Bahaya yang Tak Pernah Kita Kira dengan Menggunakan Kosmetik Kedaluwarsa

MOJOK.COJangan sampai hanya karena merasa eman-eman dengan kosmetik kedaluwarsa. Kita jadi abai dengan bahaya yang diam-diam mengintainya.

Membeli kosmetik sebetulnya perkara yang lebih mudah dibandingkan keteguhan kita dalam menjaganya. Kita pasti sering mengalami, tidak lagi mengingat kapan membeli produk kosmetik yang berjejer itu. Ada yang masih saja kita pakai meski kemasannya sudah tampak usang. Namun tidak sedikit yang dibiarkan begitu saja, tidak dipakai namun terlalu sayang untuk dibuang. Sampai-sampai beberapa produk yang menyertakan tanggal kedaluwarsa, keterangan di kemasan tersebut sudah betul-betul tersamarkan.

Akhirnya, ya dipakai-pakai saja produk yang masih pengin digunakan. Tanpa memedulikan apakah dia masih aman digunakan atau sudah tidak. Selain memang tidak mengetahui apakah produk tersebut dalam kondisi yang masih baik, masih banyak pula yang merasa sungguh eman-eman untuk membuangnya begitu saja. Apalagi ketika mengingat, untuk membelinya butuh menabung berbulan-bulan lamanya. Padahal tanpa kita sadari, diam-diam kosmetik tersebut sudah berubah menjadi…

…racun. Sungguh sebuah ironi, niatnya mau tampil cantik eh malah jadi penyakit.

Yak, betul, Saudara-saudara. Menggunakan kosmetik kedaluwarsa dapat membahayakan kesehatan kulit kita. Mulai dari menyebabkan gatal, muncul jerawat, iritasi pada kulit—seperti bintik kemerahan hingga kulit mengelupas, infeksi, hingga kanker kulit. Sementara untuk produk kosmetik kedaluwarsa yang digunakan di area mata, dapat menyebabkan mata kemerahan, gatal, perih, dan berair. Jika produk kedaluwarsa ini digunakan di area bibir, bisa menjadi penyebab bibir perih, kasar, pecah-pecah, warna bibir menjadi lebih gelap, hingga membengkak atau melepuh.

Waduh, masak ya, hanya karena eman-eman, kita justru mengeluarkan lebih banyak biaya untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan?!

Sebetulnya, tidak hanya produk kosmetik kedaluwarsa saja yang perlu kita perhatikan dengan saksama. Namun menggunakan alat kosmetik semacam brush maupun spons yang kotor untuk diaplikasikan ke produk kosmetik kita, juga bisa menjadi penyebab berkembang biaknya bakteri-bakteri yang berbahaya.

Untuk memahami lebih mendalam mengenai produk-produk kosmetik yang kedaluwarsa ini, mari simak beberapa tanda-tanda berikut,

Satu, lipstik. Jika lipstik kita sudah memiliki bau yang berubah menjadi tengik dan lapisan lilinnya telah mengeras. Sudah, lebih baik dihentikan saja penggunaannya. Amannya, lipstik digunakan 1-2 tahun sejak pertama kali produk dibuka.

Nah, jika ternyata lipstik kita sudah tidak dapat digunakan, kita bisa menghancurkannya lalu taruh dalam wadah kecil. Taraaa, lipstik kedaluwarsa tidak lagi percuma. Kini ia menjelma menjadi pengganti cat air.

Dua, maskara. Maskara yang telah kedaluwarsa biasanya akan menggumpal jika digunakan. Ia hanya aman digunakan 3-4 bulan setelah dibuka. Dikarenakan dia tidak terlalu dapat bertahan lama, jadi kalau memang kita jarang-jarang menggunakannya, kita tidak perlu membelinya dalam ukuran ml yang terlalu banyak. Biar dia tidak terbuang percuma ketika masa aman digunakannya telah habis.

Namun, jika memang maskara kita sudah kedaluwarsa, tenang, jangan langsung dibuang begitu saja. Pasalnya, kita masih bisa menggunakan spoolie-nya untuk meratakan alis atau mengelupas kulit kering di bibir. Bagaimana? Tidak perlu membeli spoolie baru, bukan?

Tiga, eye-liner. Jika dalam wujud cair eye-liner yang kedaluwarsa biasanya akan terlihat menggumpal jika digunakan. Sementara jika eye-liner kita berwujud padat, biasanya serbuknya akan berubah warna, baunya jadi nggak enak, atau justru muncul jamur-jamur kecil yang harus dilihat dengan tatapan yang tajam biar mereka takut terus lari. Untuk eye-liner sendiri, dia aman digunakan 3 bulan sampai 1 tahun setelah produk dibuka.

Jika si eye-liner kesayangan—karena menjadi andalan bikin mata kelihatan lebih gede—ini sudah tidak dapat lagi digunakan, kita bisa memanfaatkannya sebagai pengganti tinta printer cina untuk mewadahi hasrat berkesenian kita.

Empat, eye-shadow. Eye-shadow yang biasanya berbentuk powder ini, jika sudah tidak dapat digunakan bulir-bulirnya akan mengeras dan warnanya tidak se-pigmented seperti ketika pertama kali digunakan. Bahkan, bisa juga terlihat ada jamur di lapisan atasnya. Supaya aman, lebih baik ia digunakan maksimal 2 tahun setelah produk dibuka.

Ketika eye-shadow kita sudah kedaluwarsa, jangan langsung membuangnya begitu saja. Pasalnya, dengan tambahan cat kuku warna bening, ia bisa menjadi campuran warna yang mumpuni untuk mewarnai kuku-kuku di tangan dan kaki kita. Tapi, kalau kita termasuk aliran yang tidak menggunakan cat kuku supaya selalu dapat menjaga wudhu meski sedang dalam masa haid, eye-shadow kedaluwarsa ini, dapat menjelma menjadi pengganti crayon maupun pensil warna.

Lima, make-up brush. Tidak hanya produk kosmetiknya saja yang perlu kita beri perhatian. Namun alat-alat penunjangnya pun tidak bisa kita abaikan. Pasalnya, alat-alat inilah yang akan bersinggungan langsung dengan kulit wajah kita. Supaya selalu aman digunakan, maka jangan malas untuk mencuci make-up brush seminggu sekali. Jika perlu dengan menggunakan deterjen. Biar apa? Biar hemat dan nggak keseringan beli alat ini karena dia sudah tampak kucel dan nggak well.

Enam, make-up spons. Ehm, intinya perlakukan dia sama dengan make-up brush. Jangan dibeda-bedakan, takut nanti ada yang diam-diam menyimpan iri dan dendam. Bahaya nanti, nggak baik bagi pertemanan mereka. Tapi, kalau kondisi make-up spons kita udah kotor banget, lebih baik segera diganti saja. Dengan berat hati, campakkan dia yang telah terkontaminasi kotoran-kotoran membandel yang udah nggak bisa dikasih tahu lagi.

Jadi, supaya kita dapat terhindarkan dari bahaya kosmetik kedaluwarsa yang diam-diam mengintai. Lebih baik, setelah membeli, langsung ditempeli menggunakan kertas tempelen harga atau semacamnya. Lalu tulis tanggal produk kosmetik itu digunakan pertama kalinya dalam tempelan tersebut. Supaya, kita bisa tahu, sampai kapan produk kosmetik tersebut aman digunakan.

Oh ya, selain itu, jangan sok-sokan menjadi pribadi yang murah hati dengan asal memberi kosmetik yang tidak terpakai kepada orang lain. Khususnya, jika kosmetik tersebut sudah terlalu lama tidak dipakai dan dianggurkan, karena kata nenek, itu berbahaya. (A/L)

Exit mobile version