Gunjingan dan guyonan yang terus menerus dialamatkan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mau tak mau memang membuat lelaki kelahiran Toba Samosir itu jengah juga. Ia sudah lelah berkali-kali dijuluki “Menkosaurus” alias Menteri Segala Urusan oleh netizen.
Julukan yang diberikan oleh netizen kepada Luhut tersebut sejatinya memang cukup beralasan dan tak salah-salah amat. Di luar bidang militer, Luhut setidaknya sudah pernah menjabat sebagai petinggi di lima kementerian atau setingkat kementerian. Dari mulai Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Staf Kepresidenan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Menteri Perhubungan (ad interim), sampai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Namun tetap saja itu cukup bikin jengkel Luhut. Apalagi julukan itu terus menerus diamplifikasi di sosial media.
Menurut Luhut, julukan dan aneka guyonan itu sungguh membuat dirinya cukup terpukul. Sebagai seorang prajurit, ia merasa sedih karena segala dan upayanya yang telah ia kerahkan selama ini untuk ikut membangun negeri ternyata justru berbuah guyonan murahan.
Pada akhirnya, Luhut sampai kepada keputusan yang tak banyak orang menyangkanya: mengundurkan diri.
“Saya akan mengundurkan diri,” ujar Luhut kepada awak media beberapa waktu yang lalu lobi gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin, 15 Juni 2020 lalu.
Pernyataannya tersebut tentu saja membuat beberapa awak media yang sejatinya sedang ingin mewawancarai Luhut perihal wacana pembukaan wisata konservasi di masa pandemi covid-19 langsung heboh.
“Saya tidak bercanda, saya ingin mengundurkan diri dari jabatan menteri, saya berencana akan menyampaikannya langsung secara resmi kepada Pak Jokowi tanggal 21 mendatang.”
Luhut mengatakan ingin fokus untuk menggeluti dunia pendidikan, dunia yang selama ini menjadi ladang pengabdiannya kepada masyarakat. Seperti diketahui, di kampung halamannya, Luhut membangun sebuah Politeknik Informatika dan yayasan yang fokus memberikan bantuan pendidikan untuk warga yang kurang mampu.
“Mungkin dengan kembali bergiat di bidang pendidikan, saya bisa lebih maksimal dalam memberikan sumbangsih bagi negeri ini. Saya ini prajurit, saya sudah disumpah untuk selalu berbakti kepada negeri ini, dan saya pikir, itulah bakti yang paling masuk akal untuk bisa saya lakukan,” terang Luhut. “Masak cuma staf khusus yang berani mundur, saya juga berani. Saya nggak mau kalah sama yang muda.”
Niatan untuk mundur dari jabatan menteri ternyata juga dirasakan oleh Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto. Bedanya, jika Luhut berniat mengundurkan diri karena ingin mengabdi di bidang lain, Dokter Terawan justru ingin mundur karena ia merasa gagal dalam mengawal proses penanganan virus covid-19.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini masih menjadi negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan kasus positif covid-19 yang sangat tinggi. Dalam beberapa hari terakhir, setidaknya ada lebih dari seribu kasus positif yang tercatat tiap harinya.
Per tanggal 20 Juni 2020 kemarin, setidaknya sudah ada 45.029 kasus positif covid-19 dengan 2.429 korban meninggal dunia. Angka ini menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara. Kurva penyebaran virus covid-19 juga masih belum melandai, bahkan cenderung memburuk.
“Saya pikir, adalah keputusan yang bijak jika saya mengundurkan diri. Masyarakat butuh kepercayaan yang baik terhadap pemerintah, dan kita tahu, saya tidak bisa menghadirkan kepercayaan itu. Saya dianggap tidak kompeten. Maka, akan sangat baik jika posisi saya digantikan oleh orang yang lebih bisa bikin masyarakat percaya,” ujarnya setelah rapat kerja bersama Timwas Covid-19 DPR RI di Kantor Kemenkes, Rabu, 17 Juni 2020 lalu.
Kepada awak media, Dokter Terawan mengatakan bahwa ia ingin fokus membantu proses percepatan penanganan Covid-19 namun dalam kapasitasnya sebagai seorang tenaga kesehatan, bukan sebagai menteri.
“Mungkin akhir pekan ini saya akan menemui Pak Jokowi untuk membicarakan hal ini,” terangnya.
Dokter Terawan mengatakan bahwa masyarakat butuh figur yang bisa menenangkan. Ia kemudian mencontohkan bagaimana kondusivitas komunikasi di media tentang Gugus Tugas yang perlahan mulai membaik setelah Dokter Reisa ditunjuk menjadi salah satu tim komunikasi Gugus Tugas.
“Indonesia butuh sosok yang lebih baik untuk mengawal pandemi ini.”
Niat mundur dua menteri tersebut ternyata tak main-main. Minggu pagi, 21 Juni 2020, Luhut dan Terawan ternyata benar-benar menemui Jokowi di Istana Negara.
Menurut keterangan Setkab Pramono Anung, keduanya diterima oleh Jokowi di ruang kerja Jokowi.
Kepada Jokowi, dengan disaksikan oleh Pramono Anung dan beberapa staf, Luhut dan Terawan mengungkapkan niat mereka untuk mengundurkan diri.
Wajah Jokowi yang sebelumnya tampak ceria mendadak layu mendengar penjelasan kedua menterinya itu.
“Kok ya sekarang, Mbok ya nunggu pandemi selesai,” kata Jokowi dengan nada bicara khasnya.
“Nggak bisa, Pak. Lebih cepat lebih baik,” jawab Dokter Terawan.
“Betul, Pak,” kata Luhut.
“Ya sudah, siang nanti akan segera saya pikirkan. Tapi yang jelas, saya belum bisa menerima secara resmi pengunduran diri kalian.”
“Siap, Pak. Yang penting kami berdua sudah menyampaikan maksud dan niatan kami.”
Dokter Terawan, Luhut, Pramono Anung, dan beberapa staf yang ada di ruangan pun kemudian keluar dari ruangan dan meninggalkan Jokowi yang tampak gusar.
Tentu bukan perkara susah bagi Jokowi kalau sampai ada menterinya yang mengundurkan diri. Dirinya pasti punya rekomendasi sosok yang mampu menggantikan mentrinya yang mengundurkan diri. Namun kalau yang mundur dua menteri sekaligus, apalagi di masa sulit seperti sekarang ini, tentu hal tersebut bisa menjadi preseden yang buruk bagi pemerintahannya.
Jokowi pun kemudian keluar dari ruangannya dan berjalan menuju beranda Istana.
Belum juga jauh beranjak, mendadak dari arah samping, sudah datang Luhut dan Terawan membawa kue. Lagu “Selamat ulang tahun” dari Jamrud pun langsung terdengar keras dari sound system di sebelah ruang kerja presiden.
“Selamat ulang tahuuuuuuuun…” kata Luhut.
Jokowi kaget tak terkira. Ia kemudian melemparkan pandangannya ke samping, di sana, sudah ada banyak orang yang berkumpul menyambutnya, termasuk beberapa menteri dan anggota staf kepresidenan. Semuanya kompak memakai topi kerucut.
Jokowi yang sedari tegang dan tampak gusar kini tampak sebal dan jengkel.
“Jigur, kena lagi,” kata Jokowi sambil menepok jidatnya. “Kalau sampai tahun depan kamu berani begini lagi, nggak perlu mundur, langsung tak pecat kamu, Hut!”
“Ampun, Booos!” kata Luhut sambil merenges.
Sungguh sebuah adegan yang menarik.
Tentu saja adegan di atas tak pernah terjadi di dunia nyata. Selain aneh, juga rasanya mustahil ada orang Indonesia yang cukup bodoh dengan mau melepaskan jabatan menteri yang didamba-dambakan oleh banyak orang.
Yang jelas, Selamat ulang tahun, Pak Jokowi.