Hukuman Fisik Bukanlah Gaya Parenting yang Baik, Ini Alasannya - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Hukuman Fisik Bukanlah Gaya Parenting yang Baik, Ini Alasannya

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
8 April 2020
0
A A
Hukuman Fisik Bukanlah Gaya Parenting yang Baik, Ini Alasannya
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Hukuman fisik seperti memukul anak bukanlah gaya parenting yang dianjurkan. Anak tak akan belajar apa pun dari pukulan itu, kecuali kebencian.

Saat sedang enak-enak menjelajahi linimasa Twitter saya menemukan postingan yang bikin darah mendidih. Di postingan tersebut, ada anak yang dihajar orang tuanya gara-gara membuat video TikTok yang tak senonoh. Gara-gara melihat video tersebut, muncul ingatan-ingatan di kepala saya. Ingatan-ingatan yang tidak menyenangkan masa kecil, masa di mana orang tua saya berpikir kalau sikat kumbahan dilempar ke kepala itu adalah parenting yang bagus..

Sebesar apapun kesalahan seorang anak, tidak sepatutnya anak itu dihajar. Tidak sedikit kita melihat orang remuk atau kasar itu mengalami masa kecil penuh kekerasan. Contoh paling sahih adalah kasus Ed Gein. Ed Gein adalah pembunuh yang terkenal atas kekejamannya dan menyimpan anggota tubuh korbannya di rumahnya. Ed Gein mengalami masa kecil penuh siksaan dari ayahnya yang alkoholik dan ibunya yang melarang Ed berteman.

Dan yang menjadi masalah adalah, beberapa dari kita ini menganggap bahwa memukul anak adalah gaya parenting yang tepat. Tidak sedikit kita mendengar masa kecil kawan-kawan kita dipenuhi dengan hukuman fisik yang dilakukan oleh orang tua mereka. Ketika kita mendengar banyak cerita serupa seperti yang kita alami, alam bawah sadar kita akan menganggap itu sebuah pemakluman.

Begini. Kita pasti punya pikiran setelah dihajar atau dipukul, anak pasti jera karena takut untuk mengulangi kesalahannya. Tapi bisa saja anak itu hanya takut dihajar, tapi tidak belajar apa-apa. Bisa dibilang, argumen bahwa anak itu nanti akan jera dan tidak mengulangi kesalahan karena sudah dihajar itu lemah.

Bagaimana bisa anak tersebut belajar tentang kesalahannya kalau respon yang diberikan orang tuanya hanya dihajar? Mau menjelaskan kesalahan anakmu sedetil apa pun, kalau sambil dipukuli, anakmu ya mikirnya nahan rasa sakit dan nunggu dia kelar dihajar, bukan mikir kesalahannya.

Baca Juga:

strict parents mojok.co

Strict Parents Sudah Ketinggalan Zaman, Bisa Bikin Anak Jadi Pembully

13 Januari 2023
mom shaming mojok.co

Termasuk Mom Shaming, Jangan Lakukan Hal-hal Ini

20 Desember 2022

Anak yang melalui masa kecil dengan penuh kekerasan akan menumpuk rasa sakit dan kecewa itu dalam pikiran mereka. Yang mereka simpan adalah trauma, bukan pelajaran. Banyak yang selamat dari rasa trauma itu, banyak yang tidak selamat dan menjalani sisa hidupnya dengan rasa sakit.

“Tapi itu kan bisa memperkuat mental anak, Bro. Dunia itu keras, jangan dididik dengan lembek”

Ya bener, tapi bukan berarti nerapin parenting gaya SmackDown lah. Anak mungkin jadi nggak gampang nangis kalau kena rasa sakit (karena orang tuanya memberi rasa sakit yang lebih, tentu saja), tapi efek lainnya yang muncul jadi anak itu tidak punya empati. Kamu pikir manga Shonen Jump ceritanya selalu berputar di bagian kekerasan nggak bisa menyelesaikan masalah itu karena apa coba? Ya karena memang seperti itu adanya.

Bukan tak mungkin juga, anak yang tumbuh dari gaya parenting sekasar itu bakal meneruskan gaya parenting yang sama. Lingkaran setan penyiksaan itu tak akan terputus. Einstein berkata, kegilaan adalah melakukan usaha yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda. Berharap anak kita akan menjadi seseorang yang lebih baik dari kita tapi dididik dengan cara yang sama, dalam konteks ini adalah dengan dihajar, adalah kegilaan.

Ini pesen buat kalian yang mau punya anak. Mentang-mentang kalian tumbuh dengan digebuk rotan, bukan berarti nanti anak kalian juga tumbuh dengan sabetan, nggak keputus lah lingkaran setannya.

Parenting dengan memukul, membentak, dan hukuman-hukuman yang membuat trauma itu hanya akan membuat Ed Gein yang baru. Berharap anak akan menjadi seorang yang teguh pendiriannya, tutur katanya baik, dan penuh kasih sayang dari cara mendidik gaya battle royale? Ngimpi.

Ngomong-ngomong soal video di Twitter itu (yang setelah itu akun yang menyebarkan video itu kena suspend), ada argumen seperti ini.

Belum pernah kena gitu ya mas? gw dari SD kena sapu ijuk, bangku kayu sampe patah, dimandiin paksa sampe baju basah kuyup. Tapi gw sayang ortu gw sampe kapanpun.

Persepsimu hanya untuk duniamu yg masih belum luas gan, coba bikin statement setelah lu observasi.. Bakal bakalan wkw

— Kang Bajak (@yazidkhaidir) April 6, 2020

Kita tetap akan menyayangi orang tua meski mereka menghajar kita. Parenting yang buruk sekali pun tidak menghalangi kita mencintai orang tua kita. Saya sendiri mengalami masa kecil penuh siksaan, pun bukan berarti saya membenci mereka. Tapi hanya karena kita mencintai orang tua kita, bukan berarti kesalahan yang dilakukan orang tua kita dimaklumi. Kekerasan tidak boleh dinormalisasi, apapun alasannya.

Memberi hukuman fisik bukanlah satu-satunya cara untuk memberi pelajaran kepada anak. Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk memberi pengertian kepada anak kita. Dan tentu saja, memberi luka kepada anak bukanlah cara terbaik.

BACA JUGA BNPB Tak Punya Akses Data Corona Secara Menyeluruh dari Kemenkes Adalah Humor Paling Jahat dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2020 oleh

Tags: hukuman fisikparenting
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

strict parents mojok.co
Kilas

Strict Parents Sudah Ketinggalan Zaman, Bisa Bikin Anak Jadi Pembully

13 Januari 2023
mom shaming mojok.co
Kesehatan

Termasuk Mom Shaming, Jangan Lakukan Hal-hal Ini

20 Desember 2022
Psikolog Jelaskan Empat Strategi Digital Parenting
Kesehatan

Psikolog Jelaskan Empat Strategi Digital Parenting

16 Agustus 2022
daya tahan tubuh mojok.co
Kesehatan

Spesialis Anak UI: Imunitas Tubuh Dukung Tumbuh Kembang Anak 

13 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres

Ketika Badai Mengamuk, dan ketika Cuaca Bersahabat

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Hukuman Fisik Bukanlah Gaya Parenting yang Baik, Ini Alasannya

Hukuman Fisik Bukanlah Gaya Parenting yang Baik, Ini Alasannya

8 April 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

BELAJAR NOISE DARI SEORANG WOTA

Belajar Noise dari Seorang Wota

31 Januari 2023
anak muda ngomongin pemilu

Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup di Mata Anak Muda

31 Januari 2023
koalisi perubahan

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
jabatan gubernur dihapus mojok.co

Sultan Tak Peduli Soal Usulan Cak Imin Menghapus Jabatan Gubernur

31 Januari 2023
Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000 MOJO.CO

Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000

31 Januari 2023
megawati puan

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023
ekspor lato-lato mojok.co

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In