MOJOK.CO – Masa lalu ada untuk dikenang dan direproduksi ulang. Inilah daftar sinetron Indonesia yang punya potensi bagus untuk dibuat versi barunya.
Kesuksesan Si Doel ((live action)) memberi pertanda bahwa sinetron di Indonesia punya potensi bagus ketika diproduksi ulang. Besarnya animo film yang diangkat dari media lain seperti komik, novel, biografi, dan juga sinetron membuat banyak film adaptasi dibuat.
Kita tidak lagi asing dengan Marvel Cinematic Universe. Meski filmnya tidak sama persis dengan komik, tapi garis besar cerita komik dibawa ke film dan jadi cerita utama, seperti Civil War dan Infinity War. Meski bukan naskah original, tapi bukan berarti film tersebut akan kehilangan pamornya.
Melihat banyaknya serial lawas Indonesia yang membekas dalam ingatan orang Indonesia dan menciptakan nostalgia tersendiri, maka Mojok Institute merangkum beberapa daftar sinetron Indonesia yang punya potensi bagus untuk dibuat versi baru atau live action-nya.
Seri pertama adalah Si Cecep.
Si Cecep adalah sinetron yang diperankan Anjasmara, bercerita tentang kehidupan Cecep, pemuda yang punya keterbelakangan mental. Hal paling ikonik dari Cecep tentu saja rambut mohawk 3 yang nggak mirip Travis Barker itu.
Cerita tentang Si Cecep ini punya potensi bagus untuk dibuat ulang. Si Cecep bisa didaur ulang untuk memberi pengetahuan tentang keterbelakangan mental dan juga pentingnya kesadaran tentang keadilan untuk orang yang punya kondisi khusus. Rambut cecep yang mohawk tiga itu bisa dipertahankan, atau diganti dengan belah tiga.
Belah tiga kui kepiye coba?
Seri kedua adalah Panji Manusia Milenium.
Hal yang saya ingat dari Panji Manusia Milenium adalah dia berubah denga stik PS 2, hal yang nggak bisa saya pahami. Tapi cerita Panji Manusia Milenium untuk ukuran saat itu begitu segar. Diperankan oleh Primus Yustisio sebagai Panji dan Tia Ivanka sebagai Nadia, sinetron ini bercerita tentang kehidupan Panji dan Nadia dalam memberantas kejahatan. Sinetron ini mengudara dari 1999 hingga 2001, dan dianggap sinetron super hero tersukses setelah Saras 008.
Dengan suksesnya Gundala di layar sinema, Panji punya potensi bagus ketika didaur ulang. Dengan teknologi perfilman yang sudah berkembang begitu bagus dan dengan penulisan naskah yang bagus tidak menutup kemungkinan kesuksesan Gundala bisa dikejar oleh Panji.
Mungkin yang harus diubah adalah cara dia berubah jadi pahlawan. Kalau dulu pakai stik PS, mungkin sekarang pencet aplikasi di smartphone apa pakai nanotech kayak Iron Man. Kalau pakai stik PS, keknya kegedean juga bingung, mau pakai stik PS 4 apa PS 5.
Yang ketiga, Joshua oh Joshua.
Film yang rilis 2001 ini termasuk film yang membekas di ingatan banyak orang. Film yang bercerita tentang Jojo, bukan yang Bizarre, anak miskin yang tetap riang cerita meski hidupnya menderita. Banyak adegan yang memorable di film ini, tapi tentu saja adegan “Bu bukain Jojo buk” adalah adegan yang paling membekas dalam ingatan.
Joshua oh Joshua bisa didaur ulang dan potensinya bagus. Meski bukan sinetron, tapi sayang kalau tidak dimasukkan daftar. Dengan penyesuaian cerita yang dibuat relevan dengan jaman sekarang. Tapi tentu saja adegan ikonik minta bukain pintu tetep dipertahankan.
“Bu, bukain jojo pintu, Bu, Jojo udah paham Omnibus Law, Bu…”
Yang keempat, Bidadari.
Sinetron yang melambungkan Marshanda dan almarhum Cecep Reza ini tayang dari tahun 2000 sampai 2005. Sinetron ini terkenal sebagai moral compass untuk anak-anak jaman dulu, dan membuat orang gemuk dipanggil Bombom. Sinetron yang bercerita tentang Lala yang kehilangan ibu kandung dan menemukan merpati terluka yang ternyata jelmaan Bidadari yang akhirnya menjadi ibu angkat Lala.
Sinetron ini bisa didaur ulang dalam bentuk series atau juga film. Lala yang dulu diperankan oleh Marshanda, sekarang bisa diperankan Zara atau siapa saja, bebas. Dengan cerita yang diperbarui, sinetron ini bisa membangkitkan kenangan dan laku keras. Kok yakin banget laku keras? Apapun yang nostalgic itu laku, Bos. Makanya lagu bab kenangan mantan itu laku.
Yang ke empat, Anak Ajaib.
Daftar sinetron Indonesia yang patut untuk dibuat versi reboot-nya adalah Anak Ajaib. Anak Ajaib adalah sinetron yang bercerita tentang ilmuwan yang menciptakan robot yang mirip dengan anaknya yang meninggal. Sinetron Anak Ajaib diperankan oleh Joshua Suherman, Sandy Nayoan, dan Leony. Anak Ajaib ini dulu tayang di SCTV pada tahun 1999 hingga 2000.
Sinetron Anak Ajaib bisa diproduksi ulang dengan cerita yang sama dan potensinya besar. Karena sinetron itu agak berbau science fiction, dengan CGI dan alur cerita yang modern maka akan punya peluang menjadi tontonan yang ramai.
Terakhir, Lorong Waktu.
Sebelum Avengers lari ke masa lalu, orang Indonesia sudah melakukannya on daily basis. Haji Husin, Ustad Addin, dan Zidan lah orang yang melakukannya dalam Lorong Waktu. Sinetron Lorong Waktu menceritakan tentang perjalanan 2 orang yang menembus waktu dan dalam perjalanannya, mereka mendapatkan pesan moral.
Sinetron Lorong Waktu bisa dilanjut dengan tokoh yang sama dan melanjutkan perjalanan mereka menembus waktu. Kalau mau dibuat film, mungkin bisa dengan cerita mereka kembali ke masa lalu untuk mencegah pemerintah membuat undang-undang konyol, misalnya.
BACA JUGA Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Oleh Negara Dalam Menangani Virus Corona dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.