Iran Ngasih Serangan Rudal, Donald Trump Membalasnya dengan Mundur dari Perang

donald trump perang dunia 3 iii iran as nuklir rudal twit serangan mundur qasem soleimani mojok.co

donald trump perang dunia 3 iii iran as nuklir rudal twit serangan mundur qasem soleimani mojok.co

MOJOK.CODonald Trump nih maunya apa sih? Kemarin ngajak Iran perang, sekarang malah nyatain mundur dari perang dan milih ngasih sanksi ekonomi aja. 

Hari ini dalam siaran pers yang dilakukannya, Donald Trump mengatakan akan mundur dari perang dengan Iran dan memutuskan untuk memberikan sanksi ekonomi saja karena menurutnya perang tidak perlu terjadi. Dia bilang warga Amerika semuanya harus berbahagia dan tidak boleh ada yang terluka.

Yaopo arek iki. Kemarin ngancem-ngancem sambil sombong kekuatan militer AS, bahkan bilang nggak akan segan nyerang Iran dan ngehancurin situs budaya mereka, yang sebenernya semua orang waras tahu rencana ini masuk ke dalam kejahatan perang. Dia bilang kemarin, “Jika Iran menyerang Pangkalan Amerika, atau orang Amerika mana saja, kita akan kirimi mereka peralatan baru kita yang cantik itu… dan tanpa ragu!”

Jiki irin minyiring pingkilin imirika… kiti ikin kirimi miriki….

Eh tiba-tiba sekarang malah bilang, “Rudal kita memang besar, kuat, akurat, mematikan dan cepat. Bahkan kita lagi bangun rudal hipersonik.  Fakta bahwa kami punya militer dan perlengkapan ini bukan berarti harus digunakan untuk perang. Kami tidak ingin menggunakannya.”

Ridil kiti miming bisir….

Dua perkataan kontradiktif yang muncul hanya dalam rentang 24 jam ini membuat saya seperti sedang menyaksikan seseorang yang sedang mabuk.

Lha siapa yang menyangka kalau Trump akan berubah pikiran secepat itu apalagi kemarin Iran sudah meluncurkan lebih dari selusin rudal ke dua markas militer AS di Irak, menandai serangan balas dendam atas kematian Jenderal Pasukan Al-Quds Qasem Soleimani.

Imam besar Ayatullah Ali Khamenei mendeskripsikan serangan rudal ini sebagai tamparan ke wajah AS. Ia memeringatkan AS bahwa negaranya masih akan melakukan hal lain untuk mengusir mereka dari Timur Tengah. Ini adalah jawaban final yang diberikan Iran atas pembunuhan Soleimani.

Meskipun serangan rudal dari tanah Persia itu tidak menimbulkan korban jiwa di pihak AS karena radar AS terlebih dahulu mengetahui kedatangan rudal dan membuat mereka berhasil mengevakuasi diri, Iran diperkirakan akan terus mendorong proxy war dengan AS atau sekutu AS di Timur Tengah. Pokoknya Iran ingin menghilangkan pengaruh AS di wilayah itu, titik!

Menanggapi serangan rudal yang dilancarkan Iran, Trump seperti biasa cuma ngetwit bahwa semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang terluka. All is well. Meskipun banyak yang mengkritik, Trump bersikeras nggak mau disalahin atas keputusan membunuh Qasem Soleimani. Menurutnya, Soleimani itu teroris dan membahayakan Amerika.

Sekarang, setelah menyatakan mundur dari perang, dia bakal ngasih sanksi ekonomi lagi ke Iran setelah sebelumnya Obama mencabut separuh sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai harga yang harus AS bayar untuk membuat Iran patuh terhadap kesepakatan nuklir yang dibuat Amerika dan lima negara lain di tahun 2015. Trump juga masih sempat-sempatnya nyindir Obama bahwa rudal yang ditembakkan ke markas Amerika di Irak itu sebenarnya duit AS dari hasil penghapusan sanksi ekonomi era Obama.

Trump menawarkan skema diplomasi untuk dibawa ke meja perundingan guna membahas kesepakatan nuklir yang baru. Kata doi, tawaran ini bisa bikin Iran berkembang dan makmur, plus negara itu bisa mengambil keuntungan dari potensi yang sangat besar yang belum dimanfaatkan. Bersama AS, Iran bisa menjadi negara yang hebat.

Entahlah apa yang ada di otak Trump. Jelas-jelas Iran nggak patuh dan memutuskan mundur dari kesepakatan nuklir yang udah ada gara-gara dia 🙁 Mana sekarang dia bersumpah bahwa Iran nggak akan pernah punya senjata nuklir selama presiden Amerikanya masih dia.

Ya siapa yang mau negosiasi sama elu kalo lunya songong gitu.

BACA JUGA Menghitung Kekayaan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat Terkaya atau artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version