Kentut di Depan Pacar Demi Hubungan yang Bahagia

MOJOK.CO Selain erat kaitannya dengan ketulusan dan penerimaan, kentut di depan pacar juga mengajarkan satu hal penting: pantatmu punya hak untuk hidup bebas dan merdeka!

Penulis blog Barking Up the Wrong Tree, Eric Barker, pernah menuliskan rahasia hubungan langgeng berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah. Dalam tulisannya, Barker menulis hal-hal semacam omong kosong perihal kesamaan selera musik, zodiak,  fakta bahwa pernikahan hasil perjodohan bisa saja berakhir bahagia, hingga pertengkaran yang justru akan mempererat komunikasi.

Namun agaknya, Barker melewatkan sesuatu yang tak kalah penting. Seorang psikolog keluarga Amerika Serikat, Leah DeCesare, menyebutkan bahwa ada satu lagi kunci penting dalam menjaga kelanggengan hubungan percintaan: ketulusan dan kepercayaan. Adapun makna ketulusan dalam sebuah hubungan adalah memahami apa pun keadaan pasangan.

Sekali lagi: apa pun. A-p-a-p-u-n.

Dengan prinsip “apa pun” inilah, pernyataan DeCesare berikutnya menjadi masuk akal. Menurut perempuan yang kini tinggal di Rhode Island ini, salah satu wujud ketulusan dalam hubungan adalah…

*JENG JENG JENG*

…kentut di depan pacar!!!!!11!!!1!!!

Masih menurut DeCesare, kentut di depan pacar adalah wujud kenyamanan yang tinggi terhadap si pacar. Seseorang yang memilih buang angin di depan pasangannya sendiri cenderung ingin menunjukkan “wajah” asli mereka dan berharap bisa diterima sepenuh hati.

Kalau kentut tadi berbalas kentut, alias kamu dan pacarmu—misalnya—saling berbalas kentut satu sama lain, itu artinya kalian telah merasa nyaman dan aman dalam hubungan asmara yang kalian jalani. Bahkan, kentut-kentutan ini bisa disamakan dengan ekspresi pernyataan “Aku cinta kamu”.

Iya, iya, kamu benar: suara “Preeeeeet” itu ternyata sama dengan “Aku cinta kamu, mylov.” Nggak usah sok kaget gitu, deh.

Sebuah laman khusus pernikahan di luar negeri bahkan merekomendasikan pasangan suami istri untuk tidak saling menyembunyikan kentutnya. Pasalnya, kentut memang sedemikian pentingnya dalam mempererat hubungan. Singkatnya gini, nih: situ udah komitmen untuk saling menerima dan menjaga satu sama lain, masa nggak mau nerima kentut pasangan??? Situ mau nerima apanya, coba???

FYI nih, ya, Mbak-mbak dan Mas-mas, bagi sebagian besar pasangan, momen pertama yang membuat mereka bertahan dalam sebuah hubungan berkomitmen adalah saat mereka saling kentut di depan pacar. Meski terkesan jorok dan mambu, ada kepuasan tersendiri saat kentut berhasil keluar (kadang bunyinya “Preet”, kadang “Brooot”, kadang “Pletok-pletok-pletok” kalau berturut-turut tapi patah-patah, kadang “Pletokcrut-pletokcrut-pletokcrut” kalau berturut-turut dan sedikit berair, kadang juga “Dududududud” kalau berturut-turut dan cepat, persis lagunya BLACKPINK) dan si pacar tidak lantas pergi karena merasa jijik. Walau menanggapi dengan, “Ih, kamu kentut, ya!” ketulusan pacar bisa dilihat kemudian: apakah dia langsung minta putus gara-gara dikentutin atau nggak.

Tahap kentut di depan pacar juga menjadi titik balik kompromi yang lebih kuat dalam sebuah hubungan asmara. Diterimanya kentut kita di depan pasangan sedikit banyak menguatkan keyakinan kita bahwa si pacar akan mampu berkompromi pula dengan “bencana” apa pun di masa depan. Yah, kentut aja bisa ditaklukkan, masa ampasnya yang lain nggak, sih???

Lagi pula, perlu kita pahami sama-sama: kentut adalah peristiwa normal dan sangat alami yang tubuh kita lakukan, persis dengan hal-hal lain, seperti makan, minum, atau menangis. Nah, sebagai proses yang natural, nggak mungkin juga kita menyembunyikan kentut terus-terusan, bukan??? Situ mau perutnya buncit gara-gara penuh dengan gas beracun???

Tapi, gimana kalau kentut saya bau??? Gimana kalau pacar saya malah muntah-muntah 3 hari saking baunya kentut saya???

Beberapa orang memiliki kentut yang beraroma kuat dan mengganggu, meskipun suara kentutnya sendiri sudah menggelegar (sebelumnya, ada teori yang menganggap kentut bersuara tidak akan menimbulkan bau, begitu juga sebaliknya). Nah, hal-hal semacam ini seharusnya tidak lantas menahanmu untuk membiarkan lubang pengeluaranmu mengeluarkan angin di depan pacarmu. Ingat, pantatmu juga punya hak untuk hidup bebas dan merdeka!

Justru, dengan kentutmu yang baunya naudzubillah min dzalik cukup kuat, kamu bisa berlatih disiplin dengan memberi alarm peringatan sebelum mengeluarkannya keras-keras. Selain untuk mengatur perasaan disiplin, hal ini bisa kamu lakukan juga untuk meningkatkan empati dan menghormati pasangan. Kasihan, kan, kalau mereka lagi makan, tapi tahu-tahu harus mencium aroma gas yang bikin pengin marah-marah 2 bulan???

Yang tak kalah penting: setelah kentut, jangan lupa tertawalah bersama pacar. Biar apa? Ya biar nggak awkward, apalagi kalau kamu baru jadian 3 jam yang lalu, tapi udah kentut yang bunyinya pletokcrut-pletokcrut-pletokcrut!

Exit mobile version