MOJOK.CO – Kalau kamu dikasih satu permintaan, kamu mau minta apa?
Setelah melakukan survei yang tidak terlalu mendalam dengan narasumber sekenanya, Mojok Institute berhasil menyusun daftar “satu permintaan” yang bakal menarik kalau bisa dikabulkan.
Prima Sulistya, pingin nggak usah menstruasi tiap bulan.
Iya, iya, hari pertama menstruasi itu sakitnya minta ampun. Bahkan kakak saya sampai nggak bisa ngapa-ngapain saking sakitnya. Hmm…gimana ya seandainya cewek nggak usah menstruasi tiap bulan, tapi tetep bisa beranak-pinak? Sakitnya itu lho…
Ahmad Khadafi, pingin begitu lahir sudah dalam kondisi disunat.
Buat cowok, satu-satunya “penderitaan fisik yang ke depannya bakal enak” itu, mungkin, yang namanya disunat. Salah satu narasumber yang mau saja namanya disebut tapi nggak saya cantumin biar nggak besar kepala ini pingin begitu lahir, cowok tuh tititnya sudah dalam kondisi disunat. Sebuah permintaan yang menarik juga…
Azka Maula, pingin kodok nggak bisa melompat.
Hah? Kodok? Maksut e pie?
Jadi, salah satu narasumber, laki-laki metroseksual ini punya fobia sama kodok. Gara-garanya, waktu kecil, ada seekor kodok yang nggak tau gimana dan caranya, tiba-tiba nemplok ke atas kepalanya. Mulai saat itu, beliau trauma. Makanya, blio punya permintaan kodok itu nggak usah bisa melompat sekalian.
Lha wong lihat mobil Kodok saja beliau girap-girap. Huft, makanya, dadi bocah kandanane angel, senenge dolan ning kebon gedhang.
Doni Iswara, pingin “Mbaknya” selalu sehat dan bahagia dan bisa mewujudkan mimpinya.
Sebuah permintaan yang sangat manis. Awalnya, saya mengira ini permintaan bapak-bapak yang rumahnya deket kantor, yang suka bakar sampah di sore hari. Ternyata ini permintaan salah satu kru Mojok paling romantis. Buat “Mbaknya” yang baca tulisan ini, selamat ya, kamu punya pacar yang sangat romantis. Bikin ngiri aja.
Nia Lavinia, pingin bisa kayak Harry Potter.
Buat Nia Lavinia, satu-satunya permintaan seumur hidup itu punya kemampuan Harry Potter. Bisa main sihir, sama bisa teleportasi. Hmm…mungkin blio lagi kangen sama “Masnya” yang jauh di Malang, makanya pingin bisa teleportasi. Tapi kok mainan sihir, sih? Aduh, musrik itu, Ukhti. Tapi ya nggak papa, namanya juga berkhayal.
Dyah Permatasari, pingin gampang kurus.
Meski permintaannya itu “pingin gampang” kurus, tapi Mbak Dyah Permatasari ini pun sebetulnya sudah kurus. Wah, perjuangan blio untuk menurunkan berat badan memang aduhai. Inspiratif sekali buat saya yang agak nggak kurus ini. Nggak ada perjuangan yang mudah dan cepat, makanya kalau bisa dipercepat boleh juga tuh.
Zahroh Ayu, pingin nggak usah ada ngantuk.
Ayu itu kru Mojok yang mbaurekso Terminal Mojok. Blio punya permintaan pingin nggak ada ngantuk di dunia ini, biar nggak perlu tidur. Nggak tau deh, padahal tidur itu kemewahan. Nggak perlu kerja kalau kita tidur. Mungkin Mbak Ayu ini kalau tidur sering ngelindur dan berubah jadi atlet pancalomba. Jadi waktu bangun rasanya capek banget, nggak secapek ngedit 30 artikel Terminal per hari.
Aditya Rizki, pingin jadi anak kecil terus.
Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi bapak, Kak Buluh punya permintaan kita semua jadi anak-anak terus, nggak usah dewasa. Oya, selamat ya Kak Buluh, Agustus nanti mau lahiran anak pertama. Hmm…mungkin blio sudah khawatir dari sekarang kalau istrinya bakal lebih perhatian sama si dedek bayi. Santai to, Kak, cinta itu abadi kok. Disuruh tidur di lantai karena istri lagi nyusoni anak itu juga bentuk cinta.
Audian Laili, pingin jerawat hilang hanya dengan sekali oles minyak Kutus-Kutus.
Sebentar, ini Mojok nggak diendorse, kok. Tapi kita semua tahu kalau minyak Kutus-Kutus itu minyak ajaib memang. Mungkin cuma minyak Kutus-Kutus yang bisa membantu manusia memerangi pemanasan global dan menguragi kelaparan dunia. Kalau buat Audian Laili sih, jerawat langsung hilang saja udah cukup.
Aprilia Kumala, pingin ada kamar kos yang bisa membersihkan dirinya sendiri.
Mbak Lia, saya usul, biar permintaannya nggak nanggung, sekalian minta cucian bisa mencuci sendiri dan baju yang habis kering bisa menyetrika diri sendiri. Memang, batas antara khayalan dan malas itu beda tipis. Setipis nyalinya Ahmad Khadafi yang takut betul disunat.
Ali Ma’ruf, pingin bisa mendengarkan suara hati orang lain.
Nama Ali Ma’ruf itu sendiri juga bisa dibaca menjadi “sobat ambyar”. Kisah cintanya sering kandas karena gagal memahami perasaan wanita. Makanya, Mas Ali punya permintaan biar bisa mendengarkan suara hati orang lain.
“Mas, aku sebetulnya pingin putus,” batin pacar Ali.
“Hah, kenapa?” Tanya Ali.
“Hah, apa, sih?? Tanya pacarnya yang pingin bubaran.
“Kok pingin putus? Salahku tu apa?” Kejar Ali.
“Hah?”
“Hah”
Malah abab-ababan, kayak mau ngeluarin pong-pongan dari cangkangnya.
Puthut EA, pingin ada laptop yang bisa menulis sendiri.
Sebagai penulis, memang tidak ada yang lebih membahagiakan selain ada sebuah alat yang membantu proses kreatifnya. Mas Puthut EA punya permintaan pingin ada laptop yang bisa menulis sendiri hanya dengan membayangkan ceritanya. Semacam Profesor X dengan kekuatan batinnya.
Ega “Balboa” Fansuri, pingin bisa ngecat rambut Pak Harto.
Nggak tau wis maksudnya apa, tapi memang khayalan itu bisa sangat liar. Ega Fansuri, sebagai seorang seniman, mengaku gelisah dengan model dan warna rambut Pak Harto yang putih itu. Makanya, blio pingin bisa ngecat rambut Pak Harto jadi warna pink. Setelah saya selidik lebih lanjut, ternyata Ega memang ngefans Pak Harto.
“Biar kekinian aja. Kan kyooot,” kata Ega menjelaskan.