MOJOK.CO – Daripada kepo yang aneh-aneh, mending kita melihat persiapan matang Deddy Corbuzier mualaf yang nggak main-main~
Kabar soal Deddy Corbuzier akan masuk Islam cukup menggemparkan dunia maya. Yah, namanya juga netizen—berita apa aja bisa gempar. Kalau jadi Gempi, itu namanya ponakan online, dong. Hehe.
Meski banyak yang kepo soal alasan kenapa Dedy Corbuzier mualaf, saya rasa ada banyak hal yang lebih patut kita apresiasi. Soalnya, tahukah kalian: dari keputusan sang master untuk memeluk agama Islam, sebenarnya ia telah melakukan persiapan yang matang, bahkan dari sebelum ia terpikir untuk masuk agama Islam!!!11!!!!1!!!!
*JENG JENG JENG*
Pertama, Kalau Deddy Corbuzier Mualaf, Puasa Jelas Bukan PR yang Sulit
Salah seorang redaktur Mojok, Yamadipati Dolken Seno, pernah menuliskan pengalamannya menempuh diet dengan program OCD alias Obsessive Corbuzier’s Diet. Yang paling tipikal dari OCD adalah adanya sistem jendela makan yang durasinya bervariasi; 4 jam, 6 jam, 8 jam, bahkan 24 jam.
Pelaku OCD pemula umumnya disarankan mencoba jendela makan 8 jam, sementara sisa 16 jamnya digunakan untuk berpuasa.
Nah, sebagai pencetus OCD, Deddy jelas punya bekal mumpuni untuk melakukan puasa sebagai orang Islam kelak, doooong, mengingat waktu umum berpuasa di Indonesia berada di durasi sekitar 13 hingga 14 jam saja! Mantan, eh mantap!
Kedua, Deddy Corbuzier Nggak Perlu Belanja Peci
Disebutkan, hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas RA. berbunyi:
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi dan beliau (Rasulullah Muhammad saw.) berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki.”
“Dahi” yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah bagian wajah di antara dua pelipis dan di antara tumbuhnya rambut kepala hingga alis mata. Saat sujud, dahi harus terbuka dan tidak boleh terhalangi benda apa pun, bahkan termasuk rambut.
Naaaah, ini dia, INI DIAAAA!!!!11!!!!!!11!!!
Kalau mas-mas kekasihmu rambutnya gondrong, atau setidaknya rambutnya bakal maju-maju ke depan saat terbawa angin atau ketika menunduk, peci jelas menjadi senjata ampuh untuk menahan rambut-rambut tadi agar dahi tetap terbuka lebar. Namun, buat Deddy Corbuzier, dahinya sudah terbuka dengan lebar dan jelas dengan sendirinya sehingga, yah, bisalah dia menghemat anggaran untuk beli peci.
Alhamdulillah~
Ketiga, Soal Mandi Junub, Deddy Corbuzier Nggak Perlu Ikutan Pusing
Islam mengatur kegiatan mandi junub alias mandi besar setelah keadaan yang menyebabkan seseorang keluar mani, usai haid, atau nifas. Dalam hal teknis yang terkait dengan bulu atau rambut yang terlepas dari anggota tubuh, misalnya karena rontok, ada perbedaan pendapat para ulama, sebagaimana yang disampaikan Imam Nawawi dalam kitab Raudlatut Thalibin berikut:
“Andaikan seseorang membasuh seluruh badannya kecuali sehelai atau beberapa helai rambut (bulu) kemudian ia mencabutnya, maka Imam Mawardi berpendapat, ‘Jika air dapat sampai ke akar helai itu, maka memadailah. Tetapi jika tidak, maka ia wajib menyampaikan air ke dasar bulu itu.’
“Sedangkan fatwa Ibnu Shobagh menyebutkan, ‘Wajib membasuh bagian yang tampak saja.’ Pendapat ini lebih sahih. Sementara kitab Albayan menyebut dua pendapat. Pertama, wajib (membasuh bagian tubuh yang terlepas). Kedua, tidak wajib karena telah luput bagian yang wajib dibasuh. Ini sama halnya dengan orang yang berwudu tetapi tidak membasuh kakinya, lalu diamputasi.”
Yah, meski ada perbedaan pendapat wajib atau tidak wajib membasuh rambut-rambut yang rontok, setidaknya setelah Deddy Corbuzier mualaf ini terwujud, ia punya satu kelebihan: nggak perlu repot-repot kebingungan memikirkan apakah mandi besarnya sah atau tidak, mengingat—yaaaah, tahu sendiri, kan? Hehe.
Keempat, Tahalul? Siapa Takut?!
Dalam haji dan umrah, tahalul menandai diperbolehkannya jamaah haji untuk melakukan pantangan ihram. Wujud tahalul sendiri adalah kegiatan mencukur rambut, memendekkannya, dan lebih diutamakan untuk menggundulinya.
Dalam pengalaman umrah beberapa tahun lalu, adik saya galau setengah mati saat si tukang cukur hendak mengerjakan rambutnya. Meski akhirnya ia plontos (dan tetap ganteng), tahalul memang patut digarisbawahi sebagai proses yang nggak mudah-mudah amat bagi siapa saja yang nggak terbiasa gundul.
Jelas sudah, kalau kelak Deddy Corbuzier mualaf dan pergi umrah atau naik haji (amin!), ia nggak perlu bersikap kayak adik saya: menghabiskan waktu bermenit-menit untuk menahan tangis dan ketidakrelaan melihat rambutnya dibabat habis~
Kelima, Deddy “Celak” Corbuzier Bisa Saja Reborn
Sebelum dikenal sebagai host dan pencetus OCD, nama Deddy Corbuzier lebih populer sebagai seorang mentalis dan pesulap. Untuk menunjang penampilannya yang kudu misterius, Deddy kerap menggunakan kostum hitam-hitam, lengkap dengan celak mata.
Sekarang ini, Deddy lebih sering tampil tanpa celak. Entah apa alasannya—mungkin karena nggak cocok sama nama programnya, Hitam Putih, yang mana dirinya cuma memakai celak warna hitam melulu, nggak pernah warna putih. Tapi, yah, setelah menjelma sebagai Deddy Corbuzier mualaf, kemungkinan digunakannya celak ini bisa meningkat dengan drastis, mylov~
Kenapa demikian? Tentu saja karena bagi Rasulullah saw., menggunakan celak adalah sunah.
Jadi gimana, Mas Deddy, kepikiran buat reborn pakai penampilan mata yang lama nggak, nih?