Walau Dibilang Antisosial, Jarang Online adalah Wujud Kemewahan - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Walau Dibilang Antisosial, Jarang Online adalah Wujud Kemewahan

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
15 Mei 2020
0
A A
personal branding Anak Hilang Selama 5 Tahun Ditemukan lewat Twitter hanya Dalam 2 Hari mojok.co

antisosial jarang online kemewahan sederhana bikin bahagia keuntungan puasa media sosial efek negatif media sosial whatsapp twitter instagram komentar negatif netizen susah tidur mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Notifikasi yang bunyi terus lama-lama bikin muak juga. Terpujilah kalian yang jarang online tanpa terbebani apapun. Walau dibilang antisosial, hidup kalian mevvah!

Banyak orang berpikir wujud kemewahan itu berupa rumah bertingkat, mobil sport, sampai perhiasan mahal. Mohon maaf kejauhan. Karena saya dan sebagian besar dari kalian bisa dibilang belum sampai untuk membayangkannya, maka kita akan cari bentuk kemewahan yang lain.

Setelah menimbang-nimbang, kebahagiaan dari hal receh yang patut dapat predikat mewah adalah: jarang online tanpa beban. Saya mempelajari ini dari adik saya yang akun Instagram dan Twitternya cuma hiasan. Facebook pun dia nggak punya. Satu-satunya yang sering dia lakukan dengan ponselnya hanya Mobile Legend.

Hidupnya sungguh santuy. Ketika saya membahas soal prahara baku hantam yang viral dia nggak pernah tahu. Jawabannya selalu sama, “Ah, nggak peduli.” Seketika saya ingin tepuk tangan tepat di sebelah kupingnya. Wow, manusia jarang online memang beda.

Bisa jadi, saya orang yang FOMO (Fear of Missing Out). Saya selalu takut jalan di atas bumi tanpa mengetahui kabar bumi yang saya pijak sendiri. Setiap malam saya cuma scroll media sosial sampai ngantuk. Dan saya paham betul, kalau saya nggak melakukan hal itu, sebenarnya nggak masalah. Tapi saya merasa gatel dan khawatir aja. Seoal scrolling medsos itu ritual wajib untuk menyembah pageviews. Aneh banget.

Hingga pandemi menyerang, informasi dan kekecewaan terus berdatangan. Saya sampai pengin nikah sama orang New Zealand biar bisa tinggal di sana. Lebih enteng untuk bodo amat sama media sosial dan bakalan jarang online. Walau hari-hari saya tetap akan dipenuhi masalah, setidaknya itu bukan karena saking capeknya sambat sama pemerintah yang kek tai. 

Baca Juga:

Kombes Pol Yuliyanto, Kabid Humas Polda DIY Tanggapi warganet yang garang di media sosial

Cara Kabid Humas Polda DIY Tanggapi Warganet yang Garang di Media Sosial

11 Januari 2023
Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan MOJOK.CO

Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan

7 Desember 2022

Oke, adakah bule New Zealand di sini?

Jujur lelah banget lihat media sosial belakangan. Belum lagi ngurusin grup WhatsApp yang notifikasinya nggak pernah berhenti. Namun mengubah perilaku online nggak serta merta bikin kita langsung hidup damai. Hal pertama yang akan kalian dapat adalah nyinyiran karena jarang online dianggap sebagai antisosial.

Sepuluh tahun dari hari ini, pengertian antisosial adalah orang yang main hape terus dan nggak peduli sama lingkungan sekitar. Sekarang jadi kebalik banget. Orang yang jarang online walau lebih banyak bersosialisasi tatap muka yang dianggap antisosial. Tatanan yang sungguh berubah-ubah kayak sikap pemerintah.

Padahal sebagian dari orang yang dianggap antisosial ini meresapi nilai kehidupan yang lebih baik karena jarang online. Mereka nggak terbebani dengan gregetnya comment war di Twitter cuma karena beda pendapat. Mereka nggak peduli dengan persona selebtwit, selebgram, seleb TikTok yang memang nggak ada ngaruhnya ke kehidupan mereka.

Saya pengin banget bisa begitu. Tenggelam dalam mode pesawat di ponsel dan bersenang-senang. Sayangnya, kalau kayak gitu saya nggak kerja jadinya.

Menjadi ‘antisosial’ saat ini bisa membantu kualitas hidup lebih baik. Setiap harinya kita bersinggungan dengan hal negatif di media sosial. Terus-terusan. Hilang Hasanjr11, muncul Ferdian Paleka, lalu disusul kemunculan Indira Kalistha yang bikin refleks teriak, “Naniiii?!”. Belum lagi jika kalian adalah seorang pembuat konten yang tiap hari dicari terus kesalahannya. Typo dikit dikatain, punya argumen A disleding, nulis panjang-panjang dibilang nggak penting dan cuma caper… eh.

Hal-hal negatif yang kita konsumsi setiap hari bertumpuk, lalu berpengaruh pada kesehatan mental kita sendiri. Beberapa psikolog sepakat jika media sosial punya andil menurunkan kualitas tidur. Makin nggak tenang ae hidupnya. Istirahat aja nggak maksimal.

Mulai sekarang saya mau bodo amat dibilang antisosial. Mulai dari WhatsApp yang paling bikin capek notifikasinya, saya bakal jarang online. Selanjutnya tinggal menahan diri untuk nggak scrolling terus di media sosial lain. Waktu saya hampir habis cuma buat basa-basi.

BACA JUGA Sekarang Waktu yang Paling Tepat untuk Menyesali Takdir Terlahir di Indonesia atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2020 oleh

Tags: antisosialfomomedia sosial
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Kombes Pol Yuliyanto, Kabid Humas Polda DIY Tanggapi warganet yang garang di media sosial
Bertamu Seru

Cara Kabid Humas Polda DIY Tanggapi Warganet yang Garang di Media Sosial

11 Januari 2023
Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan MOJOK.CO
Podium

Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan

7 Desember 2022
rektor uii mojok.co
Kilas

Medsos Bisa Lahirkan Diktator dan Kubur Demokrasi

31 Mei 2022
Ilustrasi media sosial (Mojok.co/Ega Fanshuri)
Pojokan

Secreto Site: Cara Gaul Berkirim Surat Kaleng 

23 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
risiko cetak uang inflasi depresiasi DRP 600 triliun usulan cetak uang BI harga barang nilai tukar rupiah pandemi mojok.co

5 Risiko Seram Jika DPR Ngotot Cetak Uang 600 T dan Disetujui BI

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

personal branding Anak Hilang Selama 5 Tahun Ditemukan lewat Twitter hanya Dalam 2 Hari mojok.co

Walau Dibilang Antisosial, Jarang Online adalah Wujud Kemewahan

15 Mei 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023

Terbaru

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
ratu tisha pssi

Ratu Tisha Bicara Soal Memajukan Sepak Bola Perempuan, Bagaimana Caranya?

4 Februari 2023
wali kota blitar mojok.co

Dendam sang Senior di Balik Perampokan Rumah Wali Kota Blitar

4 Februari 2023
perbedaan reboot dan restart mojok.co

Ini Perbedaan Reboot dan Restart Biar Kamu Nggak Asal Pencet

4 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
politisi perempuan mojok.co

Alasanku Mengubur Mimpi Jadi Politisi Perempuan

3 Februari 2023
uang pangkal ugm mojok.co

Rencana Uang Pangkal UGM Ramai Ditolak: Menyusahkan Mahasiswa dan Tidak Relevan

3 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In