MOJOK.CO – Menjadikan BAB lancar tiap hari ternyata tidak mudah bagi setiap orang. Tidak banyak yang menganggap itu adalah anugerah dan keistimewaan.
Dulu saat saya masih kecil, bisa BAB setiap pagi sebelum memulai aktivitas adalah ritual yang biasa-biasa saja. Akan tetapi, ketika saya sudah mulai merantau dengan gaya hidup yang asal-asalan, bisa BAB dengan lancar tiap hari, ternyata adalah sebuah kemewahan. Pasalnya, saya sulit memiliki kesempatan ini. Jangankan bisa BAB setiap hari, bisa dua atau tiga kali seminggu saja rasanya susah. Padahal, perut sudah begah, menginginkan isinya untuk dikeluarkan dengan segera.
Kondisi BAB yang tidak lancar ini dikenal dengan istilah sembelit. Kesulitan untuk “mengosongkan” usus dengan benar ini dikarenakan tinja yang ada dalam tubuh kita menjadi keras, besar, atau bahkan kecil—sehingga ia keluar dengan tidak mantap dan tanpa bisa menimbulkan kelegaan.
Kesulitan BAB lancar tiap hari dikarenakan beberapa hal. Di antaranya gaya hidup yang kurang gerak atau berolahraga, makanan yang dikonsumsi kurang serat, kurang minum air, mengonsumsi obat-obatan tertentu yang punya efek samping menyulitkan BAB, ataupun dikarenakan kondisi kesehatan tertetu yang membuat BAB tersebut jadi tidak lancar.
Padahal, BAB adalah bagian dari sistem metabolisme untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak lagi dicerna atau diserap oleh tubuh. Jadi, kalau nggak dikeluarkan dengan lancar, justru berisiko bikin sisa-sisa tersebut terserap ulang dan itu bakal menjadi racun bagi tubuh kita. Kan serem ya, kalau makanan yang harusnya jadi amunisi untuk berkativitas malah berubah jadi jahat.
Nah, agar BAB lancar tiap hari, ada beberapa hal yang bisa kita usahakan bersama-sama.
Pertama, mengonsumsi makanan dengan banyak mengandung serat dan cairan. Pasalnya, serat dan cairan merupakan modal utama supaya kerja usus jadi lancar. Jangan lupa untuk bikin kesepakatan dengan diri sendiri untuk minum air putih 2 liter per hari. Selain itu, serat adalah “bahan” yang paling baik untuk menampung banyak air sehingga menjadikan tinja lebih lunak dan nggak seret saat dikeluarkan.
Kedua, belajar untuk mengelola stres. Hal ini dikarenakan, stres dapat menyebabkan usus besar mengalami kejang atau tegang. Yang kemudian memunculkan rasa nyeri dan membuat tinja jadi keras. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan ini adalah dengan berolahraga atau bermeditasi.
Ketiga, berolahraga dengan teratur. Seperti yang disebutkan di atas, olahraga dapat membantu menurunkan stres. Selain itu, menjadikan badan kita aktif setidaknya 30 menit sehari juga membuat badan nggak kaku-kaku amat sehingga bisa bikin BAB lancar tiap hari.
Keempat, kalau sudah merasa kebelet BAB, jangan pernah menunda-nundanya. Apalagi kalau hanya karena males semata. Menunda-nunda BAB hanya akan membuat hasrat yang sudah meletup-letup itu menghilang sehingga si tinja nggak jadi keluar. Akan tetapi, meski buang air besar ini penting, jangan terlalu memaksanya untuk keluar. Ketika kita memaksanya keluar dengan mengejan keras, justru akan meningkatkan tekanan darah dan membuat usus jadi stres.
Kelima, setiap kali kita akan pergi tidur malam, kita perlu menanamkan pada diri kita bahwa besok pagi akan BAB. Yakinkan hal ini akan menjadi kebiasaan. Jangan sepelekan, kekuatan sugesti akan masuk ke dalam alam bawah sadar dan memprogram siklus tersebut dengan sendirinya. (A/L)