MOJOK.CO – Akun Twitter KFC ngajakin peduli lingkungan dengan beli sedotan stainless yang dikasih nama sedotan SJW. Hmmm… sungguh KFC yang SJW!
Sedotan stainless ternyata masih menjadi komoditas yang menarik. Digadang-gadang sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan lingkungan, sebuah teknologi yang membantu aktivitas minum manusia ini dilirik juga oleh perusahan besar KFC.
Melalui akun Twitter-nya, KFC ngasih info kalau lagi jualan sedotan stainless yang dikasih nama sedotan SJW. Bagi yang belum tahu, singkatan SJW ini bukan Susu Jahe Wangi, tapi Social Justice Warrior. Sebutan bagi warganet yang berprofesi mirip-mirip Power Rangers.
Kembali ke KFC, mereka mulai menggelar lapak jualannya dengan caption, “Mari peduli lingkungan dengan membeli sedotan SJW dari KFC! Dapetin satu set sedotan lengkap dengan alat pembersihnya! #kfcstainlessstraw #goodlicious #kfcindonesia.” Sungguh mulia sekali.
Mari peduli lingkungan dengan membeli sedotan SJW dari KFC! Dapetin satu set sedotan lengkap dengan alat pembersihnya! #kfcstainlessstraw #goodlicious #kfcindonesia pic.twitter.com/yOgE0Tu4lp
— KFC Jagonya Ayam! (@KFCINDONESIA) July 11, 2019
Sebagai salah satu brand terbesar dunia, Mbah KFC ini tidak hanya peduli dengan kesehatan ayam-ayam yang bakal jadi komoditas mereka, tapi juga turut peduli akan hajat hidup dunia ikan-ikan di laut. Supaya generasi mendatang bisa mengilhami petuah Bu Susi untuk makan ikan.
Kampanye KFC untuk menggunakan sedotan stainless ini pasti salah satunya dilandasi oleh fenomena banyaknya sedotan-sedotan plastik yang membanjiri laut. Kita semua tahu akibatnya, sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik tersebut, memang betul-betul menganggu keberlangsungan hidup ikan dan makhluk hidup yang ada di laut.
Maka agar menguntungkan berbagai pihak, ide KFC dengan turut mengkampanyekan sedotan stainless demi mengurangi sampah sedotan ini sungguh sangat brilian. KFC jadi tidak perlu lagi kulak sedotan plastik dan memberinya secara cuma-cuma kepada pelanggan.
Sebaliknya, KFC justru bisa mendapatkan keuntungan tambahan dari penjualan sedotan stainless ini. Selain itu, ia juga berpotensi mendapatkan award BCL alias Brand Cinta Lingkungan karena telah turut serta mengkampanyekan kepeduliaan terhadap lingkungan. Hmmm, bukankah itu sungguh luar biasa untuk sebuah citra perusahaan?
Loh, tapi kok untungnya buat KFC, aja? Terus, untungnya untuk yang lain, apa dong?
Sebentar, sebentar… jangan langsung curiga, gitu. Jangan lupa, pabrik sedotan stainless juga untung kok karena menerima pesanan dari KFC.
Terus, terus. Siapa lagi yang untung?
Hmmm, adalah. Pasti, ada. Iya, saya yakin pasti ada.
Tapi ngomong-ngomong nih, ya. Mbok sebaiknya KFC ini nggak cuma jualan sedotan stainless doang. Ya, siapa tahu kepikiran buat mengganti gelas sekali pakainya dengan gelas yang bisa dipakai berkali-kali. Terserahlah, yang terbuat dari apa. Pokoknya yang terpenting jangan terbuat dari plastik. Soalnya, nanti malah dimarahin sama SJW. Begini, eman-eman banget itu gelas-gelas stereofoam sekali pakainya yang dibuang-buang gitu aja. Tolonglah itu dihitung berapa jumlah sampahnya per hari.
Lagian, gelas itu justru yang utama, loh. Orang kan bisa-bisa aja minum tanpa sedotan—istilahnya nglokop. Akan tetapi, nggak ada kan, orang yang minum pakai sedotan—apalagi sedotan stainless, tapi nggak pakai gelas? Bukannya gimana-gimana, ya. Takutnya sampah gelas stereofoam-nya malah jadi lebih banyak daripada sampah sedotannya.
Atau kalau ada konsumen yang pengin langsung pakai tumbler yang dibawa dari rumah sebagai pengganti gelas stereofoam-nya, ya harus tetap dilayani. Janganlah ujug-ujug langsung tolak. Iya, sih bakal lebih ribet. Tapi kan, bukannya ini semua demi lingkungan di masa depan yang lebih baik?
Oh ya, piringnya juga. Tolonglah KFC ngeluarin modal lebih untuk nambah persediaan jumlah piring kacanya. Jangan jumlah piring kacanya segitu-gitu aja, tapi malah memperbanyak pakai piring kertas yang ada lapisan plastiknya. Kalau itu mah, kan ya sama aja.
Iya sih, pakai gelas dan piring nggak sekali pakai ini bakal nambah biaya tenaga untuk cuci-cuci. Tapi, nggak apa-apalah. Toh, mencintai lingkungan memang harus rela berkorban. Kecuali kalau cintanya itu sekadar pencitraan. Eh.