaingan warteg di berbagai daerah begitu ketat. Apalagi di kota-kota besar. 

Asal tahu saja, dahulu, warung Tegal memang identik dengan makanan kelas menengah ke bawah. Tapi, semakin ke sini, menu dari warung ini jadi andalan bagi siapa saja. Tidak terkecuali pegawai kantoran di kota-kota besar. 

Menghadapi pelanggan warteg yang menyebalkan, nggak, jujur dan suka ngutang

Pelanggan yang banyak tuntutan memang menyebalkan. Apalagi yang nggak mau tahu dengan proses panjang di balik menu yang terpasang di etalase. Tapi, ada yang nggak kalah mengesalkan dari itu, pelanggan yang nggak jujur. Entah sudah berapa banyak pembeli yang diam-diam mengambil gorengan atau kerupuk lebih banyak dari yang dibayarkan. Belum lagi, pembeli yang pura-pura lupa akan lauk dan sayur yang disantapnya. 

Penjual warteg maupun tempat makan mana pun itu sebenarnya sudah hafal siasat pembeli. Namun, apa daya, tindak tanduk curang ini kerap luput dari perhatian. Berakhir dengan mengikhlaskan. 

Belum lagi pembeli yang suka ngebon alias ngutang. Di satu sisi, penjual mungkin ada rasa kasihan hingga akhirnya mengizinkan pembeli ngutang. Apalagi kalau pembeli adalah pelanggan. Mungkin selain kasihan ada juga rasa nggak enak yang membuat penjual akhirnya menanggung kerugian besar dari waktu ke waktu. 

Saking banyaknya kasus pembeli yang ngutang pada penjual. Entah di warteg atau warung-warung lain, ada tempelan “Hiroshima Hancur karena BOM Warung kecil Hancur karena BON”. Pasti pernah mendengarnya kan? Sekilas terderngar lucu, tapi kalau didalami lagi. Tindak-tanduk pelanggan yang semacam ini yang terkadang membuat penjual warteg seolah-olah ngga ada harganya. 

Di atas kesulitan menjadi penjual warung Tegal. Selain tantangan akan bahan pangan dan pengelolaan warung, warteg masih harus menghadapi pelanggan yang menyebalkan. Jadi, lain kali mampir ke warteg, jangan cuma lihat harganya yang murah atau menunya yang banyak. Ingat juga, di balik seporsi nasi itu, ada tenaga yang luar biasa dan kesabaran yang nggak sedikit.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Orang Jogja Malas Kulineran ke Sate Ratu dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2025 oleh

Tags: penjual warung tegaltegalwartegwarung tegal
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg MOJOK.CO
Esai

Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg Langganan yang Ketebalan Telur Dadarnya Semakin Berkurang dan Sayur Sop Terasa Hambar

17 September 2025
Bangku panjang warteg, tempat melamun nyaman yang jarang disadari MOJOK.CO
Kuliner

Bangku Panjang Warteg Tak Sekadar Tempat Duduk: Tempat Merenung Terbaik, Adu Nasib dan Saling Menguatkan

28 Agustus 2025
Ilustrasi Pertama Makan Warteg Jogja, Kalap dan Menyesal karena Miskin (Unsplash)
Pojokan

Pengalaman Pertama Kali Makan di Warteg Glagahsari Jogja: Jadi Kalap dan Menyesal karena Dompet Merana Miskinnya Terasa

5 Agustus 2025
4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Rugi Pelanggan Mojok.co
Pojokan

4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Kapok Pelanggan

15 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.