TV One Menghadirkan Nirina Zubir sampai Walkout, Penonton yang Malu

Pembahasan mafia tanah sebetulnya sebuah insight bagus, tapi kalau malah jadi arena adu banteng ya males dong.

ilustrasi TV One Menghadirkan Nirina Zubir sampai Walkout, Penonton yang Malu mojok.co

MOJOK.CONirina Zubir berbicara di TV One perihal kasus mafia tanah, seorang pengacara tersangka yang tidak kompeten dihadirkan dan kita semua ikut plonga-plongo.

Pesohor Nirina Zubir belakangan banyak dibicarakan lantaran dirinya terlibat kasus mafia tanah yang telah merugikan keluarganya sebesar Rp17 miliar. Lima orang pun ditetapkan sebagai tersangka, di antaranya adalah Riri Khasmita yang sudah menjadi ART keluarga Nirina Zubir selama sebelas tahun. Sedangkan tersangka lainnya adalah suami Riri Khasmita dan tiga orang notaris yang diduga bekerja sama memalsukan surat kuasa dan penggelapan akta tanah.

Berkat kasus ini, TV One kemudian menginisiasi sebuah dialog yang menghadirkan Nirina Zubir dengan pengacara dan sejumlah perwakilan BPN serta seorang pengacara yang mewakili tersangka. Pengacara inilah yang kemudian jadi pemantik Nirina Zubir walkout.

Acara Apa Kabar Indonesia yang dihadiri Nirina Zubir pada awalnya berjalan selayaknya acara televisi. Nirina dan pengacara menjelaskan overview kasus yang dialaminya. Namun, di salah satu segmen, TV One seolah-olah menghadirkan mystery guest, yaitu pengacara tersangka. Wah, udah kayak Hitam Putih aja nih. Punten, itu konsep kejutan buat artis-artis dari Om Deddy loh.

Nirina sempat protes perihal kehadiran pengacara yang tiba-tiba memberikan detail bahwa tersangka bukanlah ART, tersangka merupakan anak kos, dst. dst. yang sebetulnya tidak kontekstual.

Pengacara yang mewakili tersangka, menurut Nirina, bukanlah tersangka yang dia dan kuasa hukumnya kenal, bukan pengacara yang sedari kemarin berkomunikasi terkait kasus ini. Malah, jawaban yang diberikan pengacara tersebut terkesan tidak kompeten karena tidak menguasai kasus.

Tebakan saya, jika pengacara tersebut dibiarkan berbicara lebih jauh, wacana bisa terpecah. Biasalah, niatnya cover both side, ujungnya malah kubu-kubuan. Netizen Indonesia kan paling nggak tegaan, siapa tahu bakal ada aliran pembela Riri Khasmita tidak peduli ia sudah menjadi tersangka. Framing kasus itu kan sesuatu yang bisa diutak-atik, cincai lah, asal sudah ada pemantiknya.

Usai jeda pariwara, Nirina Zubir dan kuasa hukumnya kemudian tegas menyatakan kekecewaannya terhadap TV One. Pihaknya merasa tidak pernah diinformasikan mengenai kehadiran si mystery guest tersebut. Tak lama kemudian, Nirina dan kuasa hukumnya walkout, pembicara lain terdiam, pembawa acara terdiam, penonton plonga-plongo. Mungkin di waktu yang sama, floor director kebingungan memutuskan, kameramen tak bisa berkata-kata, produser langsung pusing, dan segenap kru lainnya menelan ludah.

Kalau boleh jujur, apa yang dikatakan oleh pengacara tersangka memang terdengar nggak fokus. Blio banyak pakai kata “kayaknya”, “katanya”, bahkan nggak tahu saat diminta mengonfirmasi apa yang baru saja blio katakan. Alasannya, blio baru baca sekilas kasusnya. Wadaw, kalau baru baca sekilas kenapa disuruh masuk TV? Saya kalau jadi Mbak Nirina juga bakal ketawa dalam hati sampai bersin.

TV One sebetulnya dibalas Nirina Zubir. Mereka menghadirkan mystery guest, Nirina menghadirkan sikap tegas untuk walkout. Sikap walkout itu pun bikin penonton jadi malu sendiri, nggak tega nontonnya karena acara berubah jadi tidak terkontrol. Padahal, penonton nggak perlu menggantikan TV One untuk kebingungan. Di sisi lain, penonton juga menghargai sikap Nirina Zubir dan kuasa hukumnya yang tegas. Ya siapa juga yang mau diadu banteng di hadapan pemirsa se-Indonesia. Saya juga ogah, Mbak. Kayak nggak ada kesibukan aja.

Untungnya, sampai sekarang kasus ini nggak terpecah jadi wacana yang aneh-aneh. Kasihan dong korban penipuan dan mafia tanah, niatnya meluruskan malah dibelokkan. Yang bikin saya pribadi salut adalah sikap Nirina Zubir yang tetap elegan. Meskipun dia sempat menuntut klarifikasi dan permintaan maaf TV One yang akhirnya ditanggapi dengan wadidaw, tapi nggak masalah. Nirina Zubir masih menanggapi semua ini dengan senyuman.

Mungkin, ya mungkin aja sih, blio sempat mendengarkan lagunya Dewa “Hadapi dengan Senyuman”. Sebab, blio perlu kembali fokus memperjuangkan haknya dan keluarga sembari tetap bekerja. Mangats, Mbak. TV One memang beda, kok.

BACA JUGA TV Digital Membunuh TV Analog Indonesia dan artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version