MOJOK.CO – PNS diwacanakan punya sistem kerja baru dengan kerja dari rumah. Sebuah pertanda pendaftar PNS mendatang bakal berlipat ganda.
Menjadikan PNS sebagai sebuah pekerjaan idaman, sepertinya semakin sulit untuk terbantahkan. Bagaimana tidak? Sudah dapat gaji ke-14, Tukin, susah di PHK, eh sekarang ada wacana kalau nantinya PNS bisa kerja dari rumah. Hmmm, nikmat mana lagi yang didustakan PNS?
Iya, ini bukan wacana yang datang dari tongkrongan PNS gaul yang lagi nyantai-nyantai sore sambil ngopi. Wacana ini betul-betul datang dari Deputi Sumber Daya Manusia Aparatur KemenPAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja. Beliau mengungkapkan, kalau pihaknya saat ini sedang mendesain sistem kerja PNS di kementerian dan lembaga supaya bisa meniru sistem kerja perusahaan rintisan atau startup yang online-online itu.
Hal yang sedang diusahakan ini dengan harapan supaya PNS di masa depan bisa punya fleksibilitas kerja. Btw, kalau kerjanya udah fleksibel, bisa nyambi kerja lainnya nggak, ya? Eh.
Selain itu, Wangsa juga menyebutkan berdasarkan data Global Talent Competitiveness Index tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 77 dari 119 negara. Dengan skor terkecil pada poin global knowledge skills—terutama pada penguasaan IT. Padahal ke depan, beliau berharap PNS yang menguasai IT menjadi tulang punggung. Mereka-mereka inilah yang nantinya menjadi pondasi supaya fleksibilitas kerja bisa masuk dalam indikator birokrasi.
Ngomong-ngomong soal harapan supaya bisa bekerja kayak perusahaan startup, sepertinya perlu ada definisi lebih jelas, deh. Pasalnya, Mojok sendiri yang dianggap startup sama Startupranking (SR) malah sekarang punya sistem kerja 8 jam sehari. Alasannya, biar kalau pulang betul-betul pulang dan nggak bawa kerjaan.
Jadi, mohon maaf nih, KemenPAN-RB. Bukannya sok berpengalaman dan sok-sokan ngasih tahu. Hanya saja, dari sepengetahuan kami sih yang biasanya disebut-sebut nggak harus pergi ke kantor itu, sama artinya kayak siap kerja di mana saja. Ya, fleksibitas itu memang membebaskan. Tapi seringnya, sampai-sampai nggak tahu tempat dan waktu. Hehehe.
Nggak cuma itu. Btw, sejauh ini kerja PNS yang di kantor saja terlalu sering mendapat sorotan karena pelayanan pada masyarakat yang masih kurang bisa diharapkan. Kalau nanti kerja dari rumah, bagaimana dengan sistem pengawasannya? Ya, bukannya gimana-gimana, kami hanya khawatir kalau dengan kenyamanan berada di rumah malah bikin kinerjanya jadi makin males-malesan.
Tapi kan itu sekadar kekhawatiran kami saja. Meski besar harapan kami supaya kinerja tersebut betul-betul tetap maksimal sebagai bentuk pengabdian di mana pun PNS-PNS itu berada.
Tapi anu, daripada sibuk-sibuk pengin bikin sistem kerja yang baru. Bukankah lebih baik kalau PNS membenahi dulu masalah-masalah yang masih ruwet saat ini? Misalnya saja, kayak ngurus surat pindah. Ya, yang saya lihat sendiri di kampung saya sih, lama betul mengurusnya. Harus disuruh ke sana-kemari. Nggak jelas siapa yang sebetulnya dikasih tanggung jawab.
Lah, kalau masih kerja di kantor saja sudah susah betul ngurusnya. Saya sulit untuk membayangkan kalau para PNS-PNS itu sudah kerja dari rumah masing-masing. Kalau sistem IT-nya lagi down, masak saya harus pergi dari satu rumah ke rumah yang lain buat ngurus. Duh, eman boyok karo duitku, Cah.