Kasta Merek Koyo, Salonpas Kemasan Putih Tetap Paling Juara

Kasta Merek Koyo, Salonpas Kemasan Putih Tetap Paling Juara Mojok.co

Kasta Merek Koyo, Salonpas Kemasan Putih Tetap Paling Juara (id.hisamitsu)

Saya dan koyo tidak bisa terpisahkan. Kemana saja saya pergi pasti membawa plester yang terkenal bisa meredakan pegal-pegal itu. Semua orang yang kenal baik dengan saya tahu betul fakta ini. Sampai-sampai, saat sidang skripsi, teman-teman saya mengalungkan rentengan koyo merek Salonpas kemasan putih sebagai hadiah. 

Kebiasaan menempelkan koyo dimulai sejak semester akhir kuliah. Saat itu, intensitas mengetik dan menghadap laptop meningkat demi skripsi cepat selesai. Efek sampingnya, punggung dan pundak jadi sering pegal-pegal. Akhirnya, koyo menjadi jalan keluar yang cepat meredakan pegal-pegal. Kebiasaan itu berlanjut hingga sekarang, mengingat intensitas menghadap laptop semakin sering karena urusan pekerjaan. 

Kebiasaan ini membuat saya lumayan ngulik tentang koyo. Nggak melulu Salonpas warna putih, saya sempat menjajal varian dan merek lain demi meredakan pegal-pegal di punggung.

#5 Koyo Hansaplast yang kurang nampol

Setelah cukup lama menggunakan koyo Salonpas, saya sempat beralih ke koyo keluaran Hansaplast. Koyo dengan kemasan oranye ini menarik karena punya teknologi heat lock. Teknologi ini memungkinkan koyo tetap hangat. Teknologi heat lock menjawab salah satu keluh kesah saya selama menggunakan koyo, kehangatannya berkurang setelah kemasannya dibuka. 

Hanya saja, dari sisi kehangatan, saya merasa koyo Hansaplast ini kurang nampol. Padahal, saya sudah memilih variasi yang panas lho (asal tahu saja, ada dua variasi koyo Hansaplast yaitu sedang dan panas). Selain kurang nampol, di punggung saya, koyo ini terasa terlalu lengket hingga terasa sakit ketika dilepaskan. 

Dua alasan itulah yang membuat saya menempatkan koyo keluaran hansaplast di posisi ke-5. 

#4 Koyo Cabe yang terlalu panas hingga kulit memerah 

Eksplorasi dunia koyo kemudian berlanjut pada merek Koyo Cabe. Sangat mudah mengenali produk satu ini di pasaran. Kalian cukup mencari koyo dengan kemasan coklat gelap dengan desain kemasan tumbuhan menjalar yang khas. Koyonya pun berbeda dengan merek lain, berwarna hijau dengan lubang-lubang. Mengutip berbagai sumber, lubang-lubang pada koyo berfungsi sebagai sikulasi udara. 

Saya menempatkan Koyo Cabe di posisi ke-4 karena koyo ini terlalu panas, terlalu nampol. Saat pertama kali mengenakannya, saya langsung menempelkan koyo ke pundak yang pegal-pegal. Tidak selang lama, rasa panas langung terasa. Awalnya masih baik-baik saja, tapi lama-kelamaan ada sensasi perih di kulit.  

Tidak kuat, saya langsung melepas koyo itu dari pundak. Ternyata, rasa perih masih menempel hingga beberapa saat. Sejak saat itu saya kapok menempelkan Koyo Cabe secara utuh. Saya menyiasatinya dengan memotong koyo dalam ukuran yang lebih kecil baru ditempelkan ke titik-titik tubuh yang benar-benar pegal. 

#3 Salonpas Extrahot yang terlalu panas

Salonpas Extrahot menyita perhatian saya karena kemasannya yang berwarna hitam, tampak begitu menyakinkan. Pada saat itu, tanpa berpikir panjang saya langsung membelinya, kebetulan sudah berhari-hari punggung saya pegal-pegal. Saya pikir punggung ini butuh sesuatu yang lebih nampol daripada Salonpas kemasan putih yang biasa digunakan. 

Ternyata saya terlalu memandang sebelah mata variasi Salonpas yang satu ini. Salonpas Extrahot benar-benar panas. Level panasnya hampir mirip dengan Koyo Cabe. Awalnya hanya ada sensasi hangat, tapi kelamaan perih. Punggung saya nggak kuat hingga akhirnya saya melepaskannya dari punggung. Saking lengketnya, punggung ini terasa perih. Sejak saat itu saya kapok menggunakan variasi koyo yang satu ini. 

#2 Salonpas Pain Relief nyaman, tapi menguras kantong

Bagi saya, Salonpas Pain Relief adalah koyo yang sempurna kecuali harganya. Harga varian Salonpas yang satu ini lebih mahal dari kebanyakan koyo di pasaran, bisa mencapai Rp25.000 per bungkus yang hanya berisi 3 patch. Sementara merek koyo lain, dengan harga lebih dari puluhan ribu bisa mendapat belasan patch. 

Saya sebenarnya bisa memaklumi harga Salonpas Pain Relief yang lebih mahal. Produk ini punya ukuran 7×10 cm, lebih besar dibanding kebanyakan koyo yang sekitar 6×4 cm. Dilihat dari bahan koyonya pun lebih nyaman dan lentur. Lebih premiumlah pokoknya.

Dari sisi kehangatan, Salonpas Pain Relief itu pas, tidak terlalu panas seperti dua jenis yang saya sampaikan sebelumnya. Itu mengapa saya bisa betah lama-lama menggunakan koyo ini. Pengalaman menggunakan koyo jadi lebih nyaman karena ukurannya yang lebar, area pegal-pegal di punggung bisa tertutupi dengan sempurna. 

Seandainya koyo ini lebih ramah di kantong, saya yakin akan menjadi pembeli setianya.

#1 Salonpas kemasan putih masih menjadi jawaranya

Setelah perjalanan mencoba berbagai macam koyo, kasta paling tinggi koyo tetap jatuh pada Salonpas kemasan putih. Salonpas ini paling pas dari sisi ukuran, kelengketan, hingga tingkat kepanasan. Harga Salonpas ini juga masih terjangkau, tidak sampai Rp20.000. Kalau sedang irit, saya bisa membelinya secara satuan di warung kelontong, harganya tidak sampai Rp5.000 rupiah. Itu mengapa, hingga sekarang saya masih jadi pelanggan setia Salonpas kemasan putih ini. 

Kalian ada yang menjadi pengguna setia koyo juga? Spill dong merek apa yang paling cocok mengatasi pegal-pegal di badan kalian? 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi 

BACA JUGA 5 Rekomendasi Jajanan Pasar Favorit di Holland Bakery, Cocok Jadi Camilan maupun Buah Tangan.

Exit mobile version