Trailer One Piece live action season 2 rilis kemarin, dan menurut saya ini kebetulan yang bener-bener kocak. Sebab, di Indonesia, One Piece sedang jadi topik paling sensitif…
Bagi pemerintah sih. Bagi rakyat mah, biasa aja, kagak ada nyerem-nyereminnya.
Mengklaim bahwa Netflix merilis trailer One Piece live action di saat ini sebagai respons atas tindakan aparat terhadap jolly roger Mugiwara sih menurut saya berlebihan sih. Tapi misalnya ada, sebenernya ya nggak ngagetin. Sebab, yang namanya penyedia entertainment, pasti wajib membaca tren kan.
Nah, larangan jolly roger ini kan sudah menyita perhatian dunia. Jadi ya, kalau beneran Netflix aji mumpung, nggak berlebihan juga.
Meski ya, sebenernya malu sih. Menurut saya, perhatian dunia ini sebenernya bisa dianggap sebagai hal memalukan. Tapi, ya kalau pihak yang melakukan dan melarang saja nggak malu, ya sulit. Padahal bisa jadi seperti yang saya tulis kemarin: orang-orang bisa jadi cuma ikut-ikutan karena memang jolly roger Mugiwara itu keren.
“Ormas” di dunia One Piece
Trailer One Piece live action ini menyuguhkan banyak informasi baru. Seperti munculnya Nico Robin, Smoker, Broggy, Laboon, serta Vivi. Lalu disuguhkan bocoran koreografi pertempuran yang jelas lebih bagus ketimbang season sebelumnya. Intinya, trailer ini memberikan kita ekspektasi yang tinggi terhadap season 2.
You guys have to see Laboon. That thing is BIG.
Tapi jujur saja saya tergelitik dengan munculnya Smoker dan Vivi sih di One Piece live action sih. Yaaa sebenernya wajar, mereka memang saatnya tampil. Tapi dengan kondisi Indonesia sekarang, ya jadi nggak bisa untuk nggak mengkait-kaitkan kan.
Kita tahu sendiri, Vivi ini aslinya putri dari kerajaan yang “dijajah” oleh Crocodile, bajak laut antek pemerintah. Crocodile, meski culas, tapi tak bisa ditindak begitu saja oleh pemerintah, karena ya… siapa yang berani?
Kalau dipikir-pikir, organisasi bikin Crocodile, Baroque Works di One Piece, itu kek ormas di Indonesia, yang seringnya “kebal hukum”.
Sedangkan Smoker, anggota Marine, berusaha mengejar Luffy karena dia bajak laut. Mirip banget sama Indonesia sih. Lagi sering ngejar jolly roger Mugiwara. Bedanya ya, kita tahu Smoker ini moralnya nggak remuk. Sedangkan di sini…
Sindirian terhadap Indonesia?
Saya nggak suka otak-atik gathuk. Kalian yang baca artikel ini pun pasti mempertanyakan kenapa saya, redaktur Mojok, menulis hal yang menurut kalian sampah ini. Nggak apa-apa. Tapi jujur saja, ini menarik di pikiran saya.
Seperti yang saya bilang tadi, Netflix, sebagai penyedia entertainment, pasti tau tren yang berkembang. Saya tidak bilang Indonesia adalah pusat dunia, tapi mengingat jolly roger Mugiwara jadi tren di sini sebagai lambang kebebasan dan perlawanan, jadi ya, bisa jadi mereka aji mumpung dan rilis trailer One Piece.
Kalau salah ya nggak ada masalah, kalau bener, ya amat wajar.
Tapi jujur saja, saya sih berharapnya salah. Sebab, dunia di dalam One Piece itu beneran kacau. Hidup di dalamnya jelas bukan pilihan yang menyenangkan. Apalagi jika malah kekacauan yagn di dalamnya, benar-benar ada di dunia nyata.
Seperti yang kita, rakyat Indonesia, sedang rasakan sekarang.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Lebih dari Komik, One Piece Adalah Sejarah Dunia Kita dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN
