MOJOK.CO – Pilihan Salmafina untuk pindah agama, nggak bisa dianggap sebagai hal sepele. Beliau ini “tokoh hijrah”, masak ya malah pindah agama?
Hanya di Indonesia, urusan pindah agama yang sifatnya privat bisa dijadikan bahan omongan yang sungguh maha penting. Bahkan sampai jadi trending. Tentu ini adalah kelebihan masyarakat negara kita yang tidak dapat disepelekan begitu saja.
Mengobrolkan dan men-judge soal hal-hal yang sifatnya privasi hidup seseorang, memanglah pekerjaan yang sungguh mulia. Tidak semua orang berkenan untuk meluangkan waktunya untuk turut mengurusinya. Jadi, kemampuan dan kerelaan semacam ini, tidak boleh disia-siakan begitu saja.
Hal ini seperti yang terjadi pada Salmafina yang dikabarkan berpindah agama. Saya memahami betul, bagaimana orang-orang dengan penuh perhatiannya dan penuh keyakinannya mewanti-wanti pilihan Salmafina untuk pindah agama ini. Pasalnya, urusan Salma untuk pindah agama yang harusnya bersifat privat itu, bukan lagi privat. Jangan lupa, Salmafina itu seorang public figure. Salah satu “tokoh hijrah” yang dijadikan role model banyak remaja. Ya, gimana nggak. Lha wong dia udah pernah nikah sama Taqy Malik.
Oleh karena itu, keputusannya untuk pindah agama ini telah menyangkut kepentingan hidup khalayak. Jadi, jangan lagi bilang, kalau ini nggak berpengaruh apa pun untuk orang lain. Jangan pula sepelekan kalau keputusan ini hanyalah sekadar angin lalu. Percayalah, ini bakal memengaruhi kadar keimanan seseorang. Ingat, posisi Salmafina saat ini bukan lagi sekadar selebgram, Kisanak.
Tolonglah, hal-hal semacam ini dimengerti dengan baik. Belajar untuk memahami posisi Salmafina sebagai salah satu “icon hijrah” Indonesia—meski telah memutuskan unhijrah, sih. Tapi, tetap saja, keputusannya untuk berpindah agama tidak dapat dibiarkan begitu saja. Dia punya banyak penggemar. Dia punya banyak pengikut. Jangan membandingkan urusan Salmafina ini dengan urusanmu. Coba bandingkan dulu jumlah followers Instagram-nya, sudah sama, belum? Atau setidaknya sudah mendekatinya, belum?
Gimana? Selisihnya kejauhan, ya?
Jadi, coba dipikirkan baik-baik. Bagaimana kalau nanti banyak orang yang ikut terpengaruh? Lalu langsung ikut-ikutan Salmafina pindah agama begitu saja? Coba bayangkan nasib umat Islam nanti kalau generasi mudanya dengan begitu mudahnya memutuskan pindah agama.
Lha gimana, je, soal keimanan seseorang itu juga perlu dikuatkan oleh para influencer, loh. Pilihan influencer itu sebagai salah satu rujukan dan salah satu cara untuk meyakinkan, kalau jalan yang dipilih memang tidak salah. Lihat saja betapa getolnya gerakan hijrah sekarang, itu ya karena banyak artis yang juga memilih hijrah. Lha wong para influencer saja memilih itu, masak ya kita nggak? Nggak mungkin, dong?
Bukannya sok tahu soal masa depan Salmafina nanti. Apalagi sok menghitung-hitung dosanya di akhirat nanti. Tapi, berusaha menahan Salma atas keputusannya tersebut, karena memang itulah yang terbaik untuk Salma. Jadi, akan baik kalau Salma mau mendengarkannya. Percayalah, ini atas rasa sayang dan perhatian untuk Salma.
Mungkin memang ada hal lain yang penting dibahas. Misalnya, soal masalah kemiskinan di Indonesia, soal akses pertolongan kesehatan mental yang belum merata, ketimpangan sosial, kesetaraan bagi perempuan. Tapi itu bisa dipikirkan nanti-nanti.
Soalnya urusan-urusan yang sungguh ribet itu, butuh waktu yang jauh lebih lama untuk diselesaikan. Butuh otak yang berpikir dengan lebih keras—setidaknya untuk bisa urun komentar. Butuh tenaga dan modal yang nggak sedikit. Jadi, biarlah hal-hal yang berat-berat itu diurusin nanti-nanti saja. Susah, Cuy! Toh, ada pemerintah yang tugasnya memang dibayar buat ngurusin masalah-masalah itu. Ngapain justru kita yang pusing-pusing mikirin?
Jadi, sebagai manusia yang memang kapasitasnya segini-segini aja. Ya, nggak apa-apa dong, bisa sedikit-sedikit ngurusin hal-hal yang memang kita bisa ikutan komentar. Lha wong, memang di bagian ini yang kita bisa.
Lagi-lagi, untuk diingatkan, ya. Urusan yang privat-privat gini kalau nggak diurusin, nanti jadi pengaruh buruk yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, betapa pentingnya untuk dicegah. Dengan hal yang paling mudah: dikomentarin dulu aja, siapa tahu nanti jadi sadar.
Pokoknya, urusan pindah agama Salmafina ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Percayalah, ini menyangkut harkat martabat umat. Lha wong, kemarin aja Deddy Corbuzier baru masuk Islam. Masak ada “tokoh hijrah” yang malah pindah agama?