3 Kesalahan Penjual Mie Ayam Bakso yang Bikin Saya Menghindari Kuliner Ini dengan Sepenuh Hati

3 Kesalahan Penjual Mie Ayam Bakso yang Bikin Saya Menghindari Kuliner Ini dengan Sepenuh Hati

3 Kesalahan Penjual Mie Ayam Bakso yang Bikin Saya Menghindari Kuliner Ini dengan Sepenuh Hati (Unsplash.com)

Saya pencinta mie ayam garis keras. Kuliner tersebut mengalir dalam darah saya. Tapi mie ayam bakso, sumpah, saya benci kuliner itu dengan segenap jiwa.

Oke, kalian pasti bertanya-tanya, kenapa hanya karena ditambah bakso, saya jadi benci. Masalahnya, mie ayam bakso itu tak sesederhana kuliner A ditambah kuliner B. Bagi saya, ini kompleks. Saya jarang dapat kepuasan kalau sudah dicampur bakso. Saya jauh lebih suka makan mie ayam tanpa bakso, karena banyak alasan yang bagi saya penting.

Bagi kalian yang beneran bingung kenapa saya mengutuk kuliner ini, sebagai orang Wonogiri yang bikin saya lumayan otoritatif menilai kuliner ini, berikut alasan saya.

Kuah baksonya ikut dicampur ke mie ayam

Saya sering menemukan rasa mie ayam bakso yang saya beli itu hambar. Hambarnya karena apa, karena kuah baksonya ikut dituang ke mie ayam. Ya jelas remuk lah rasanya. Orang mie ayam itu udah punya pakem rasanya, kenapa pake dituang kuah?

Padahal bisa banget lho baksonya ditirisin dulu, tanpa ada kuahnya, langsung masuk mi ayam. Atau dipisah kayak cara Titoti. Kalau di Titoti, saya baru berani pesen mi ayam bakso karena memang ditaruh di wadah yang berbeda. Pengalaman makan kulinernya jadi nggak terganggu.

Baksonya nggak enak

Ini juga yang bikin saya nggak yakin sama kuliner ini. Saya tuh heran, misal di warung A, saya makan baksonya enak, mie ayamnya juga enak, tapi kenapa bakso yang dijadikan tambahan bisa bener-bener beda?

Kadang, baksonya kayak nggak kenyal sama sekali. Sekali digigit, hilang. Kayak nggak ada perlawanan gitu. Padahal nek beli baksonya, rasanya bisa beda. Padahal kan orang makan bakso kan yang dicari sensasi dan teksturnya ya.

Kalau dibedain gini, kok rasanya kayak ketipu ya. Mana harga makanannya bisa beda jauh lagi.

Baca halaman selanjutnya

Harganya kurang ajar!

Harga mie ayam bakso yang kurang ajar

Sekarang saya mau nanya. Oke, bakso nggak murah. Tapi kenapa mie ayam bakso harganya bisa jauh buanget ketimbang yang biasa?

Kadang terpautnya bisa lima ribu lebih. Kadang delapan ribu. Iya, bakso memang nggak bisa dibilang murah, tapi kalau cuman 2 butir, ya ngapa naiknya segitu banyak anjir. Udah gitu, belum tentu rasa baksonya enak. Nek enak we rapopo, kadang yo mung renek bedane.

Itulah alasan kenapa saya beneran milih untuk menghindari mie-so (singkatan yang sering dipakai). Mending beli mie ori apa bakso ori sekalian. Jelas lebih terjamin. Daripada kuliner nanggung gini, yang kerap zonk, mana harganya mahal, mending milih satu di antaranya.

Tapi bukan berarti saya nggak menyarankan kalian untuk berhenti beli mie ayam bakso lho ya. Kalau udah langganan, dan tau rasanya memang enak, atau harganya cuman beda dikit, ya ngapain nggak disikat. Di beberapa langganan saya, ya nggak jarang saya beli kuliner tersebut. Sudah terjamin soalnya.

Kalau kalian, penggemar mie ayam bakso, mie ayam doang, bakso doang, atau runtuhnya oligarki di Indonesia? Coba komen. Siapa tahu selera kita sama. Yang beda ya urusanmu, ngapain aku peduli.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Saya Kecewa dengan Mie Ayam yang Dijual di Warung Bakso dan Mie Ayam dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Exit mobile version