5 Kekonyolan buat Mengakali Jalan Cerita Sinetron Indonesia. Hilang Ingatan? Kecelakaan? Klasik~

ilustrasi 5 Kekonyolan buat Mengakali Jalan Cerita Sinetron Indonesia. Hilang Ingatan? Kecelakaan? Klasik~ mojok.co

ilustrasi 5 Kekonyolan buat Mengakali Jalan Cerita Sinetron Indonesia. Hilang Ingatan? Kecelakaan? Klasik~ mojok.co

MOJOK.COSetelah sinetron Suara Hati Istri: Zahra jadi bahan renungan banyak pihak, kini saatnya kita merenungi jalan cerita sinetron Indonesia yang polanya mirip.

Zahra tiba-tiba kecelakaan dan wajahnya berubah total dalam jalan cerita sinetron Suara Hati Istri: Zahra. Muka Zahra sebenarnya berubah lantaran ada pergantian tokoh setelah protes bertubi-tubi dari beberapa pihak perihal terlibatnya anak di bawah umur yang memerankan kisah poligami dan adegan-adegan yang cukup “dewasa”. Keputusan KPI dan respons masyarakat terhadap polemik sinetron Indonesia kontroversial ini bisa kamu baca di sini.

Masalahnya begini, menyisipkan plot kecelakaan dan operasi plastik di tengah polemik pergantian tokoh memang terdengar lumayan konyol. Meski ini dibuat demi “formalitas” dan karena alasan sistemik, tapi sungguh… plot sisipan macam ini bikin penonton hafal betul trik-trik yang dipakai sinetron Indonesia buat mengakali sesuatu. Tidak butuh pengamatan yang terlalu jeli dan spaning, sekelebat saja sudah ketahuan kok.

#1 Plot hilang ingatan buat me-refresh alur yang membosankan

Kalau si tokoh jahat kayaknya udah hampir ketahuan, tokoh baik sebentar lagi meraih kebahagiaan, tapi rating sinetron Indonesia masih berangsur meningkat, baiknya memang jangan ditamatin dulu. Sebab apa? Tentu, semua cari uang. 

Untuk itu, biasanya sinetron Indonesia pakai trik yang begitu klasik, yaitu bkin tokohnya hilang ingatan. Entah itu tokoh utama, antagonis, atau tokoh kunci yang mengetahui rahasia kebenaran. Dengan begitu alurnya bisa dipanjangin, dan iklan masih bisa masuk. Sayangnya trik ini terbilang terlalu klasik, nggak smooth blas lah.

#2 Tokoh utama kecelakaan, wajahnya berubah

Plot macam ini sebenarnya sempat booming gara-gara sinetron Taiwan 100% Senorita: Twin Sister yang rilis pada 2004. Sinetron ini menceritakan kembar yang terpisah, satunya kaya raya satunya biasa aja. Eh, malah si kaya kecelakaan dan wajahnya berubah total. Singkat cerita, si cewek kaya ini akhirnya meminta bantuan kembarannya yang ketemu gede (iya emang gini) buat menggantikannya jadi bos. Intinya bahwa bukan tidak mungkin kalau ada jalan cerita ketika tokohnya kecelakaan, wajahnya hancur tapi selamat dan mukanya berubah total akibat operasi plastik. Bedanya, drama asal Taiwan skenarionya begitu dari awal. Bukan yang ngadi-ngadi di tengah jalan buat “mengakali” alurnya biar nyambung.

Ngomong-ngomong soal pergantian tokoh dan wajah berubah, trik ini juga pernah dipakai sama sinetron Indonesia jadul yang judulnya Bidadari. Iya, Marshanda yang berperan jadi Lala digantikan sama Angel Karamoy karena kabarnya ada permasalahan kontrak sama sinetron lain. Lala tiba-tiba diceritakan disiram air keras sama teman sekelasnya saat percobaan Kimia, lalu Lala pun wajahnya berubah jadi Angel Karamoy setelah operasi plastik di Singapura. Edan, anak SMP mainnya udah air keras, n666eri. Mungkin inilah yang menginspirasi penyiraman atas Novel Baswedan. Ups.

#3 Tokoh yang sudah dibilang mati bangkit kembali

Tidak terhitung banyaknya sinetron Indonesia yang pakai trik ini buat menyegarkan suasana. Ketika tokoh antagonis sudah terlalu membosankan dan melunak, biasanya ada tokoh yang tiba-tiba bangkit dari kubur. Tokoh ini bisa saja baik atau jahat, tergantung kebutuhan sinetron.

Baru-baru ini, tokoh Riki di sinetron Indonesia paling yahud abad ini: Ikatan Cinta juga tiba-tiba muncul. Padahal banyak yang mengira bahwa tokoh ini sudah meninggal. 

#4 Salah satu tokoh tiba-tiba punya kembaran

Memang terdengar konyol dan sangat tiba-tiba. Tapi, ini namanya trik biar bikin alur sinetron semakin seru. Kadang-kadang sinetron Indonesia menampilkan satu tokoh baru dengan wajah lama, alias kembaran. Biasanya, si kembar yang tiba-tiba muncul ini punya sifat berkebalikan. Misal kalau tokohnya baik, kembarannya ini jahat, kalau tokohnya jahat ya kembarannya baik banget.

Meski masih terbilang lumayan smooth, kalau dipikir-pikir ya lumayan konyol juga. Sepanjang sinetron sang tokoh yang kita kenal sama sekali tidak diceritakan punya kembaran, tidak punya kisah tragis keluarga, bahkan sama sekali nggak ada tanda-tanda. Eh, nggak ada angin nggak ada hujan, kembarannya muncul untuk mengacaukan semuanya. Hadeeeh.

#5 Tokoh yang menghilang dan diceritakan sibuk mengejar kesuksesan

Beberapa sinetron Indonesia juga pakai trik ini saat ada tokoh yang mungkin nggak bisa stripping. Entah karena sakit, bermasalah dengan hukum, hingga otw dicabut dari proyek. Plot sisipannya adalah si tokoh sedang pergi ke luar negeri atau sedang pergi jauh, pokoknya sibuk mengejar kesuksesan lah. Sedangkan alur cerita yang dilanjutkan pun berkisar tentang tokoh-tokoh lain. Pokoknya plot ketiadaan si tokoh sebenarnya nggak ada hubungannya dengan jalan cerita secara keseluruhan.

Sinetron Indonesia yang pernah pakai trik ini adalah Tukang Bubur Naik Haji. Mat Solar yang sedang sakit diceritakan sedang di Arab, sementara alur sinetron berbelok ke kisah Haji Muhidin yang sebenarnya tokoh antagonis dalam sinetron. 

Trik kayak di atas sebenarnya sah-sah aja dilakukan. Yang bikin jengkel kalau delivery-nya nggak smooth dan kelihatan ngadi-ngadi banget kayak Suara Hati Istri: Zahra. Penonton yang tadinya asyik masyuk sama jalan cerita jadi ambyar dan gagal fokus. Yah, namanya juga sinetron Indonesia.

BACA JUGA Curhatan Penulis Naskah ‘Suara Hati Istri: Zahra’: Penulis Tidak Punya Kuasa Memilih Pemeran dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.

Exit mobile version