Cara Menguatkan Iman di Belantara Harga Diskon dan Racun Belanja Online 

Sebentar lagi event belanja online 11-11 datang. Bakal banjir harga diskon. Makanya, kuatkan iman kalian.

ilustrasi Cara Menguatkan Iman di Belantara Harga Diskon dan Racun Belanja Online  mojok.co

MOJOK.CO Harga diskon gila-gilaan serupa iblis yang merayu kita untuk senantiasa menghabiskan uang dan belanja online. Kuatkan imanmu, Kawan.

Di suatu hari yang sibuk saat sedang benar-benar bokek, saya pernah silap beli barang nggak penting: game box Nintendo. Saya seperti dihipnotis, sampai nggak ingat betul bagaimana proses saya membelinya. Tiba-tiba saja saya kepikiran pengin main Contra dan Galaxian dengan grafis jadul, sejenak kemudian buka marketplace, dan nggak ada sepuluh menit langsung check out keranjang belanja. Sekarang, game box itu teronggok nganggur di meja kamar saya. Tak tersentuh karena saya bosan.

Saya yakin di antara jutaan pengguna marketplace di Indonesia, sebagian juga kayak saya. Suka impulsif beli barang padahal nggak butuh, nggak penting, dikuasai nafsu semata. Entah ini fenomena wajar yang perlu dimaklumi atau seharusnya disadari sebagai kekhilafan. Yang jelas, harga diskon dan racun belanja online memang sering banget gentayangan. Mereka bertujuan menggoyahkan iman jiwa-jiwa yang tak kuat iman. Menggagalkan rencana nabung, dan menjerumuskan kita pada kondisi bokek.

Demi kemaslahatan bersama, marilah sejenak kita mengheningkan cipta untuk uang-uang kita yang terbuang sia-sia demi harga diskon di marketplace. Tapi, jangan lupa, kita juga perlu cari solusi biar di kemudian hari nggak terhasut lagi.

#1 Bandingkan hidupmu sebelum dan sesudah punya barang

Saya kerap melakukan hal ini sebelum benar-benar terhasut harga diskon di marketplace. Misalnya saya tiba-tiba pengin beli lampu taman, saya harus menyadari apa yang berubah dari hidup saya setelah membelinya. Apakah ngasih pengaruh baik, atau justru nggak worth to buy. Apakah lampu taman bikin hunian saya lebih nyaman, atau saya nggak perlu beli karena saya belum punya taman. Semua harus jadi pertimbangan.

Kalau suatu barang itu nggak ngaruh-ngaruh amat di hidup saya, saya akan lanjut ke langkah kedua demi menguatkan iman.

#2 Aturan menunggu 7 hari

Andai hati saya tetap condong untuk beli lampu taman, tapi harganya agak nggak masuk akal, saya bakal tetap menaruhnya di keranjang belanja. Triknya, jangan langsung check out atau bayar. Saya nggak mau kejadian game box terulang kembali.

Cara ampuh buat mengatasi ini adalah dengan mendiamkan benda itu 7 hari di keranjang belanja. Setelah benar-benar menunggu, bukalah kembali keranjang belanja dan pertimbangkan kembali. Kalau memang benar-benar masih pengin beli ya beli. Tapi, kebanyakan nafsu belanja impulsif akan reda dengan sendirinya. Jadilah apa yang kamu beli adalah sesuatu yang benar-benar kamu butuhkan.

#3 Nabung demi benda tertentu

Ketika saya merasa benar-benar butuh beli lampu taman yang bagus dengan harga mahal, menabung adalah solusi. Menabungnya harus benar-benar spesifik untuk beli lampu taman. Bisa nabung manual, pakai celengan toples lalu ditempel tulisan “Buat beli lampu taman” atau nabung di dompet digital dan aplikasi yang mendukung.

Intinya tabungan itu dibuat demi beli lampu taman. Syukur-syukur ketika uang tabungan terkumpul, lampu taman sedang promo harga diskon. Tentu saja ini adalah buah dari kesabaran karena berhasil menguatkan iman.

Selain tiga cara di atas, ada banyak cara yang lebih ampuh meskipun terdengar konyol. Misalnya, menunggu barang itu muncul di mimpimu saat tidur, artinya kamu harus beli. Ada asumsi jika barang itu muncul di mimpimu, berarti barang itu “jodohmu”. 

Bisa juga melakukan salat istikharah untuk memantapkan hati yang sedang gundah gulana. Nggak ada yang salah dengan melakukan ibadah dulu sebelum belanja. Ketimbang menghamba pada iblis harga diskon, mendingan mendekatkan diri sama Tuhan. Selamat menguatkan iman menuju diskon belanja online 11-11, yang sabar ya menghadapi segala cobaan.

BACA JUGA Panduan Membaca Diskon untuk Kamu yang Sering Terjebak di Kasir dan artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version