Jalan Kartini, Jalan Paling “Pintar” di Muntilan Magelang

Jalan Kartini, Jalan Paling “Pintar” di Muntilan Magelang

Jalan Kartini, Jalan Paling “Pintar” di Muntilan Magelang (Albert Kok via Wikimedia Commons)

Nama Jalan Kartini mungkin sudah tak asing di telinga warga Muntilan Magelang. Jalan satu ini bisa dibilang sebagai salah satu jantung kecamatan kecil ini. Bagi umat Katolik di Jawa Tengah dan sekitarnya, jalan ini bahkan cukup penting. Sebab sini ada Kerkof atau kompleks pemakaman para tokoh terkenal yang berjasa bagi perkembangan gereja Katolik di Indonesia.

Beberapa tokoh Katolik seperti Mgr. Justinus Kardinal Darmojuwono (Kardinal pertama Indonesia), Romo van Lith, SJ, hingga Romo Sandjaja (martir pertama Indonesia) dimakamkan di sini. Hingga saat ini banyak umat yang datang berziarah ke sini.

Selain terkenal dengan Kerkofnya, Jalan Kartini juga terkenal sebagai pusat pendidikan di Muntilan Magelang. Di jalan ini berderet sekolah dari tingkat TK hingga SMA. Tak hanya sekolah Katolik, sekolah Islam pun turut menjadi bagian dari jalan ini. Maka tak heran jika jalan ini menjadi jalan paling “pintar” se-Kecamatan Muntilan.

Jalan Kartini Muntilan Magelang, pusat pendidikan Katolik

Seperti yang saya katakan sebelumnya, Jalan Kartini dipenuhi sekolah Katolik dari jenjang TK hingga SMA. Setidaknya ada lebih dari 5 sekolah di sini. Beberapa di antaranya TK Marsudirini Santa Theresia, TK Pangudi Luhur St. Ignatius, SD Marsudirini St. Yoseph, SD Pangudi Luhur St. Ignatius, SMP Marganingsih, SMP Kanisius, dan SMA Pangudi Luhur van Lith. Semua sekolah itu berada di sepanjang Jalan Kartini.

Banyak warga Muntilan dan kecamatan sekitar yang menyekolahkan anak mereka di sini. Apalagi sekolah Katolik terkenal dengan kedisiplinannya. Tak sedikit orang tua non-Katolik yang akhirnya memilih menyekolahkan anak di sekolah Katolik, termasuk saya.

Tambah lagi di Jalan Kartini juga ada SMA Pangudi Luhur van Lith yang juga menjadi salah satu sekolah swasta terbaik di Jawa Tengah. Setahu saya, seleksi masuk sekolah ini cukup ketat seiring dengan banyaknya peminat. Hampir setiap tahun, sekolah ini menerima siswa dari berbagai daerah, tak hanya dari Muntilan. Saya beberapa kali berpapasan tak sengaja dengan siswa dari Surabaya, Jakarta, hingga Lampung yang ikut tes di sekolah ini.

Meski terkenal sebagai pusatnya pendidikan Katolik, ada juga sekolah Islam yang berdiri di Jalan Kartini. TK ABA Kauman namanya. Lokasinya juga masih sederet dengan TK dan SD Katolik.

Jadi jangan heran apabila situasi pagi di Jalan Kartini Muntilan Magelang cukup ramai. Sebelum jam 7, jalan ini bakal dipenuhi kendaraan orang tua yang mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah. Makanya pengendara yang melintasi jalan paling “pintar” di Muntilan sebaiknya berhati-hati. Jangan kebut-kebutan karena banyak anak sekolah lalu-lalang di sekitar sini.

Tak hanya “pintar”, Jalan Kartini juga jalan paling “sehat”

Hal menarik lainnya dari Jalan Kartini di Muntilan Magelang adalah jalan ini juga menjadi jalan yang paling “sehat”. Soalnya di sini ada Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan

Uniknya, rumah sakit ini juga memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan Romo van Lith, salah satu tokoh penyebar agama Katolik di tanah Jawa yang juga dimakamkan di Kerkof Muntilan di Jalan Kartini. Awalnya, Romo van Lith membuat balai pengobatan di Muntilan bersama dengan para suster pada tahun 1925.

Kemudian tahun 1946, balai pengobatan tersebut mulai dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang. Dokter satu-satunya yang bertugas di sana bernama dr. Gondo Sumekto. Seiring dengan berkembangnya balai pengobatan, akhirnya tahun 1977 Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang membelinya dan menjadikannya rumah sakit.

RSUD Muntilan pun menjadi rumah sakit paling besar di kecamatan ini hingga sekarang. Anak saya juga pernah dirawat di rumah sakit ini karena demam berdarah beberapa waktu lalu dan pelayanannya cukup memuaskan untuk ukuran rumah sakit daerah. Fasilitasnya juga cukup lengkap, dokter spesialisnya juga banyak. Tak sedikit pasien dari kecamatan terdekat yang juga dirujuk ke rumah sakit ini. 

Jalan Kartini mungkin tidak selebar jalan protokol di kota besar. Jalan ini bahkan hanya punya dua lajur. Meski begitu bagi warga Muntilan Magelang, jalan ini menjadi jalan yang cukup penting. Jalan ini menjadi pusat pendidikan sekaligus kesehatan warga. 

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Muntilan Magelang Menjebak Pendatang, Menyesal Pindah ke Sini dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Exit mobile version