Daily Skincare Routine Itu Nggak Mahal, tapi Ribet

skincare razia MOJOK.CO

MOJOK.COKalau cuma sekadar pengin bisa daily skincare routine aja, biayanya nggak mahal-mahal amat, kok. Tapi yang jelas, tahapan pemakaiannya ribetnya naudzubillah.

Saya adalah seorang perempuan yang terlahir dengan pori-pori wajah yang cukup besar, ditambah dengan keadaan kulit yang berminyak. Maka dengan mudahnya memunculkan jerawat bermunculan. Dengan kondisi kulit wajah saya yang subhanallah sensitifnya, akhirnya saya hanya mengandalkan pembersih muka dan sesekali sabun muka—atau justru lebih sering sabun badan—untuk merawatnya.

Saya sempat mengalami kepercayaan diri yang cukup rendah semasa SMA dan awal masuk kuliah. Pasalnya, di masa-masa itu saya sulit untuk menahan diri membandingkan diri saya dengan teman-teman. Rasa-rasanya kok muka saya nggak ada mulus-mulusnya kalau dibandingkan mereka. Ya, membandingkan memang hanya akan menghasilkan menang dan kalah. Alhasil, saya semakin merasa rendah diri dengan penampilan saya.

Dengan bertambahnya usia saya, akhirnya saya memahami, cara untuk menjadikan kulit wajah setidaknya menjadi tidak berjerawat dan tidak kusam. Ternyata bagi banyak perempuan—apalagi jika tidak berkulit normal seperti saya—membutuhkan beberapa perawatan lain dan tidak sebatas dibersihkan saja.

Ketika itu, teman-teman kuliah saya, banyak yang melakukan perawatan ke klinik kecantikan. Baik di klinik dengan kualitas yang ‘wah’, sampai dengan kualitas dan harga yang biasa saja. Ternyata yang namanya klinik kecantikan itu, tidak jauh berbeda dengan klinik kesehatan lain: mereka sama-sama menjual produknya ke ‘pasien’ mereka.

Kata teman saya sih, untuk perawatannya saja biasanya tidak terlalu habis banyak. Bahkan di beberapa tempat klinik kecantikan, ada yang memberikan fasilitas konsultasi gratis. Namun yang justru menghabiskan uang adalah produk perawatannya. Saya yang punya uang saku sangat pas-pasan, mung isa ­ngeyem-ngeyem ati. Mohon maaf, budget untuk biaya kecantikan tidak ada di-list pengeluaran saya.

Lambat laun, muncul berbagai skincare impor yang membuat galau teman-teman pergaulan saya. Dari sini saya semakin paham, bahwa cantik memang butuh modal. Dari teman-teman saya juga lah saya akhirnya sedikit memahami fungsi dari skincare untuk perawatan kulit. Namun pada dasarnya, dia berguna untuk menjaga kebersihan dan kelembapan kulit, sehingga kita bisa terbebas dari asap rokok berbagai permasalahan kulit.

Baik produk perawatan dari klinik kecantikan ataupun skincare impor, saya kira keduanya sama. Selain menghabiskan banyak dana bulanan, keduanya ternyata memiliki tata cara yang cukup ribet ketika diaplikasikan dalam muka kita yang se-uplik ini.

Bedanya, jika kita menggunakan produk perawatan dari klinik kecantikan, kita bakal diberi tahu langsung mengenai tahapan pemakaiannya dari dokternya. Sehingga, kita tidak akan bingung untuk mengaplikasikannya. Sementara itu, untuk produk skincare impor, biasanya masing-masing produk akan terjual terpisah. Namun, kita tidak perlu galau untuk mengetahui tahapan-tahapannya. Cukup cari saja di Youtube video daily skincare routine milik para beauty-vlogger, dijamin kita bisa langsung paham urutan penggunaannya dengan bonus tergiur pengin segera membeli langsung semua produk yang diiklankan digunakan oleh para beauty-vlogger ini.

Tentu saja, yang namanya gegabah adalah perilaku yang tidak baik serta tidak pernah disarankan oleh nenek moyang kita. Pasalnya kita belum terlalu tahu, apakah kulit kita bakal cocok dengan produk-produk tersebut. Apalagi jika kita menggunakan banyak produk secara langsung. Fyi, bukan cuma hati yang butuh beradaptasi, namun kulit pun juga butuh beradaptasi dengan kehadiran produk baru. Selain itu, membeli produk dalam jumlah banyak dan grusa-grusu, juga tidak akan menyehatkan keuangan. Kalau diladeni, bisa-bisa 1/3 gaji bulanan, bakal habis cuma untuk skincare doang.

Itu jika kita membeli produk yang manut sama para beauty-vlogger. Tapi, kalau kita pengin menghemat pengeluaran, kita bisa-bisa aja kok belanja dengan menyesuaikan pada kemampuan dan kenyamanan. Ini penting, supaya tidak membahayakan kulit dan isi dompet.

Tetapi mahal atau tidaknya produk-produk ini, intinya yang namanya daily skincare routine itu ribet. Pasalnya, dia punya—setidaknya—beberapa tahapan berikut ini,

Pertama, mengaplikasikan Micellar Water ke wajah. Ia sebetulnya memiliki fungsi sebagai make up remover, yakni membantu menyingkirkan semua kotoran yang menempel di wajah.

Kedua, tidak cukup hanya dibersihkan dengan micellar water, kita juga harus beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka dengan sabun muka—ingat, jangan seperti saya yang pakai sabun mandi.

Ketiga, setelah cuci muka, bersihkan lagi muka dengan toner. Fungsi toner ini untuk mengembalikan lagi kelembaban kulit setelah muka dicuci.

Keempat, gunakan serum, dia semacam vitamin untuk muka kita yang sanggup meresap ke dalam kulit sehingga dianggap dapat bekerja maksimal.

Kelima, setelah serum itu mengering, gunakan moisturizer. Dia ini fungsinya melembabkan dan untuk menghindari kulit kita dehidrasi sehingga jadi keriput. Biasanya, pada malam hari moisturizer ini jarang digunakan.

Keenam, untuk pagi hari, jangan lupa oleskan juga krim tabir surya yang akan melindungi kita dari ganasnya sinar matahari siang~

Oh ya, jika kita sedang berjerawat, kita juga tidak boleh lupa untuk mengoleskan obat jerawat pada beberapa bagian yang tengah berjewarat. Selain itu, jika mata kita tidak segar, kita perlu mengaplikasikan eye cream di bawah mata.

Begitulah, untuk kita yang memiliki kulit nggak normal, ternyata memang tidak dapat diatasi hanya dengan membersihkan muka saja. Tapi membutuhkan perhatian khusus dengan tahapan panjang di atas yang cukup ribet dan membuat kita harus meluangkan waktu yang tidak sedikit hanya untuk mengurusi perkara muka.

Lagian, kalau udah cantik dan mulus, memangnya kenapa sih? Biar apa? Biar bahagia? Ehm, membahagiakan diri kita sendiri atau…

…orang lain? Eh.

Exit mobile version