Review Lathi: Perpaduan Dua Musik Berbeda yang Nggak Maksa
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Review Lathi: Perpaduan Dua Musik Berbeda yang Nggak Maksa

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
21 Mei 2020
0
A A
EDM, Weird Genius, gamelan, jawa, review, Lathi mojok.co

EDM, Weird Genius, gamelan, jawa, review, Lathi mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Single Weird Genius berjudul “Lathi” adalah role model untuk orang yang pengin gabungin dua jenis musik yang berbeda tapi nggak maksa. Lagu ini layak banget disebut sebagai masterpiece.

Single Weird Genius berjudul “Lathi” jadi tren di Twitter gara-gara video #LathiChallenge dari Jharna. Tapi kalau dibilang single WG tersebut terkenal karena Jharna doang, sih, nggak pas juga. Single “Lathi” udah dirilis sejak Maret, dan video klipnya di YouTube hingga hari ini sudah ditonton 19 juta kali.

#LathiChallenge ?
Follow me on Instagram// @jharnabhagwani for more tutorials like this ?❤️ pic.twitter.com/rh2Egb69pL

— Jharna (@jharnabhagwani) May 19, 2020

Banyak yang bisa diapresiasi dari single Weird Genius ini. Perpaduan bunyi modern dengan instrumen daerah nggak lebay. Porsinya pas, tidak saling menutup, menyenangkan untuk didengar. Liriknya merepresentasikan pesan dengan jelas. Visual dalam video klipnya menggambarkan makna yang ingin dikejar lagu ini.

Setelah saya dengarkan berkali-kali, saya menghubungi Farindo “Kidjing” Reska, pegiat musik kontemporer di Yogyakarta untuk menganalisis bareng-bareng. Kami mendapat beberapa poin dari hasil diskusi tersebut.

Gimana, dah kayak kritikus musik belom?

Baca Juga:

geografis pulau jawa mojok.co

Bagaimana Kondisi Geografis Pulau Jawa? Ini Penjelasannya

19 Desember 2022
pembuatan gamelan mojok.co

Jumlah Empu Minim, Pembuatan Gamelan yang Rumit di Jogja Dipercepat

15 Desember 2022

Soal gamelan dan halusnya transisi

Di atas saya sempat bilang bahwa perpaduan bunyi (musik) modern dan instrumen (musik) daerah dalam “Lathi” nggak lebay. Maksudnya begini, sering terjadi, ketika ada seniman mencoba memadukan musik modern dan daerah dalam satu lagu, hasil yang didapat adalah tabrakan suara tak berfaedah. Bernada, tapi memaksa.

Contoh lagu yang saya maksud adalah Tokyo Drift. Perpaduannya terasa mengganggu, tapi untung saja masih bisa didengarkan. No hard feeling, loh.

Weird Genius mainnya cantik. Gamelannya mendukung lagu, tidak dibikin terlalu keras agar terlihat “Iki lho, Dab, aku nganggo gamelan,” tapi suasana yang terbangun tetap megah. Kalau denting gamelannya dibikin terlalu keras, ambyar iki mengko.

Cuma ngene, Dab. Jangan gegabah bilang lagu ini representasi musik Jawa, lho ya, karena scale gamelan yang digunakan adalah pelog. Pelog sendiri nggak hanya ada di gamelan Jawa. Scale pelog juga dipakai Bali sama Sunda.

Penempatan musiknya juga jelas, tidak dibikin datar atau berulang-ulang. Bagian demi bagian dibuat berbeda, membuat musik ini tidak monoton. Transisi antar-part tidak kasar alias kita tidak diajak berpindah secara tiba-tiba.

Jadi gini maksudku. Lagu itu kan punya bagian-bagian, kayak intro terus masuk ke lirik lalu ke reff. Nah jeda kecil di antara bagian itu yang aku sebut transisi. Kalau band-band pop biasa, transisi itu nggak terlihat karena part mereka biasanya berkesinambungan. Untuk “Lathi”, part-nya itu punya ciri khas sendiri, tapi transisinya halus.

Membuat transisi antar-part jadi halus itu nggak gampang, Cah. Tidak heran kalau ada lagu yang dibikin monoton alias diulang-ulang polanya.

Lirik “Lathi”

Lirik berbahasa Jawa memang hanya dua baris. Namun, dua baris itu adalah inti dari lagunya. Bagi saya, ini jenius. Biasanya kita menganggap lirik bagus adalah yang bercerita dari awal hingga akhir lagu. Tapi ketika tidak mengikuti “pakem” bukan berarti tidak bagus.

Pesan lagu ini jelas ya, jaga mulutmu, jaga perbuatanmu. Pesan ini relate banget ke segala generasi, terlebih buat generasi muda. Rasanya kita melihat evolusi dari Reza Arap, dari yang “Di YouTube gue ngomong bangsat,” ke “Ajining diri ana ing lathi.”

Sana bikin from this to this.

Yang menarik, liriknya pakai dua bahasa yang berbeda dan tiap bahasa punya beat tersendiri. Lirik berbahasa Inggris diberi sentuhan modern. Tapi begitu masuk lirik Bahasa Jawa, dimulai dengan transisi beat berbalut musik daerah, lalu mulai pakai beat yang berbeda

Lirik berbahasa Jawa dua baris itu diberi beat yang berbeda, seakan menunjukkan ke pendengarnya bahwa ini pesan utamanya. “Kowe ora iso mlayu seko kesalahan, ajining diri ana ing lathi,” digambarkan jelas dengan musiknya.

Unsur-unsur lagunya sih udah memenuhi syarat lagu bagus. “Lathi” ini, singkatnya, adalah lagu yang unik tapi nggak maksa. Nggak ada unsur aneh-aneh, tapi mendengarnya sekilas saja udah tahu kalau ini lagu beda dari yang lainnya.

Visual

Jujur aja, menampilkan kesenian-kesenian yang ada di Indonesia dalam video klip tersebut emang bagus. Unsur-unsur tersebut menambah nilai eksotis. Perpaduan antara tarian modern dan kesenian daerahnya wangun, bagus.

Tapi jujur saja, agak nggak nyambung sih sama pesan lagunya. Dalam video klip tersebut kayak ada dua hal berbeda yang coba ditampilkan dalam satu frame.

Kalau eksekusinya bagus, bakal kelihatan keren. Tapi kalau buruk, malah jadi bulan-bulanan. Untung, editing video ini cukup bagus. Pemerintah harus pake jasa editor videonya Weird Genius, deh, biar mendingan gitu presentasi programnya.

Lagu ini mungkin belum bisa dianggap representasi musik Jawa secara utuh. Tapi nggak masalah, Weird Genius nggak perlu maksa bereksperimen. Lagu ini malah bisa jadi pengantar bagi generasi sekarang untuk mengeksplor bunyi-bunyi musik daerah.

Hats off, Weird Genius.

BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 21 Mei 2020 oleh

Tags: EDMgamelanjawaLathireviewWeird Genius
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

geografis pulau jawa mojok.co
Pendidikan

Bagaimana Kondisi Geografis Pulau Jawa? Ini Penjelasannya

19 Desember 2022
pembuatan gamelan mojok.co
Kilas

Jumlah Empu Minim, Pembuatan Gamelan yang Rumit di Jogja Dipercepat

15 Desember 2022
Sajen, bagian dari ritual
Geliat Warga

Blusukan ke Pasar, Mencari Sajen dan Jajan Pasar yang Disukai Lelembut

23 September 2022
Rahasia Mie Gacoan MOJOK.Co
Konter

Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali

20 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres

Penanganan Corona Masih Terlalu Maskulin

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja MOJOK.CO

Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja

21 Januari 2023
EDM, Weird Genius, gamelan, jawa, review, Lathi mojok.co

Review Lathi: Perpaduan Dua Musik Berbeda yang Nggak Maksa

21 Mei 2020
Xiaomi 13 Series: Monster Baru dari Xiaomi, Hape Terbaik 2023 MOJOK.CO

Xiaomi 13 Series: Monster Baru dari Xiaomi dengan Senjata Kamera Leica Berpotensi Jadi Hape Terbaik 2023

20 Januari 2023
mie ayam takeshi bantul yang ayamnya ora umum!

Mie Ayam Takeshi Bantul, Ekstra Ayamnya Ora Umum!

22 Januari 2023
nasi kapau dan nasi padang punya banyak perbedaan

Gulai Tambusu dan Hal-hal lain yang Membedakan Nasi Kapau dengan Nasi Padang

23 Januari 2023
chatgpt mojok.co

Mengenal ChatGPT, Benarkah Bakal Akhiri Era Google?

24 Januari 2023

Terbaru

PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Kepala BPID Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kepatihan, Kamis (26/01/2023) menyampaikan tidak ada lagi desa tertinggal di DIY MOJOK.CO

Disebut Provinsi Termiskin, DIY Tak Punya Desa Tertinggal

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023
teror ular kobra

Tolak Safari Politik Anies di Banten, Oknum Lempar Sekarung Ular Kobra

26 Januari 2023
perangkat desa di diy mojok.co

Ribuan Perangkat Desa Geruduk DPRD DIY, Tolak Disamakan dengan Kades

26 Januari 2023
perempuan penyelenggara pemilu

Kenapa Keterlibatan Perempuan Sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Rendah?

26 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In