Mengenang Legenda MLM Indonesia dan Kerinduan pada Untung-Ruginya

Mengenang Legenda MLM Indonesia dan Kerinduan pada Untung-Ruginya tupperware sophie martin herbalife oriflame TnC CNI kutus kutus mojok.co

Mengenang Legenda MLM Indonesia dan Kerinduan pada Untung-Ruginya tupperware sophie martin herbalife oriflame TnC CNI kutus kutus mojok.co

MOJOK.CO Betapa luar biasa usaha orang-orang untuk dapat uang, apalagi kalau iming-imingnya wow. Mari kita beri penghormatan pada beberapa legenda MLM di Indonesia.

MLM atau Multi Level Marketing sebenarnya cuma salah satu sistem menjual barang yang melibatkan begitu banyak orang. Metode ini agak kontroversial, karena nggak semua MLM masuk akal dan menjanjikan keuntungan yang terbilang lebay. Tapi ada juga MLM yang aman kok.

Legenda MLM di Indonesia yang setidaknya bertahan lama tanpa kasus aneh-aneh adalah Tupperware, Oriflame, dan Sophie Martin. Mungkin Kutus-kutus bakal menyusul suatu saat.

Apakah kamu punya pengalaman ditawarin tas-tas lucu Sophie Martin lewat katalog yang bagus kayak majalah Gogirl! pada masanya? Jika iya, mungkin kita seumuran. Mau beli produk Sophie Martin aja nabung dulu sebulan, eh di bulan berikutnya produk yang sama udah nggak ada. Xo xad.

Pas kuliah, teman saya ada yang jadi agen Oriflame dan saya sering beli produk-produk lip balm darinya. Kalau pun lagi bokek dan nggak ingin beli apa-apa, maka saya bakal cuma lihat-lihat katalog dan menggosok tester parfumnya di tangan.

Semua jenis parfum yang ada testernya saya cobain walau saya tahu betul nggak akan beli. Zaman itu saya udah girang banget mengetahui teknologi lembaran majalah yang bisa bau wangi, sumpah norak.

Sayangnya nggak semua bisnis MLM itu berujung manis. Hampir sebagian besar orang di sekitar saya udah merasakan kerugian ikut MLM abal-abal dan menyesal minta ampun. Maka legenda MLM ngawur pun banyak. Mulai dari jadi agen pulsa, agen pembalut, hingga model ruwet yang sebenarnya nggak menjual barang apa pun dan menawarkan keanggotaan semata.

Bisnis MLM yang bercampur dengan skema ponzi memang berisiko tinggi. Iming-imingnya sih menggiurkan banget, sebulan jadi member bisa dapat mobil, bisa menarik kawan untuk jadi member (referral) langsung dapat kalung emas. Kalau begitu mah Elon Musk juga mau kali. Tapi kan masalahnya penghasilan segitu besar masuk akal apa nggak. Di sinilah akal sehat dan nafsu ingin kaya kalian lalu bertarung.

Belum lagai kalau member MLM sebelumnya ini pinter banget ngomong, hadeeeh, persuasif udah kayak praktik hipnotis. Eh, tapi ada juga ajakan MLM yang pakai pemaksaan segala, sungguh ini sudah biasa dan semoga kamu selalu terhindar darinya. Jangan gampang percaya, Mylov, kuatkan iman. Saya sendiri bersyukur nggak pernah ikutan MLM, mungkin karena saya agak bebal dan sedikit mageran buat diajak ‘sukses’.

Dari semua legenda MLM di Indonesia ada yang paling bikin saya hormat. Apa lagi kalau bukan Tupperware. Kayaknya nggak ada produk MLM yang begitu dicintai ibu-ibu sejak Perang Dunia II selain wadah-wadah kedap udara ini. Lha kalau ada anak yang dikasih bekal ibunya pakai wadah Tupperware tapi pulang sekolah nggak kembali dengan wadah kosong, niscaya dicoret dari KK.

Mungkin kita perlu bersedih melihat orang Malaysia yang baru saja masukin Tupperware ibunya ke oven sampai meleleh. Dia pun sempat mengunggahnya di Twitter dan jadi obrolan netizen kalau gimana pun plastik jelas bakal meleleh kalau masuk oven, lain kalau microwave. Be brave, Mbak, keteledoran diri kadang menyesakkan, ditambah kecintaan ibu-ibu pada produk Tupperware yang seolah tanpa syarat.

Saking ngetrennya, Tupperware sekarang jadi jenis arisan. Ibu saya misalnya, pernah ikut arisan Tupperware demi dapat produk yang beliau inginkan walau harganya cukup lumayan. Mulai dari wadah-wadahan, toples, hingga alat masak penginnya semua merk Tupperware.

Strategi penjualan Tupperware memang lumayan cerdik sih. Pada akhir PD II perempuan didoktrin untuk lebih fokus pada keluarga dan memulai bisnis MLM biar bisa tetap di rumah tapi tetap dapat uang. Di tahun segitu kan belum bisa jualan online, ya, makanya jual wadah-wadah dan perlengkapan dapur aja. Pantesan di Indonesia, strategi ini berhasil dan bikin Tupperware jadi salah satu legenda MLM yang sukses sampai sekarang.

Buat kamu yang tertarik bisnis MLM, bagus lah, tapi pakai akal sehat juga, Bos. Kalau ada yang menjajikan kaya mendadak tanpa adanya tuyul atau jenglotnya, ya mustahil.

BACA JUGA Membongkar Sindikat Yakult Lady: Sang Ahli Susur Gang-gang Perumahan atau artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version