Mentang-Mentang Susah Menelan Obat, Jangan Sembarangan Main Gerus Dong!

Ada Kandungan Paracetamol di Perairan Teluk Jakarta, Kok Bisa?

Ilustrasi paracetamol. Mojok.co.

MOJOK.CO Banyak orang mengeluhkan kesulitannya menelan obat dalam bentuk sediaan salut. Sayang, tak sedikit yang memilih menggerus obat-obatan tadi tanpa tahu risikonya.

Waktu kecil, saya pernah mendapat obat berupa puyer—bentuk sediaan obat yang paling saya benci di dunia. Setiap kali menelan obat puyer, saya bakal muntah di hitungan ketiga, membuat semua zat yang masuk tadi jadi sia-sia.

Untuk menyiasati ini, orang tua saya punya cara sendiri: Mereka bakal membawa obat puyer tadi ke apotek dan meminta petugas untuk memasukkan puyer ke dalam kapsul. Ya, saya bakal jauh lebih bahagia kalau dapat obat berbentuk kapsul atau tablet daripada puyer!

Tapi, semakin dewasa, saya semakin mengerti bahwa apa yang saya alami sebenernya nggak aneh-aneh banget. Teman saya malah kebalikan dari saya: Dia nggak bisa menelan obat kapsul maupun tablet. Ada cara khusus yang dia lakukan, mulai dari makan bareng buah pisang sampai…

…menggerusnya hingga halus.

Bukan cuma teman saya, nyatanya ada banyak orang di muka Bumi ini yang melakukan hal yang sama.

https://twitter.com/Evobloodletters/status/1167767458641375232

Dikutip dari Detik.com, hal ini—meski praktis—ternyata tidak memiliki alasan yang kuat untuk dilakukan. Pasalnya, nggak semua obat aman-aman saja untuk dikonsumsi dengan cara digerus terlebih dulu.

Beberapa obat disebut memiliki lapisan gula atau berupa sugar coated tablet. Tujuan utamanya, tentu saja biar rasanya nggak pahit-pahit amat kayak hidupmu. Selain itu, ada juga lapisan yang diberikan untuk menghindari reaksi iritasi pada lambung. Tak cuma itu, beberapa coated juga diberikan pada obat dengan sustain release atau kerja lepas lambat yang dirancang khusus untuk dilepaskan ke dalam tubuh selama periode waktu tertentu.

Jenis-jenis sediaan di atas tadi ternyata tidak boleh digerus begitu saja, meskipun kamu susah menelan obat. Kenapa? Soalnya, penggerusan obat ini berisiko mematikan semua sifat-sifat asli si obat. Akibatnya, efektivitas obat jelas akan berkurang. Nah loh~

Lebih detailnya, berikut adalah jenis-jenis obat dengan atau tanpa lapisan dan pertimbangan-pertimbangan khusus mengenai bisa atau tidaknya merek dikonsumsi dengan cara digerus, sebagaimana dikutip dari Hellosehat.com:

1) Tablet tanpa pelapis: Obat jenis ini boleh digerus kalau kamu memang susah menerima kenyataan mengonsumsi obat dengan sediaan tablet utuh.

2) Obat dengan lapisan gula: Obat jenis ini sebaiknya tidak digerus karena dapat membuatnya terasa pahit dan tidak enak saat dikonsumsi.

3) Obat dengan lapisan enteri: Penggerusan obat jenis ini bisa mengakibatkan iritasi lambung karena ia dimaksudkan untuk tidak pecah di dalam lambung.

4) Obat dengan lapisan lepas lambat: Obat jenis ini tidak boleh digerus karena hanya akan mempercepat pelepasan zat aktif obat yang bisa berakibat berbahaya.

Bahasan soal kesulitan menelan obat ini menjadi obrolan menarik di media sosial. Kamu bisa mengikuti thread-nya di sini sembari mempelajari dari banyak literatur lainnya. Yang paling penting untuk diingat, konsultasikanlah pada dokter atau ahli kesehatan yang meresepkan obat jika memang kamu punya kesulitan menelan obat tadi dan butuh bantuan.

Di mana-mana, yang namanya “seenaknya menghancurkan” memang nggak baik, Guys, mulai dari ngancurin obat sampai ngancurin perasaan dan hubungan orang lain. FYI aja, sih. (A/K)

BACA JUGA Kalau Ngeyel dan Nggak Minum Antibiotik Sampai Habis, Terus Kenapa? atau tulisan di rubrik Penjaskes lainnya.

Exit mobile version