Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kenapa Sih Bad Influencer Disukai dan Terkenal?

Nia Lavinia oleh Nia Lavinia
7 Februari 2019
0
A A
anggaran influencer pemerintah 90 miliar gritte agatha ardhito pramono ICW Gofar Hilman kemendikbud kemenpar mojok.co

anggaran influencer pemerintah 90 miliar gritte agatha ardhito pramono ICW Gofar Hilman kemendikbud kemenpar mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bad Influencer itu ternyata menjual kebodohan dan keributan yang sangat disukai orang-orang untuk membuat mereka merasa lebih baik dan punya pencapaian.

Saya ingat waktu SD guru saya pernah bilang kalau kita ingin diingat dan diperhatikan orang lain kita harus jadi orang yang paling baik atau yang paling nakal dan menyebalkan sekalian. Waktu itu saya agak bingung dengan perkataan guru saya tadi. Maksud saya, emang ada ya yang ingin diingat sebagai anak yang nakal? Bukannya semua orang membenci anak nakal, ya?

Bertahun-tahun kemudian, waktu saya kuliah, saya baru “ngeuh” perkataan guru saya tadi ketika saya melihat banyak sekali orang berlomba-lomba untuk jadi anak yang nakal dan menyebalkan karena….

… jadi nakal dan menyebalkan itu bikin terkenal dan punya banyak uang—maksud saya, sangat terkenal dan sangat banyak uang.

Kalau nggak percaya, lihat aja akun-akun so-called Influencer di social media yang terang-terangan menunjukan “bad attitude” yang mereka punya.

Mereka malah dengan sengaja melabeli diri sebagai anak-anak nakal dan rebel yang berusaha melawan aturan-aturan yang selama ini kita patuhi—untuk menjadi anak baik, rajin, sopan, tidak sombong, suka menabung dan suka bekerja keras agar kelak bisa hidup sukses.

Para Bad Influencer ini malah melakukan kebalikannya, Mereka lebih senang menunjukan keisengan, keshombonxxxan, dan pesan-pesan lain yang intinya nunjukin kalauperilaku kita itu nggak penting selama kita tetap di-notice dan jadi pusat perhatian orang lain. Pokoknya tetap semangat dan Be yourself aja even universe against you~ Wow sungguh pesan yang sangat narsis, dan self destruktif wqwq.

Dan yang aneh adalah…

… Bad Influencer yang menyebalkan ini banyak yang suka dan banyak yang sengaja (((ngasih panggung))) sama mereka supaya mereka makin terkenal.

Ya betul! Lihat aja jutaan view dan share di video-video atau update-an sosial media mereka. Mon maap nichh, video yang mayoritas kontennya cuman prank-prenk yang isinya komedi nggak jelas—yang tentu saja nggak ada faedahnya kayak prank hamil, prank ngerjain orang tua, sampai terakhir ada yang bikin prank jadi gembel yang tentu saja super duper nyebelin karena sangat misrepresentative dan mencemarkan nama baik gembel. Gembel yang asli aja nggak gitu-gitu amat, WOYY.

Dan yang lebih parah, selain konten prank prenk unfaedah, Bad Influencer itu juga bikin konten yang nggak etis kayak ngerobek-robek uang untuk kesenangan, banting-banting barang mahal yang baru dibeli, buang-buang makanan, IYA MAKANAN DIBUANG-BUANG PADAHAL BANYAK ANAK DI AFRIKA NGGAK BISA MAKAN sampai bikin konten nggak manusiawi dengan nayangin—mohon maaf—mayat kayak yang dilakuin Youtuber dengan nama QoryGore. Dan itu semua hanya demi VIEW DAN LIKE, Buoss. Padahal nih ya, konten kayak gitu udah pernah rame dan jadi masalah waktu dipost Logan Paul. INI UDAH TAHU BERMASALAH TETEP AJA DIPOST ANJIR (maafin ngegas).

Dan sekali lagi. Konten kayak gini, disukai banyak orang.

Ternyata eh ternyata alasan kenapa banyak orang ngasih panggung dan suka sama konten Bad Influencer itu karena kita pada dasarnya memang suka ngelihat kebodohan dan keributan.

Ya, akuin aja, kita suka dengan orang yang cari sensasi, kita suka sama orang-orang yang berkelahi.

Loh seriusan ini. Ada sejarahnya!

Kalian pikir orang Roma dulu bikin Colosseum buat apa? Ya buat lihat keributan dan perkelahian, lah! Bedanya, di zaman modern, fungsi Colosseum itu udah diganti sama sosial media.

Di sosmed, setiap hari, kita bisa melihat banyak orang membuat keributan dan cari gara-gara atau bikin sensasi dengan membuka aib mereka. Dan bukannya melerai atau menengahi, kita akan dengan semangat menonton dan kalau bisa ngompor-ngompori dengan ikut berkomentar meramaikan thread tersebut sambil panen meme.

Nyatanya dengan menonton kebodohan dan perilaku menyebalkan orang lain, kita jadi merasa punya pencapaian karena merasa lebih pintar, lebih bermoral, dan lebih superior dari mereka. Jadi kita senang deh.

Dan inilah yang dibaca sempurna oleh para Bad Influencer ini. Karena mereka udah tahu “pasar” bahwa manusia suka keributan dan kebodohan, makanya mereka dengan sengaja bikin konten sampah yang bully-able supaya bikin yang nonton ngerasa lebih baik dari mereka. Kalau kata Awkarin, nggak apa-apa kalian yang suci dan aku yang penuh dosa—yang penting aku lebih kaya dari kalian semua HAHAHAHA.

Mungkin buat para bad influencer itu, mereka nggak apa-apa dianggap bego dan menyebalkan. Yang penting kan hidupnya lebih bergelimang harta. Daripada jadi baik, tapi cuman bisa ngelamar kerjaan medioker.

Loh ya bener mereka dong, kalau dengan bikin prank-prank menyebalkan bisa bikin kalian beli mobil Lamborghini, ngapain susah-susah kerja keras kuliah lalu daftar CPNS? Hah??

Hayolohhh ternyata bad influencer yang kita anggap lebih bodoh dari kita ini jauh lebih pintar karena bisa memanfaatkan celah berupa ego ingin lebih baik yang dimiliki oleh kita semua.

Lagian kalau mau nyalahin bad influencer kok ya susah banget rasanya. Kalau misal kamu mau protes kalau konten yang mereka buat berpartisipasi dalam membodohkan bangsa, mereka ya tinggal berkelit buat nggak usah nonton channel mereka. Kalau perlu, blok sekalian!1!

Dan, kalau kamu mau protes prank-prank menyebalkan yang mereka buat itu nggak lucu, mereka ya tinggal nyalahin balik selera humor kamu yang mungkin bagi mereka terlalu ambyarr untuk memahami prank mereka.

Pada akhirnya, mau nggak mau kita jadi mengiyakan pendapat mereka kalau semesta emang berpusat di mereka, masyarakat bakal menerima mereka apa adanya, dan punya bad attitude itu nggak apa-apa selama bikin kamu terkenal dan viral.

Dan kalau ada haters yang suka protes-protes, nggak usah panik karena pasti bakal ada orang yang belain kamu habis-habisan sambil bilang “Jangan didengerin, yang penting tetap semangat berkarya, Kak!” Mamam, bisa apa kalian ngelawan mereka? wqwq.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2021 oleh

Tags: atta halilintaraWkarinbad influencerYoung Lexyoutuber
Iklan
Nia Lavinia

Nia Lavinia

Mahasiswa S2 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia.

Artikel Terkait

Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus yang Penting Jujur
Movi

Filosofi Hidup Komandan SKC Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus, yang Penting Jujur

23 Juni 2025
Rumah Kontrakan Arini MOJOK.CO
Hukum

10 Youtuber Dilaporkan ke Polisi, Masuki Rumah Orang Tanpa Izin Bisa Dipidana?

13 Oktober 2022
Kontribusi Atta Halilintar Hingga Polemik Tiket Borobudur
Movi

Kontribusi Atta Halilintar Hingga Polemik Tiket Borobudur

8 Juni 2022
Pojokan

Saran untuk Atta Halilintar yang Bingung soal Nama Anak

23 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita orang tinggi yang penuh stigma. MOJOK.CO

Orang Berpostur Tinggi Sering Dikira Banyak Privilese seperti Gampang Cari Kerja, padahal Penuh Kerepotan

14 Juli 2025
Sekolah Kedinasan Disuapi Anggaran 104 Triliun. Negara Gila! MOJOK.CO

Bukti Indonesia Udah Gila: Sekolah Kedinasan Dapat Anggaran 104 Triliun, ketika Sekolah Formal dengan 62 Juta Pelajar Cuma Dapat Nasi Bungkus

9 Juli 2025
KKN Belum Mulai, Kena Tipu Polisi Gadungan Duit Melayang MOJOK.CO

Ditipu Polisi Gadungan Jelang KKN, Dijadikan Tersangka Pencucian Uang dan Ikut “Sidang PPATK” via Aplikasi Zoom

12 Juli 2025
Bakmi Jawa di Jogja Tidak Semuanya Memuaskan, Wisatawan Sebaiknya Bisa Bedakan yang Enak dan Biasa Saja Agar Tidak Kecewa Mojok.co

Bakmi Jawa di Jogja Tidak Semuanya Memuaskan, Wisatawan Sebaiknya Bisa Bedakan yang Enak dan Biasa Saja

9 Juli 2025
Mobil Suzuki Fronx perdana di Jogja. MOJOK.CO

Suzuki Jogja Serahkan 20 Unit Perdana Fronx, Siap Ramaikan Jalanan DIY

14 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.