Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana

Xpander Disayang Dunia, Nissan Livina Hidupnya Semakin Merana MOJOK.CO

Ilustrasi Xpander Disayang Dunia, Nissan Livina Hidupnya Semakin Merana. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COMitsubishi Xpander dan Nissan Livina itu raganya sama, hanya beda busana. Tapi, nasib anak kembar ini nyatanya berbeda jauh.

“Goblok! Xpander dan Livina itu sama plek-ketiplek, Livina dirakit di pabrik Mitsubishi. Kok bisa-bisanya Xpander dibilang lebih nyaman?” Ucap teman saya, yang nggak terima.

Banyak orang mengira Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina itu raganya sama, hanya beda busananya saja. Seperti anak kembar identik, keduanya secara fisik nyaris sama, cuma beda pakaian. Tapi sebenarnya berbeda banget, Bos!

Sebagai montir yang sudah akrab dengan kedua mobil ini, saya hanya bisa ngakak bila ada orang yang sok tahu tentang keduanya. Wong sebelum mereka lahir, saya ikut rapat membahas kemungkinan akan lahir Lavender.

Sayangnya, Lavender tak pernah lahir karena Xpander lebih dulu diluncurkan oleh Mitsubishi. Sebagai gantinya, Nissan mempertahankan nama Livina untuk model ini. 

Berasal dari satu platform

Sebenarnya, Xpander dan Livina berasal dari satu platform. Artinya, kenyamanan fitur, tenaga mesin dan suspensi, tak ada bedanya. Tapi, saya akan mengungkap apa yang menyebabkan Xpander lebih nyaman.

Sudah bukan menjadi rahasia lagi, Mitsubishi dan Nissan menjalin kerja sama layaknya keluarga, berikut dengan Renault. Aliansi ini disebut sebagai Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance. Aliansi ini merupakan salah satu konsorsium otomotif terbesar di dunia.

Pada 2016, Nissan secara resmi membeli 34% saham Mitsubishi Motors. Ini menjadikan Nissan sebagai pemegang saham terbesar. Hasilnya, Mitsubishi resmi bergabung dalam Renault-Nissan Alliance, yang kemudian berubah menjadi Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance. 

Sudah ketahuan nih, siapa sebenarnya bosnya. Sehingga tidak aneh, bila mereka berbagi platform dan produksi. Contohnya, Nissan Livina terbaru dibangun menggunakan platform Mitsubishi Xpander, dan diproduksi di pabrik Mitsubishi di Bekasi.

Nissan menggunakan platform Mitsubishi sebagai langkah efisiensi produksi dan pengurangan biaya riset & pengembangan (R&D). Jadi tidak salah bila keduanya disebut si kembar.

Baca halaman selanjutnya: Xpander akan selalu di depan Nissan Livina.

Xpander lebih baik ketimbang Nissan Livina

Di beberapa pasar, mereka berbagi jaringan logistik, distribusi, dan after sales service. Tujuannya demi mencapai efisiensi dalam rantai pasokan dan suku cadang global.

Meski terbilang sama dan saling kerja sama, kalau boleh jujur, bila harus memilih, saya lebih memilih menjadi Xpander. Tapi, hidup bukan hanya soal pilihan, kadang jalan hidup memaksa kita menjadi Nissan Livina.

Jadi, posisi Livina saat ini, sama persis dengan saya. Intinya sedang tidak baik-baik saja karena prestasi.

Gambarannya begini. Kakak saya punya prestasi gemilang di kantor. Sementara saya, status karyawan masih kontrak dan nggak punya rumah. Pokoknya, kalau membandingkan nasib, prestasi kami berdua terpaut jauh. Seperti langit dan bumi.

Sebenarnya, perbedaan tersebut masih bisa saya toleransi. Terlebih lagi saya dan kakak tidak pernah ada konflik dan justru saling mendukung.

Tapi, dunia kerap membanding-bandingkan saya dan kakak saya. Sama persis dengan orang yang membandingkan penjualan Xpander yang hampir menyentuh 20.000 unit di 2024, sementara Nissan Livina 200 unit saja nggak sampai.

Dunia ini memang kejam

Laporan penjualan di atas sebetulnya masih biasa saja. Faktanya, dunia ini memang lebih kejam. Ada yang menebar isu bahwa Nissan akan bangkrut. Makanya, mereka kesulitan untuk menjual produk-produk barunya. Konsumen bahkan mengaku khawatir akan kesulitan mendapatkan onderdil. Padahal tidak begitu.

Rumor atau informasi yang tidak lengkap memang bisa memengaruhi persepsi publik. Tapi, jelas tidak benar bila Nissan akan bangkrut. Kita realistis saja, Nissan adalah bosnya.

Hingga saat ini, Nissan tidak dalam kondisi bangkrut. Memang, ia sempat mengalami penurunan kinerja keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa hal menjadi sebab. Mulai dari dampak Covid-19, skandal Carlos Ghosn (mantan CEO aliansi), penurunan penjualan global di beberapa pasar utama karena kompetisi ketat di segmen mobil konvensional.

Saat ini, Nissan justru telah melakukan restrukturisasi besar-besaran. Termasuk pemangkasan kapasitas produksi global, fokus pada model dan pasar yang menguntungkan, investasi besar-besaran di mobil listrik dan elektrifikasi (Nissan Ariya). Ia melakukan ini semua demi menyelamatkan keluarga.

Mitsubishi Motors saat ini memang mencatatkan laba, terutama karena kuat di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Filipina. Produk unggulannya seperti Xpander dan Triton terbilang sangat sukses dan efisiensi produksi dan manajemen rantai pasok yang solid.

Namun, Mitsubishi juga menghadapi tantangan di pasar Jepang dan Eropa. Makanya, pertumbuhannya tidak sepenuhnya stabil.

Nggak enak banget nasib Nissan Livina

Meskipun Mitsubishi Motors mencatat laba dan Nissan sempat merugi, keduanya tetap bekerja dalam satu aliansi. Keduanya masih saling menopang, kok. Misalnya, Mitsubishi fokus di Asia Tenggara, Nissan fokus di Jepang, AS, dan teknologi EV. Sementara itu, Renault fokus di Eropa dan kendaraan listrik juga.

Mereka merancang aliansi ini supaya kinerja yang kuat dari satu merek bisa membantu lainnya melalui berbagi platform, teknologi, dan biaya. Makanya, saya heran kalau ada orang-orang yang suka komentar miring. Bahkan menyebarkan isu. 

Ayolah, hargai jerih payah keluarga yang sedang bertahan dan saling mendukung ini. Jangan kita pecah belah dengan isu tidak benar. Meskipun memang, kok kayaknya mustahil, ya.

Dunia ini akan tetap kejam. Xpander tetap lebih nyaman daripada Livina. Terbukti dari penjualannya yang terpaut cukup jauh! 

Belum lagi isu Nissan akan bangkrut masih ada. Belum lagi harga jual kembali mobil Nissan jeblok di pasaran. Nggak ada enaknya sama sekali jadi Livina, Bos!

Penulis: Erwin Setiawan

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA All New Livina, Kembaran Xpander yang Nggak Mirip-Mirip Amat dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Exit mobile version