3 Kesalahan yang Tidak Disadari Wisatawan Saat Membeli Bakpia Jogja

3 Kesalahan yang Tidak Disadari Wisatawan Saat Membeli Bakpia Jogja

3 Kesalahan yang Tidak Disadari Wisatawan Saat Membeli Bakpia Jogja (Pinerineks via Wikimedia Commons)

Bakpia sudah lama menjadi ikon oleh-oleh khas Jogja. Rasanya kita bisa dengan mudah menemukan makanan satu ini di berbagai sudut Jogja. Coba deh kalian perhatikan di stasiun, terminal, dan bandara, kebanyakan wisatawan yang menyelesaikan kunjungan mereka di Jogja juga membawa kardus bakpia sebagai oleh-oleh.

Namun di balik manisnya bakpia, ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan para pembeli alias wisatawan ini. Masalahnya, kesalahan yang dilakukan pembeli ini bisa berujung pada merugikan diri sendiri sehingga bikin kapok. 

#1 Membeli bakpia kukus sebagai oleh-oleh autentik dari Jogja

Kesalahan pertama yang umum dilakukan pembeli atau wisatawan yang datang adalah membeli bakpia kukus sebagai oleh-oleh khas Jogja. Nggak ada salahnya memang membeli bakpia kukus, sah-sah saja. Namun pembeli mesti tahu kalau bakpia kukus sebenarnya bukan bakpia Jogja yang autentik.

Pada dasarnya bakpia dibuat dengan cara dipanggang. Bakpia kukus hadir sebagai inovasi kuliner. Jadi, kalau wisatawan membawa bakpia kukus sebagai “oleh-oleh khas Jogja” dan memberikannya kepada sanak saudara di kota asal, jangan heran kalau diberi komentar kurang menyenangkan. Saya yakin kata-kata semacam, “Ini sih bolu kukus!” atau “Bakpia kok dikukus?” bakal kalian dengar.

#2 Asal beli tanpa memperhatikan kedaluwarsa produk

Sebagaimana produk makanan lainnya, bakpia Jogja memiliki masa kedaluwarsa yang perlu diperhatikan pembeli. Pembeli harus tahu kalau bakpia Jogja ada dua jenis, yakni bakpia basah dan bakpia kering. Kedua jenis bakpia ini memiliki masa kedaluwarsa yang berbeda.

Bakpia basah biasanya bertahan sekitar 4-5 hari di suhu ruang. Sementara bakpia kering memiliki masa ketahanan yang lebih lama, yakni hingga 10 hari. Mengutip Kompas.com, menurut Ahmad Sudrajat, supervisor Bakpia Pathok 25, bakpia kering bisa tahan lebih lama karena kulitnya lebih kering dibanding bakpia basah.

Nah, buat wisatawan yang datang ke Jogja, jangan lupa untuk mencermati bakpia yang kalian beli, ya. Apakah itu bakpia basah atau bakpia kering. Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual soal kedaluwarsa bakpia jika kurang jelas. Takutnya sudah beli banyak, pas sampai rumah malah jamuran semua karena kelamaan di jalan dan lewat masa kedaluwarsa.

#3 Tertipu harga yang terlalu murah

Kesalahan umum lainnya yang kerap dilakukan wisatawan saat membeli bakpia Jogja adalah tertipu harga yang terlalu murah. Saya pernah menuliskan soal bakpia yang bikin kecewa di Mojok beberapa waktu lalu. 

Dalam artikel tersebut saya menceritakan pengalaman membeli bakpia murah seharga Rp10 ribuan dengan isi banyak untuk dibawa pulang ke Bekasi. Ternyata setelah dicicipi, rasanya zonk alias hambar. Sudah gitu kulit bakpianya cenderung kering dan isiannya sedikit. Niat hati mau kasih ke sanak saudara buat oleh-oleh malah malu sendiri.

Nah, supaya kalian nggak kecolongan kayak saya, sebaiknya lebih selektif dalam memilih bakpia Jogja untuk dijadikan oleh-oleh. Mending beli di toko resmi yang terpercaya atau cari tahu dulu rata-rata harga bakpia. Umumnya bakpia dibanderol Rp30 ribu-Rp50 ribu per kotak isi 10-15 pcs.

Itulah beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan pembeli bakpia Jogja. Saya berharap wisatawan yang datang ke sini nggak melakukan kesalahan di atas supaya nggak terlalu menyesal nantinya. Belilah bakpia dengan bijak mengingat nantinya makanan satu ini bakal kalian berikan kepada sanak saudara di kampung halaman sebagai buah tangan. 

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 7 Bakpia Jogja Paling Enak dan Cocok di Lidah Wisatawan dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Exit mobile version