MOJOK.CO – Seolah sedang latah, kali ini giliran Instagram dark mode yang menggebrak dunia per-medsos-an, meski dibarengi dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Per tanggal 8 Oktober, Instagram menyediakan fitur dark mode bagi penggunanya. Sungguh, media sosial berbasis foto ini pun sudah lebih kekinian: punya tampilan gelap yang konon bisa lebih memberikan kenyamanan dan mendukung kesehatan mata.
Ya, ya, Instagram dark mode sejak kemarin menjadi bahan pembicaran netizen-netizen pemantau trending. Seolah latah, Instagram ujug-ujug menghadirkan fitur yang sebelumnya telah digunakan oleh Facebook, Twitter, dan beberapa ponsel terkini.
Kalau mode gelap pada Twitter bisa dengan mudah diatur melalui menu Display, hal yang agak ribet harus kamu jumpai saat berniat menyalakan Instagram dark mode. Setidaknya, kamu perlu iPhone dengan iOS 13 atau Android 10 untuk menjajalnya.
Berikut cara mengaktifkan Instagram dark mode untuk perangkat iPhone dengan iOS 13 atau perangkat Android 10, sebagaimana dikutip dari Tirto yang—omong-omong—juga sudah menyediakan fitur mode gelap di laman situsnya:
1. Aktifkan tema gelap di iPhone atau ponsel melalui menu Settings > Display > Dark Mode (atau Night Mode, lalu pilih On).
2. Download Instagram versi terkini di App Store atau Play Store.
3. Buka aplikasi Instagram.
4. Voila, Instagram dark mode milikmu sudah selesai! Kalau mau balik ke tema normal, masuk ke Settings > Display > Light Mode (atau Night Mode, lalu pilih Off).
Apakah pengguna non-Android 10 benar-benar tak bakal bisa mencicipi mode gelap Instagram ini? Tenang, kalau kamu penasaran, kamu bisa melakukan dua hal berikut: 1) Beli ponsel Android 10 yang baru biar nggak kayak orang susah; atau 2) Menggunakan Instagram Beta Program.
Seperti yang sudah disebutkan, sebelum mode gelap Instagram muncul, media sosial dan aplikasi-aplikasi lain telah menerapkan fitur ini. Sejak tahun 2018 lalu, misalnya, Google telah membuat gebrakan di Android berupa mode gelap. Fitur ini, pada prinsipnya, adalah mengubah tema warna, dari latar putih dan teks hitam, menjadi latar hitam dan teks putih. Nama lain dark mode sendiri adalah night mode.
Bukan tanpa alasan, Google menyebut ada beberapa hal yang mendorong keputusan ini.
Dikutip dari Detik, selain untuk melindungi mata pengguna, langkah ini diambil dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan daya baterai atau—secara sederhana—memaksimalkan penggunaan baterai yang lebih irit. Sebagai perbandingan, Google menyebutkan bahwa ponsel yang digunakan untuk membuka YouTube pada mode gelap mengonsumsi baterai 14% lebih irit dibandingkan pada mode normal. Pengiritan bisa mencapai 60% jika tingkat kecerahan berada pada angka 100%.
Loh, kok bisa gitu, ya?
Usut punya usut, hal ini terjadi karena cara kerja panel AMOLED pada ponsel tadi tidak memerlukan backlight selayaknya panel LCD. Kalau warna yang ditampilkan adalah hitam, pixel pun tidak bakal menyala. Semakin banyak gambar dengan warna latar hitam, semakin banyak juga pixel yang tak menyala. Akibatnya? Konsumsi daya jadi jauh lebih irit.
Terdengar seru dan menguntungkan? Tapi, ah, kayaknya biasa saja. Tahukah kamu, saya malah kepikiran hal yang lain: bagaimana kalau mode gelap ini, baik pada ponsel-ponsel pintar ataupun Instagram dark mode yang lagi hype, adalah cara para pendirinya untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri yang tadinya memilih dominan warna putih yang justru bikin daya baterai terkuras lebih besar? Sebelum dikritik lebih banyak karena baterai pengguna jadi cepet habis, mereka langsung meluncurkan mode gelap sebagai P3K alias Pertolongan Pertama Pada Komplain. Hmm.
Tapi, yah, untuk kasus Instagram dark mode, saya tetep saja heran. Kenapa, sih, Instagram bisa se-nggak peka itu? Maksudnya, bukankah pengguna Instagram sejak 391731 tahun yang lalu meminta adanya timeline yang disusun berdasarkan kronologi waktu kembali? Kenapa malah tiba-tiba Instagram memunculkan fitur dark mode, plus—ini lebih konyol—menghilangkan tab following yang ada di sebelah tab activity?
Ini Instagram mau memangkas jumlah kaum stalkers sekaligus memprioritaskan kesehatan mata mereka, ya? Atau memang sengaja mau menambah level darkness di kehidupan kita semua?
Hah, kita???
BACA JUGA Instagram dan Tekanan Visual atau artikel Aprilia Kumala lainnya.