5 Kesalahan Pakai Baju yang Konon Bakal Diketawain Ahli Fashion Design

Anggaplah trotoar sebagai catwalk dan cahaya matahari adalah sorot lampu di runaway red carpet. Azeeek.

ilustrasi 5 Kesalahan Pakai Baju yang Konon Bakal Diketawain Ahli Fashion Design mojok.co

ilustrasi 5 Kesalahan Pakai Baju yang Konon Bakal Diketawain Ahli Fashion Design mojok.co

MOJOK.COPakai baju mahal atau murah sebetulnya nggak masalah, yang perlu diperhatikan adalah cara mix and match biar nggak diketawain ahli fashion design.

Kata orang, kita bisa mendapatkan apa pun yang kita inginkan ketika ketika pakai baju yang betul. Entah ini bermakna filosofis atau memang dimaksudkan secara denotatif. Yang jelas, bagi orang yang awam sama fashion, patokan pakai baju yang “betul” memang terasa abu-abu dan cenderung subjektif. 

Sebenarnya ada beberapa aturan tidak tertulis yang patut dihindari orang-orang dalam berpakaian. Minimal, cara pilih bajunya nggak kacau dan nggatheli. Aturan ini dibikin sama ahli fashion design yang dari tahun ke tahun jadi patokan banyak insan berbusana. FYI kalau nggak berbusana namanya kaum nudis dan naturist.

#1 Jangan pakai baju tabrak motif

Nggak masalah kalau kamu pergi ke konser, datang ke acara Halloween, atau pesta ulang tahun bocil pakai baju tabrak motif. Tujuannya memang pengin kelihatan “edgy” kali ya. Tapi, untuk berpakaian sehari-hari, mendin dihindari aja deh. 

Outer flanel, kaus stripes, celana batik. Dipakai bersamaan. Kalau dilihat-lihat memang bikin pusing. Alih-alih bikin kamu kelihatan heboh, pakai baju tabrak motif justru membuatmu kelihatan norak. Logikanya, pakai baju motif itu tujuannya biar terlihat extra, tapi kebanyakan motif justru membuatmu kayak terlalu berusaha tampil maksimal. Padahal, fashion designer percaya bahwa seharusnya fashion itu effortless. Biar elegan ceunah.

#2 Jangan pernah pakai baju warna hijau plus biru, merah plus kuning, dan navy plus hitam

Aturan padu padan ini dipercaya sejak lama. Katanya sih, warna-warna di atas kalau digabungkan dan dipakai bersamaan sebagai baju bikin kamu kelihatan norak. Misalnya pakai kaus hijau dan pakai rok biru. Pakai celana hitam dan pakai kaus navy. Pakai kemeja pink dan pakai jaket merah. Walaupun pakai bajunya merek Gucci dan Chanel, tetap bakal kelihatan norak. Semua warna di atas nggak cocok karena punya dasar warna yang mirip. 

Tapi, berhubung warna pakaian sekarang macem-macem banget, kayaknya aturan tidak tertulis ini perlu dikaji ulang. Pakai warna biru dan hijau bisa jadi cocok ketika palet mereka nggak bertabrakan. Biar tahu warna itu tergolong tabrakan atau nggak, ya memang butuh taste ala fashion designer untuk menilainya.

#3 Denim dan denim adalah kesalahan besar

Teorinya hampir sama kayak kasus tabrak motif. Pakai baju atasan denim dan bawahan denim, malah mengesankan kamu terlalu berusaha tampil keren. Padahal seharusnya definisi keren itu lebih sederhana. Misalnya pakai denim, atasannya kaus putih. Jauh lebih enak dilihat. Apalagi kalau pakai atasan washed denim, bawahan juga washed denim. Apa nggak kelihatan lusuh banget tuh?

Hadley Freeman, seorang komentator fashion design pernah bilang bahwa pakai atasan denim dan bawahan denim termasuk “contravenes all known laws of human decency” alias ‘bertentangan dengan semua hukum kesusilaan manusia yang pernah diketahui’. Serem banget, Wak.

#4 Pakai baju atasan ketat dan terbuka, bawahan rok mini pula

Ada sebuah aturan yang bilang “Legs or cleavage but never both.” Kamu bisa saja memperlihatkan pundak dan belahan dada, tapi jangan memperlihatkan paha dalam waktu bersamaan. Selain tampil terlalu terbuka, bakal mengesankan kamu jauh dari kata elegan. Pakai baju macam ini memang harus lihat sikon.

Lagi-lagi, logikanya sama, fashion itu sederhana. Pengin tampil seksi boleh, tapi jangan kelihatan seksi banget sampai kayak maksa begitu. Sebab, ujungnya bikin baju yang kamu pakai jadi kelihatan murah dan kurang bahan. Kecuali kalau kamu Dua Lipa dan lagi ngisi konser Grammy. Itu beda lagi aturannya, Bos.

Lha ini kan kamu paling mau jalan ke kantor atau ngopi-ngopi syantiek, masa mau segitunya sih biar kelihatan seksi. Kan jadi bingung bedainnya sama cabe-cabean.

#5 Sengaja pakai motif vertikal biar kelihatan kurus, padahal warna gelap lebih pas

Sebetulnya mau motif vertikal atau horisontal, asal model dan potongan bajunya pas nggak masalah. Konsep pakai baju motif garis vertikal untuk orang gendut memang sudah mendarah daging, katanya bisa bikin kelihatan lebih kurus. Ya memang nggak salah sih.

Tapi, kata orang yang berkecimpung di bidang fashion design lebih masuk akal: Kalau pengin menyamarkan lekukan tubuh, mending pakai warna gelap. Jadi buat kamu yang punya badan lumayan gemuk, alih-alih beli baju stripes vertikal, mendingan beli baju hitam. Lebih mantap menutupi lemak yang memberontak.

Selain kelima hal di atas, memang masih banyak fashion hacks yang bisa dipelajari biar bisa tampil maksimal. Misalnya, jangan pakai perhiasan berwarna emas dan silver bersamaan, cowok jangan pakai tindik di kedua telinga, pakailah sepatu dan tas yang matching, dst. dst. 

Setidaknya dari tulisan ini kamu jadi ngerti bahwa pilihan bajumu mungkin bisa menentukan hidupmu hari ini. Menentukan mood-mu, menentukan kesan orang-orang terhadapmu. Nggak ada salahnya pakai baju bagus, nggak salah juga kalau masih belajar. Kesalahan pakai baju harus dihindari dan beli baju mahal itu nggak wajib. Niscaya, kalau kondangan dan ketemu orang yang berkecimpung di fashion design, kamu nggak akan jadi bahan rasan-rasan.

BACA JUGA Memilih Uniqlo ketika Pujha Fashion Mengubah Kultur Thrifting atau Ngawul di Yogyakarta dan artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version