Tak Hanya MS Braemar, tapi Dunia Juga Berutang Budi kepada Kuba - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tak Hanya MS Braemar, tapi Dunia Juga Berutang Budi kepada Kuba

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
23 Maret 2020
0
A A
tenaga medis kuba, kuba, fidel castro, ms braemar, corona virus mojok.co

tenaga medis kuba, kuba, fidel castro, ms braemar, corona virus mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Kuba bukan hanya Castro dan menyalakan cerutu. Lebih dari itu, mereka adalah negara yang juga doyan menyalakan mesin pesawat untuk mengirim tenaga medis ke negara yang butuh uluran tangan.

Mendengar Kuba, membuat kita tidak bisa menghilangkan wajah Fidel Castro dari kepala kita. Mungkin itu juga yang dipikirkan mendiang Fidel Castro, ketika mengingat Indonesia pasti wajah Soekarno lah yang terpampang nyata, hingga pada tahun 2008 Kuba merilis perangko bergambar Soekarno.

Sebagian besar mungkin akan selalu mengenal Kuba sebagai negara yang menganut paham komunisme, yang dianggap sebagai hantu mengerikan bagi sebagian rakyat Indonesia walau mereka tak pernah benar-benar paham apa itu komunisme. Ah, bukankah itu sifat alami manusia? Takut pada hal bahkan tidak kita pahami?

Kelak, Kuba bukan hanya tentang komunis dan Castro (dan tentu saja cerutu). Lebih dari itu, ia punya reputasi ciamik sebagai negara yang benar-benar mengamalkan butir-butir pelajaran PMP: gemar menolong.

Pada suatu hari yang diselimuti kegelapan, seluruh kru MS Braemar cemas. Kapal mereka mengangkut orang yang didiagnosa terjangkit virus corona. Itu artinya mereka harus berpacu dengan waktu untuk segera berlabuh dan memberi pengobatan yang layak.

Tapi semua paham, corona membuat semuanya tampak berbeda. Bagi MS Braemar, corona membuat bukan hanya laut yang kemudian pasang tampang kejam terhadap mereka, tapi juga juga daratan. Kapal MS Braemar tidak diterima di negara mana pun, bahkan Amerika Serikat, negara yang mengaku sebagai negara demokrasi, dan sering mengirimkan tentara untuk mengajari negara lain apa itu arti demokrasi. Saya tidak bisa membayangkan betapa sakit hati kru MS Braemar ketika ditolak oleh AS. We’re British, for God’s sake.

Baca Juga:

Pak Hidayat Nur Wahid, Ikut Kelas Pemikiran Gus Dur Aja Yuk?

30 Maret 2021
RS Kariadi, tenaga medis, pasien, corona virus, persekusi mojok.co

46 Tenaga Medis RS Kariadi Diisolasi: Mungkin Kita adalah Penyakitnya

17 April 2020

Seluruh awal kapal dilanda kepanikan. Betapa mereka akan mengalami nasib yang menyedihkan di lautan. Terkatung-katung entah sampai kapan layaknya Flying Dutchman yang tak pernah kembali ke daratan.

Tapi hidup memanglah penuh dengan keajaiban. Selalu ada harapan yang hadir. Dan kali ini, harapan itu bernama Kuba.

MS Braemar meminta izin untuk berlabuh di Kuba, tidak lupa mereka memberi tahu kondisi yang memaksa mereka. Tanpa ragu Kuba memberi izin, mereka bahkan menyambut serta memberikan pertolongan yang dibutuhkan. Tak peduli kau kiri atau kanan, liberal atau konservatif, kemanusiaan harus berada di depan.

Meski tidak terpapar eksposur media yang gila-gilaan, Kuba hampir tidak pernah absen mengirimkan bantuan berupa tenaga medis ke negara yang sedang terkena musibah. Ketika Aceh tertimpa musibah berupa tsunami dan Jogja terkena gempa, mereka mengirimkan tenaga medis untuk misi kemanusiaan. Haiti berutang budi begitu besar kepada Kuba atas bantuan yang mereka terima.

Ketika corona mewabah, mereka tidak berpikir dua kali untuk mengirimkan tenaga medis mereka ke bagian dunia yang membutuhkan. Meski terdapat kasus corona di Kuba, bukan berarti mereka menutup diri dan berhenti berkontribusi. Dalam senyap, mereka mengembangkan obat untuk memperkuat imun yang terbukti ampuh untuk penderita HIV/AIDS dan demam berdarah. Obat yang mereka kembangkan adalah salah satu obat yang dipakai oleh China untuk menangani pasien corona.

Baiklah, kalian mungkin bertanya ketika Indonesia kekurangan tenaga medis meski punya penduduk jauh lebih banyak dibanding Kuba, kenapa malah mereka yang mengirimkan tenaga medis ke penjuru dunia? Jawabnya adalah rasio dokter per pasien yang rendah.

Kuba adalah negara dengan rasio dokter per pasien terendah di dunia. Per dokter hanya menangani 155 pasien, jauh lebih baik dibandingkan AS yang punya rasio per dokter menangani 396 pasien. Subsidi besar-besaran untuk pendidikan membuat Kuba tidak akan kekurangan tenaga medis.

Kalau tenaga medis seluruh negara G8 digabung, jumlah tersebut masih tidak bisa menyamai jumlah tenaga medis di Kuba.

Semangat anti-kolonial dan kemanusiaan yang dipegang erat oleh Kuba membuat mereka selalu siap untuk membantu negara yang sedang dilanda musibah. Mereka sigap mengirimkan tenaga medis ke Italia dan China melawan corona.

Kiri atau kanan, liberal atau konservatif, di depan kemanusiaan semua itu sama. Kau akan menanggalkan atributmu untuk berlari ke depan menjadi garda pelindung kemanusiaan. Kuba mungkin di kepalamu hanyalah tentang cerutu, komunis, dan Castro. Tapi mereka tidak akan berhenti memanaskan mesin pesawat untuk mengirim tenaga medis ke negara yang butuh uluran tangan.

“It’s a bird? It’s a plane? No, it’s Cuba.”

BACA JUGA Menjawab Pertanyaan Makin Tua Kemampuan Otak Makin Menurun dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 23 Maret 2020 oleh

Tags: corona virusFidel Castrokubams braemartenaga medis kuba
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Esai

Pak Hidayat Nur Wahid, Ikut Kelas Pemikiran Gus Dur Aja Yuk?

30 Maret 2021
RS Kariadi, tenaga medis, pasien, corona virus, persekusi mojok.co
Pojokan

46 Tenaga Medis RS Kariadi Diisolasi: Mungkin Kita adalah Penyakitnya

17 April 2020
PSBB, presiden, corona virus, jakarta, kemenkes mojok.co
Pojokan

Apa Itu PSBB dan Hal-hal yang Perlu Diketahui

14 April 2020
kelas online, ruangguru, kuliah mojok.co
Pojokan

Kelas Online Bukannya Belajar di Rumah, Malah Pada Keluyuran

21 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
tutorial masker rumahan bikin masker tiga layer dua layer menjahit masker kain katun bahan untuk membuatmasker masker bedah masker n95 kemampuan menjahit virus corona ismail fahmi drone emprit mojok.co

Tutorial Masker Rumahan buat Atasi Kelangkaan. Ayo Bikin yang Banyak!

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
tenaga medis kuba, kuba, fidel castro, ms braemar, corona virus mojok.co

Tak Hanya MS Braemar, tapi Dunia Juga Berutang Budi kepada Kuba

23 Maret 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

BELAJAR NOISE DARI SEORANG WOTA

Belajar Noise dari Seorang Wota

31 Januari 2023
anak muda ngomongin pemilu

Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup di Mata Anak Muda

31 Januari 2023
koalisi perubahan

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
jabatan gubernur dihapus mojok.co

Sultan Tak Peduli Soal Usulan Cak Imin Menghapus Jabatan Gubernur

31 Januari 2023
Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000 MOJO.CO

Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000

31 Januari 2023
megawati puan

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023
ekspor lato-lato mojok.co

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In