MOJOK.CO – Pornhub, website bokep pemersatu segala umat itu, pernah berjasa sangat besar membesarkan sebuah warnet kecil.
Antara 2005 hingga 2007, momen awal saya kuliah, fenomena “warnet bokep” mulai ranum di Yogyakarta. Saya sebetulnya tahu bahwa sebelum periode itu, beberapa warnet sudah menjadi jujugan pemburu pemuas syahwat virtual. Namun, saya baru menyaksikannya sendiri di periode tersebut.
Awal masuk kuliah, sebelum akrab dengan internet gratis di perpustakaan Sanata Dharma, hanya warnet yang menjadi andalan mencari informasi. Terutama yang tidak bisa, agak sulit, atau malas saja mencarinya di buku-buku modul. Internet menyediakan banyak solusi buat mahasiswa malas. Termasuk saya kala itu.
Warnet yang biasanya bikin betah mahasiswa adalah yang dekat dengan kampus. Bukan karena menyediakan banyak video bokep. Warnet yang dekat dengan kampus biasanya punya banyak bilik. Bikin mahasiswa nggak perlu lama mengantre. Selain itu, kecepatannya bisa diandalkan, kebersihannya terjaga, dan punya banyak koleksi lagu atau film bajakan untuk diambil secara gratis.
Suatu ketika, karena kebutuhan dadakan untuk mengerjakan tugas, mau tidak mau, saya harus ke warnet. Saya tidak akan menyebutkan nama “warnet ajaib” ini. Kisi-kisinya, rumah saya sangat dekat dengan Stadion Mandala Krida. Jadi, warnet yang sudah tutup karena digrebeg polisi ini tidak jauh dari stadion tersebut.
Warnetnya kecil. Kalau tidak salah ingat, cuma ada enam atau tujuh bilik. Namun, antriannya sungguh luar biasa. Motor-motor diparkir hampir sembarangan. Bikin macet depan warnet yang sebelah kanannya adalah pertigaan. Karena tidak punya pilihan lain, saya mengantre di sana. Perlu dicatat, waktu itu, Net City, warnet terkenal di daerah saya belum ada.
Hampir satu jam saya mengantre di “warnet bokep” ini. Kebetulan, penjaga warnet di sana adalah kenalan saya. Jadi, sembari saya mengantre, dia menemani saya mengobrol sambil merokok. Sudah ruangan warnet itu kecil, boleh merokok pula. Pengap, tapi ya mau bagaimana lagi.
Ketika antrian saya sudah hampir tiba, teman saya bertanya.
“Bawa CD nggak?”
Saya nggak paham dengan pertanyaan itu. Saya menduka dia bertanya begitu karena tahu saya sedang mencari bahan untuk tugas kuliah. Saya menjawab dengan polos.
“Enggak, nanti mau langsung print aja. Nggak banyak, kok.”
Dia tertawa. Saya makin nggak paham.
“Pornhub lagi banyak yang bagus. Kalau mau, aku burning-kan ke CD. Nanti aku simpankan. Kamu ambil setelah selesai cari bahan tugas kuliah. Gratis.”
Nah, kalau Pornhub tentu saja paham. Saya memaki sambil masuk bilik.
Ketika lagi suntuk mencari bahan untuk tugas kuliah, teman saya menghampiri bilik yang tengah saya pakai. Dia menyebutkan dua nama folder untuk saya kunjungi. Katanya, di sana ada film-film baru. Siapa tahu saya tertarik. Tapi sialan betul, dia tidak bilang kalau itu bokep yang masih fresh from the torrent. Kebanyakan dia unduh dari Pornhub.
Buat penikmat warnet lama pasti tahu kalau antar-bilik dan meja penjaga bisa saling berkomunikasi lewat internal chat. Saya lupa namanya. Nah, dari sana, teman saya bilang gini:
“Kalau butuh banyak CD, bisa dia sediakan. Siapa tahu kamu mau bawa pulang banyak bokep sekalian.”
Saya jawab: “Asuuuuuuu.”
Bukannya saya tidak tertarik. Masalahnya, saya tidak punya banyak waktu sore itu. Saya harus segera mengerjakan tugas kuliah yang sudah terlambat satu hari dari hari pengumpulan. Setelah mengumpan, saya lanjutkan jawaban saya: “Besok aja, aku ke sini lagi.” Eh, dia hanya tertawa.
Satu minggu kemudian, saya menepati janji untuk datang ke “warnet bokep” itu lagi. Sama seperti satu minggu sebelumnya, antreannya banyak. Malam itu, saya ke sana lagi untuk mencari bahan tugas kuliah. Selama mengantre, kami mengobrol agak panjang.
Teman saya bercerita agak panjang soal warnet kecil ini jadi ramai sekali. Banyak remaja tanggung hingga orang dewasa mengantre hanya untuk “membeli” CD bokep. Satu CD bisa berisi lima hingga puluhan film. Dari sana harga jual CD ditentukan.
Saya agak lupa sama harga yang teman saya tentukan. Untuk burning per CD saja, dia mematok Rp5.000. Kalau CD plus isinya, kalau tidak salah, antara Rp15.000 sampai Rp50.000. Tergantung jumlah dan kualitas film bokep yang diunduh.
Lantaran kualitas menentukan harga, teman saya mengunduh film bokep itu dari Pornhub. Tentu kamu tahu, kualitas film bokep yang diambil dari website terverifikasi tentu lebih bagus. Dan teman saya ini, dia punya semacam cara untuk mengunduh dari Pornhub tanpa VPN.
Saat itu, salah satu genre bokep dari Pornhub yang banyak dipesan adalah party dan lesbian. Storyline genre party kira-kira begini: ada sekelompk perempuan datang ke sebuah club naik limousine. Di dalam club, mereka berpesta, minum, bersosialisasi dengan mereka yang ada di dalam. Dan pada akhirnya… ah kamu tentu paham bagaimana akhirnya.
Film dengan genre seperti ini diminati karena durasinya panjang. Menampilkan adegan-adegan yang seru yang sebelumnya tidak terbayang. Durasi per film dengan genre party yang diunduh dari Pornhub bisa lebih dari dua jam.
Berdasarkan cerita teman saya ini, warnet bokep itu laris berkat Pornhub. Sebelumnya, warnet kecil itu nggak terlalu ramai. Selain posisinya yang memang kurang strategis, area parkirnya paling cuma cukup untuk lima motor diparkir rapi.
Keputusan menjadi penyedia film bokep, khususnya unduhan dari Pornhub, datang secara tidak sengaja. Ada pengunjung warnet yang kebetulan bisa mengunduh bokep dari Pornhub, tapi tidak punya sekaligus tidak tahu cara burning CD. Teman saya yang memang menyediakan CD dan bisa cara burning mengajari pengunjung itu. Nah, dari sana, terjadi pertukaran pengetahuan.
Tidak disangka, peminatnya banyak dan keuntungngan warnet meningkat pesat. Namun, segala sesuatu yang terlihat aneh pasti menarik perhatian. Warga yang tahu “isi” dari warnet bokep itu akhirnya melapor polisi.
Tidak lama kemudian, saya melihat sudah ada garis batas polisi melintang di pintu warnet bokep itu. Warnet itu disegel. Pemiliknya ditahan. Teman saya tidak ditahan karena kalau tidak salah hanya dianggap sebagai operator saja.
Pornhub, website pemersatu segala umat itu, pernah berjasa sangat besar membesarkan sebuah warnet kecil. Yah, Pornhub juga yang bikin warnet itu disegel polisi dan beberapa bulan sudah berubah fungsui jadi warung nasi padang, yang sialnya nggak bertahan lama udah kukut.
Jangan-jangan di dalam sepiring nasi rendang, ada pesona genre party Pornhub yang masih terbayang-bayang….
BACA JUGA Kejadian Goblok yang Bisa Terjadi di Warnet dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.