Mengikuti Perkembangan Skandal dan Drama Kim Seon-ho Itu Melelahkan, Mending Istirahat

Fan Kim Seon-ho sedang berbahagia karena tuduhan berbalik, tapi, tolong anunya dikontrol, Sayang.

Mengikuti Perkembangan Skandal dan Drama Kim Seon-ho Itu Melelahkan, Mending Istirahat

Mengikuti Perkembangan Skandal dan Drama Kim Seon-ho Itu Melelahkan, Mending Istirahat

MOJOK.CO Skandal hubungan Kim Seon-ho benar-benar jadi drama Kim Seon-ho terbaru dan terlaris. Bedanya, drama ini bukan 16 episode dan not so happy ending.

Skandal Kim Seon-ho tentang pemaksaan aborsi terhadap mantan pacar secara drastis pindah haluan. Ini semua terjadi setelah akun gosip Korea Selatan, Dispatch, membeberkan detail hubungan sang aktor dan mantan. Skandal pun berubah jadi “drama Kim Seon-ho” terbaru yang dibintangi dirinya sendiri sebagai dirinya sendiri dengan alur yang diatur oleh dirinya sendiri. Bedanya, drama kehidupan yang satu ini jauh lebih pelik dari Hometown Cha-cha-cha. Bahkan ending-nya pun tetap pahit.

Nama Kim Seon-ho sempat begitu buruk setelah mantan A mengunggah banyak sekali tuduhan buruk kepada dirinya. Merespons hal ini, Kim Seon-ho sempat meng-ghosting seluruh dunia selama 2 hari untuk kemudian hanya meminta maaf dan tidak meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Budaya “minta maaf duluan walau nggak salah” ini memang terbentuk dengan cukup unik di Korea Selatan. Membela diri, mungkin, hanya akan membuat drama Kim Seon-ho yang nyata ini benar-benar jadi panjang dan tanpa akhir. Sebaliknya, meminta maaf dianggap sebagai sikap gentleman.

Terima kasih Tuhan karena hari-hari kelam bagi Seonho-hadas (sebutan buat fans KSH) telah berakhir. Mungkin ada yang sempat sakit dan meriang dengar skandal sang idola. Banyak yang terlibat perang komentar tidak berkesudahan karena membela sang idola. Iya, iya sekarang sudah cukup lega kan?

Setelah akun gosip paling menjengkelkan di Korea Selatan, Dispatch, turun tangan, ia justru memberikan pencerahan. Walaupun cara Dispatch membongkar skandal ini juga dengan bagi-bagi privasi hubungan Kim dan mantan, tapi nggak masalah, yang penting fans lega dong. 

Intinya tuduhan pemaksaan aborsi yang awalnya ramai itu sudah disanggah. Jadi, fans juga nggak perlu khawatir bahwa Kim Seon-ho memang sebrengsek yang dikatakan si mantan. Ya gimana, namanya juga mantan, saling benci itu biasa. Dan, sebagai-yang-bukan-mantan Kim Seon-ho, kita nggak perlu memandang si aktor dengan begitu rupa buruknya.

Sampai sini habis perkara. Tapi, selanjutnya gimana?

Mengikuti perkembangan berita skandal khas negeri Ginseng terus-menerus selama dua minggu ini sebenarnya melelahkan. Wacana baru terus-terusan muncul. Sampai pada akhirnya skandal berubah jadi “drama Kim Seon-ho” beneran. Kita dijejali informasi seputar bagaimana aktor ini menjalin hubungan, bagaimana sang mantan sering bohong, minta putus, bagaimana tanggapan orang sekitar, sampai tanggapan warga sekitar (tetangga apartemen). Lha ini serius. Kayak Pak RT yang turut menyaksikan penggerebekan Vicky Prasetyo terhadap Angel Lelga. Bedanya, ini penuh gaya, dan dipercaya bukan settingan murahan.

Sebenarnya detail drama ini beneran melelahkan dan kita butuh istirahat dari kehidupan pribadi sang aktor. Bahwa tuduhan pemaksaan aborsi sudah disanggah dan citra aktor kembali baik, itu adalah berkat.

Jika kedua pihak yang bersengketa dalam “drama Kim Seon-ho” ini serius, seharusnya ada sebuah penyelesaian lanjutan yang lebih melegakan. Misalnya mereka melakukan mediasi dengan pengacara masing-masing. Hasilnya bisa dijadikan dasar agar Kim Seon-ho bisa tetap jadi aktor dan cari cuan di televisi. Progresif kan?

Masalahnya yang terjadi, setelah wacana berbalik, kegiatan netizen saat ini sibuk ngata-ngatain mantan A. Melakukan serangan balik dan hujatan tiada henti. Iya, Mbak A memang nyebelin, tapi simpan saja energimu yang berharga itu. Habis ini blio juga bakal dapat banyak kerugian sendiri. Kim Seon-ho yang diem-diem bae, malah dianugerahi mahkota sebagai bocah polos yang terlalu bucin karena jadi korban cintanya Mbak A. Ah, apenihhh. Jadi kasihan banget kan si aktor.

Lebih parah, beberapa netizen-bukan-fans Kim Seon-ho yang dulunya berpihak pada korban justru disalahkan dan dikatain balik. Terma women support women dibawa-bawa dan didefinisikan dengan begitu lugu. Wow, Guys, luar biasa jadi drama beneran.

Gini lho, konsep keberpihakan pada korban adalah basic manner untuk menanggapi dugaan pelecehan seksual dan kekerasan berbasis gender. Kenapa perlu berpihak? Sebab, kebanyakan korban itu dibungkam dan sulit mengatakan kebenaran. Masa, sekalinya spill the tea malah dicurigai. Nggak kelar-kelar dong kejahatannya.

Tapi, memihak korban nggak selamanya harus menghujat pelaku. Kalau kasusnya masih samar, ya jangan buru-buru ngatain Kim Seon-ho child killer. Keberpihakan pada korban yang paling utama adalah memberinya ruang buat membela diri dan menjelaskan apa yang terjadi. Sayangnya, Mbak A sudah dikasih ruang malah menghilang. 

Jika pada akhirnya si “korban” berbohong dan cuma playing victim, ya sudah, tinggalkan. Fokus pada pelaku yang akhirnya berubah status jadi “korban” pencemaran nama baik, “korban” fitnah. Ini yang mungkin telah terjadi pada aktor Kim Seon-ho.

Konsep women support women itu juga nggak berarti setiap perempuan harus dibela. Perempuan dibela jika statusnya sebagai perempuan turut dipermasalahkan. Ya kalau ada maling perempuan juga ngapain dibela, Bos.

Ayo coba sekarang fokus, Guys.

Tuduhan awal adalah pemaksaan aborsi. Ini berhasil disangkal dan wacana di publik berubah. Kelar. Selanjutnya Seonho-hadas mungkin bisa mbribik SALT Entertainment buat memperjuangkan pemulihan kontrak iklan Seon-ho dan melanjutkan beberapa proyek film yang masih sempat dikejar. Dengan begitu drama Kim Seon-ho ini bakal berakhir lebih manis dengan perbaikan karier si aktor sendiri. Caranya gimana biar bisa begitu? YNKTS.

Capek ya? Sama.

BACA JUGA Skandal Kim Seon Ho dan Sadisnya Cancel Culture di Korea Selatan dan artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version