Peran Penting Ade Armando Sebagai Pemicu Agar Mahasiswa Berani Mendebat Dosen-Dosennya - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Peran Penting Ade Armando Sebagai Pemicu Agar Mahasiswa Berani Mendebat Dosen-Dosennya

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
28 Juni 2021
0
A A
ade armando
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Ade Armando menjadi salah satu pihak yang cukup antipati dengan kritik terhadap Jokowi yang dilontarkan oleh BEM UI.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mengeluarkan pernyataan resmi terkait kritik mereka terhadap Presiden Jokowi. BEM UI, melalui akun media sosialnya, menjuluki Presiden Joko Widodo dengan sebutan The King of Lip Service.

“Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.” begitu tulis akun Twitter resmi @BEMUI_Official.

Bukan hanya melalui captionnya yang cukup “galak”, namun visual yang postingan tersebut pun cukup menggelitik: gambar Jokowi menggunakan mahkota dengan background cap bibir.

JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE pic.twitter.com/EVkE1Fp7vz

— BEM UI (@BEMUI_Official) June 26, 2021

Kritikan tersebut langsung menjadi buah bibir di media sosial dan berbuntut panjang. Sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) langsung dipanggil oleh pihak kampus untuk dimintai penjelasan terkait unggahan tersebut. Sementara itu, Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mengungkapkan bahwa telah terjadi peretasan akun media sosial kepada beberapa pengurus BEM UI 2021. Peretasan tersebut tak pelak membuat simpati terhadap BEM UI yang memang sudah sangat kuat menjadi kian membesar.

Baca Juga:

pilkada 2024

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023

Kendati demikian, pihak yang tak sepakat dan kontra dengan kritik BEM UI pun ternyata tak sedikit jumlahnya. Dari jumlah yang tidak sedikit itu, Ade Armando menjadi salah satunya.

Sosok dosen di UI tersebut melalui beberapa cuitannya tampak sekali mencoba membuat kontranarasi atas kritik yang disampaikan oleh BEM UI.

“Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?” Tulis Ade dalam salah satu unggahan Twitternya.

“Maaf ya, mereka memang masuk UI dan terpilih jadi BEM. Tapi kan memang gak ada jaminan bahwa mereka pintar.” Tulisnya dalam unggahan yang lain.

Hal tersebut tak membuat Ade Armando ikut dalam arus perbincangan terkait kritik BEM UI terhadap Jokowi. Nama “Ade Armando” bahkan sempat menjadi trending di Twitter dalam beberapa waktu.

Banyak yang menyesalkan Ade Armando yang dianggap tidak mendukung iklim demokrasi di kampus. Sebagai dosen di UI, ia seharusnya turut mendukung mahasiswa-mahasiswanya yang memang ingin mengkritik pemerintah, utamanya selama dalam koridor kritik yang tepat. Namun, alih-alih mendukung, Ade justru mendiskreditkan para mahasiswa yang melontarkan kritik tersebut.

Tak butuh waktu yang lama bagi netizen untuk segera membikin banyak guyonan tentang Ade Armando.

“Bayangin aja, tes masuk susah, bayar mahal, dapet dosen modelannya kaya’ Ade Armando.” Tulis pemilik akun @runadyah.

“Allah tutup aib kampusmu tapi dosenmu Ade Armando.” Tulis pemilik akun @lutfimuhamad_

“Pulang nak ibu tau kamu di UI dapat kelasnya Ade Armando.” Tulis aktivis Veronica Koman.

Kalau masih mau telaten memeriksa kolom pencarian, tentu masih ada banyak sekali guyonan-guyonan tentang Ade Armando. Ia seakan menjadi simbol kekonyolan baru dalam arus perbincangan terkait kritik BEM UI terhadap Jokowi ini.

Banyak mahasiswa UI sendiri yang menuliskan di media sosial tentang perasaan sebalnya karena nama UI kini menjadi lekat dengan Ade Armando. Dan itu dianggap sebagai hal yang cukup memalukan.

Tentu bukan rahasia lagi bahwa Ade Armando selama ini memang dikenal berada satu barisan bersama tokoh-tokoh pegiat media sosial yang getol membela Jokowi seperti Denny Siregar, Eko Kuntadhi, atau Permadi Arya. Dan di media sosial, bagi banyak orang, sosok-sosok tersebut memang cukup punya sentimen yang buruk.

Kendati demikian, kalau mau melihat lebih dalam, kehadiran sosok seperti Ade Armando ini sebenarnya sangat penting dalam lingkungan pendidikan nasional. Ia bisa menjadi pemicu munculnya iklim perdebatan antara mahasiswa dan dosen yang belakangan mulai sangat jarang terlihat.

Kita semua tahu, bahwa untuk bisa mendebat dosen, seorang mahasiswa biasanya harus punya semangat kritis yang baik, keberanian yang teruji, serta ilmu dan pengetahuan yang mumpuni. Nah, di zaman mabar seperti sekarang ini, mahasiswa-mahasiswa semacam itu semakin jarang ditemukan. Riwayat tentang mahasiswa yang berani mendebat keras dosennya umumnya hanya bisa ditemukan pada mahasiswa-mahasiswa generasi tua atau lama.

Nah, kehadiran Ade Armando ini bisa menjadi sumbu awal munculnya gelombang mahasiswa-mahasiswa yang berani mendebat dosennya. Bayangkan, sebagai seorang dosen, Ia ternyata didebat dan dibikin guyonan belaka dengan amat masif di media sosial. Ia seakan ingin memberikan pesan “Ayo mahasiswaku, debat aku, jangan ragu, ribuan netizen sudah melakukannya.”

Ade Armando, dengan amat subtil seakan ingin membuktikan bahwa tidak semua dosen itu secemerlang itu, sejernih itu, dan seberpikir itu.

Mendebat dosen mungkin memang butuh lebih dari sekadar nyali, namun kalau yang didebat adalah Ade Armando, tentu nyali saja sudah cukup. Tak perlu pintar-pintar amat.

Pada titik inilah, saya, tak bisa tidak, menaruh apresiasi yang amat besar pada Ade Armando. Tak banyak dosen yang berani menjadi martir dengan menurunkan intelektualitasnya demi terciptanya iklim perdebatan antara dosen dengan mahasiswanya. Dan Ade Armando berani melakukannya.

Jika Ade Armando bisa terus konsisten menjaga sikapnya ini, maka bukan mustahil bila dalam lima tahun ke depan, akan lahir banyak sekali mahasiswa-mahasiswa UI yang terbiasa mendebat dosennya, setidaknya dimulai dari mahasiswanya Ade Armando sendiri.

Hal tersebut tentu bisa menular ke kampus-kampus lain, bukan hanya UI, mengingat belakangan ini, mulai banyak dosen-dosen yang ulah dan sikapnya di media sosial tak jauh beda dengan Ade Armando.

Tentu itu tak terlalu bagus buat nama besar kampus, namun apalah arti nama besar kampus dibandingkan dengan keberanian para mahasiswa dalam mendebat dosennya sendiri.


BACA JUGA Dari Popeye sampai Ade Armando dan artikel AGUS MULYADI lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 28 Juni 2021 oleh

Tags: Ade Armandojokowiui
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

pilkada 2024
Kotak Suara

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres
Kotak Suara

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023
Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja MOJOK.CO
Esai

Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja

21 Januari 2023
uu pprt mojok.co
Kotak Suara

Jokowi Desak RUU PPRT Disahkan, Mandek 19 Tahun Lamanya

20 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman

W. Agung Prasetyo: Tilik, Bu Tejo, dan Godaan-godaannya

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
ade armando

Peran Penting Ade Armando Sebagai Pemicu Agar Mahasiswa Berani Mendebat Dosen-Dosennya

28 Juni 2021
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In