Nonton MasterChef atau Flavour Origins Netflix Agar Tempe Jadi Berasa kayak Wagyu

Guyonan Luna Maya dan Deddy soal Eating Disorder Dianggap Tak Peka Kesehatan Mental mojok.co Corbuzier

Guyonan Luna Maya dan Deddy soal Eating Disorder Dianggap Tak Peka Kesehatan Mental mojok.co Corbuzier

MOJOK.COKenapa ya makan sambil ditemeni tayangan kayak MasterChef atau Flavour Origins di Netflix jadi bikin makin enak makanannya?

“Ada lauk apa, Ma?” tanya saya ke istri.

“Ini ada tempe, oseng-oseng pare, sama sambel,” kata istri saya.

Hm, menu yang luar biasa sebenarnya bagi saya, walau saat itu saya sedang ngidam daging-dagingan.

Saya sadar, pandemi dan PPKM yang agak ketat ini bikin keluarga saya jadi agak hati-hati kalau mau belanja ke pasar. Sebisa mungkin istri saya menghindari kerumunan. Pilihannya adalah beli lewat abang-abang jualan sayur

Sayangnya, pilihan belanja tidak banyak karena kampung saya agak jauh dari rute abang-abang sayur. Sehingga begitu abang sayur dateng, stok dagangannya sudah menipis. Kadang yang tersisa cuma tempe dan sayur-sayur yang tak begitu digemari.

Jika menu sudah ala kadarnya begitu, saya punya jurus lain agar bahan masakan sederhana itu jadi terkesan mewah. Bukan dengan mencampur bumbu ajaib, namun dengan menyetel dua tayangan favorit saya yakni MasterChef di YouTube atau Flavour Origins di Netflix.

Sambil menyetel salah satu tayangan itu, tergantung pada menu apa yang sedang saya santap. Kalau goreng-gorengan, saya biasanya menyetel Flavour Origins Netflix terutama saat bagian kamera menyorot dari dalam minyak panas. Entah kenapa, tempe yang saya makan akan meningkat rasanya.

Itu juga yang terjadi kalau saya nonton MasterChef. Proses masak-masaknya akan saya skip, dan langsung menuju ke bagian penjurian. Saat peserta dipanggil satu demi satu oleh juri untuk dicicipi makanannya.

Pada awalnya, saya pikir ini adalah kebiasaan iseng saya sendiri, ternyata ketika kebiasaan ini saya bawa ke luar rumah, ada banyak orang yang punya pengalaman sejenis.

Bahkan menurut salah satu penelitian yang saya baca, melihat foto atau video makanan ternyata bisa membuat lapar. Ini karena gambar makanan yang ditangkap mata akan diterjemahkan oleh otak sehingga proyeksinya bakal muncul dalam bentuk nafsu makan.

We eat first with our eyes,” kalau kata Marcus Gavius Apicius, ahli kulineran zaman Romawi pada abad ke-1.

Hal itu juga bikin saya mengerti kenapa waktu film Aruna dan Lidahnya tayang di bioskop pada 2018 lalu, tim produksi mempersiapkan makanan ketika film diputar. Alasannya ya itu tadi, menonton orang masak, makan, akan merangsang orang jadi barbar, eh, lapar.

Soal apakah rasa makanan yang kita santap jadi berasa mirip-mirip kayak yang kita tonton itu tentu ada syarat-syaratnya. Maksudnya, nggak terus semua yang kita tonton jadi mirip. Pakai kira-kira lah.

Misalnya kita lagi makan ayam goreng Olive, terus nonton tayangan MasterChef atau Flavour Origins Netflix yang sedang episode es krim… ya itu nggak mashoook dong, Bambang. Kamu kira saosnya jadi dingin dan manis? Kan ya nggak.

Maksud saya, cobain deh ketika kamu makan tempe, pilih tayangan di MasterChef atau Flavour Origins Netflix yang menunya sama-sama gurih dan asin. Yakin deh, rasanya meningkat kok. Misalnya di salah satu tayangan itu lagi ngolah daging wagyu.

Coba lepaskan pikiranmu, rileks, nggak usah mikir yang berat-berat… rasakan betapa kedelai yang kamu santap itu berasa kayak lembutnya wagyu yang harganya jutaan itu. Soal apakah rasanya betul-betul mirip kayak daging wagyu mah urusan belakangan. Hawong saya juga nggak ngerti rasa wagyu itu kayak apa.

Apa yang saya sering lakukan saat makan ini sebenarnya adalah upaya menghipnotis diri sendiri. Agar saya bisa tetap menikmati apa yang saya punya, apa yang saya santap, apa yang saya makan dari masakan istri saya. Jadi bisa dibilang,  MasterChef atau Flavour Origins Netflix telah lumayan menyelamatkan hidup saya yang fana ini.

Yah, setidaknya menyelamatkan saya dari omelan istri.

“Lho! Kok nggak dihabisin makanannya!”

Dialog yang akhirnya jadi jarang terjadi lagi.

BACA JUGA Kenapa MasterChef Indonesia Bikin Sebal Orang-orang Desa? dan tulisan Ahmad Khadafi lainnya.

Exit mobile version