MOJOK.CO – Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 menimbulkan beberapa pertanyaan penting. Apa saja?
Pertemuan Majelis Umum PBB hari Jumat lalu (8/6) menetapkan Indonesia sebagai salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB setelah mendapat dukungan 144 suara dari 190 suara. Penetapan ini dilakukan di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat.
Diangkatnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pun menjadi sorotan besar di banyak media. Menteri Luar Negeri RI, Retno Lestari Priansari Marsudi, mengekspresikan kegembiraannya seperti yang tertangkap pada video yang telah beredar luas di media sosial. Pujian dan ucapan selamat juga tak henti-hentinya mengalir untuk Menlu Retno karena berhasil membuat Indonesia terpilih kembali dalam Dewan Keamanan PBB.
Eh… “terpilih lagi”??? Apa maksudnya???
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada baiknya jika kita langsung menyimak fakta-fakta di balik penetapan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang yang telah dilansir dari berbagai sumber:
- Apakah hanya Indonesia yang terpilih?
Tidak. Bersama Jerman, Belgia, Republik Dominika, dan Afrika Selatan, Indonesia resmi menjadi anggota Dewan Keamanan periode 2019-2020. Indonesia sendiri mewakili negara-negara Asia Pasifik dalam formasi ini.
- Bagaimana prosesnya?
Proses transformasi Indonesia menjadi anggota tidak tetap ini cukup panjang, yaitu dimulai dari kampanye sejak tahun 2016. Keputusan kampanye ini menyusul salah satu tujuan pemerintah, yaitu “meningkatkan peran Indonesia di tingkat kawasan dan global di bawah Pemerintahan Jokowi.” Setelah ditetapkan di tahun 2018, Indonesia akan mulai aktif bekerja di Dewan Keamanan PBB per tanggal 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020.
- Kenapa terpilih?
Alasan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, antara lain: 1) track record Indonesia dalam upaya perdamaian, kemanusiaan, dan kesejahteraan global; 2) mampu memfasilitasi berjalannya nilai-nilai Islam dan demokrasi secara harmonis; dan 3) dinilai sebagai negara yang toleran. Tuh, mamam~
- Apakah ini pertama kalinya Indonesia terpilih?
Tidak. Penetapan ini menandai keempat kalinya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Berturut-turut, berikut adalah sejarah Indonesia dalam susunan Dewan Keamanan PBB: 1) masa bakti 1973-1974 bersama Kenya, Peru, Australia, dan Austria; 2) masa bakti 1995-1996 bersama Botswana, Honduras, Jerman, dan Italia; serta 3) masa bakti 2007-2008 bersama Afrika Selatan, Panama, Belgia, dan Italia.
- Udah terpilih, terus ngapain?
Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia menekankan bakal membudayakan dialog dan musyawarah sebagai upaya penyelesaian konflik serta turut berkontribusi dalam menjaga perdamaian sekaligus meningkatkan adanya pasukan perdamaian PBB. Tak lupa, Indonesia juga akan meng-cover isu penting dalam urusan peran perempuan. Selain itu, menanggapi permasalahan terorisme, Indonesia berencana membentuk global comprehensive approach untuk menangkal gerakan radikal dan ekstrem yang mengarah pada terorisme.
- Apa untungnya, sih, terpilih jadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB?
Melalui kesempatan ini, Indonesia akan mendapat kesempatan besar untuk jadi lebih menonjol secara internasional, khususnya di bidang perdamaian dan keamanan dunia. Bahkan, bukan tidak mungkin pula langkah ini akan membuat Indonesia dianggap sebagai negara yang layak menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Yang jelas, suara Indonesia akan lebih didengar dalam bahasan mengenai masalah yang terjadi di banyak tempat, mulai dari konflik Palestina, ancaman nuklir Korea Utara, hingga perkara ISIS.
Selamat bertugas setengah tahun lagi, Indonesia!