Review Suzuki All New Ertiga, Jiplakan yang Terlalu Kebetulan untuk Jadi Kebetulan

MOJOK.COSuzuki All New Ertiga diluncurkan dengan kemiripan dengan kompetitor yang terlalu banyak. Dari desain, kapasitas mesin, sampai banderol harga. Terlalu kebetulan untuk disebut kebetulan.

Cerita ini bukan fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, ataupun desain tampang, bisa jadi itu bukan kebetulan semata dan memang ada unsur kesengajaan.

Suzuki All New Erpander atau Suzuki All New Ernova. bagus Nggak namanya? Atau nama resminya saja ya, Suzuki All New Ertiga.

Nggak mungkin lah ya, para insinyur Suzuki nggak tahu desain low MPV teranyar mereka, yang notabene sudah masuk generasi kedua, mirip dengan beberapa merek mobil tetangga, termasuk salah satu kompetitor sengitnya. Tapi, toh diteruskan juga sampai masuk proses final dan diproduksi massal, bahkan sekarang sudah dijual di pasaran.

Gosip desain All New Ertiga nyerempet-nyerempet tetangga sebelah, yang biasanya lebih hijau rumputnya, bahkan sudah tersebar sebelum peluncuran perdananya di JIExpo Kemayoran. Dan begitu diluncurkan… taraaa… komentar pertama massa adalah soal desainnya yang mirip dengan Toyota Kijang Innova dan Mitsubishi Xpander.

Mirip lho ya, bukan menjiplak. Meski tipis, dua hal ini beda perkara.

Publik otomotif jadi ramai gegara masalah kemiripan desain ini, sampai melupakan seperti apa bentuk si All New Ertiga sebenarnya. Salah seorang kawan wartawan otomotif berbisik, “Isu kemiripan desain Ertiga dengan pesaingnya hanya embusan pengalihan isu, agar publik tetap tak berpaling dari Xpander. Pakai bahasa pengalihan isu, macam politik aja yes.

Ya wajar sih, Xpander memang fenomenal dan sekarang mendadak jadi seleb MPV. Saking selebnya, semua dibanding-bandingkan dengan Xpander. Mau bahas mobil apa pun, ujung-ujungnya Xpander juga yang dibeli. Emang kayak apa sih All New Ertiga? Kok netizen sampai tega nggak menghargai jerih payah para insinyur Suzuki dalam mendesain sebuah mobil keluarga?

Desainnya memang lebih keren, setidaknya kalau dibandingkan dengan versi sebelumnya. Kalaupun ada kemiripan, jangan suuzan dulu, barangkali dan kemungkinan besar, tren atau kebutuhan tampang suatu low MPV yang disukai khalayak Indonesia ya yang seperti itu. Yang lampunya disipit-sipitkan biar berkesan tajam nan bengis. Dan bagian inilah yang dibilang mirip Toyota Kijang Innova. Sudahlah, yang penting keliatan cocok terpasang pada wajah All New Ertiga.

Kemudian, masih urusan lampu sih. Iya, sepele sebenarnya, cuma masalah desain lampu, tapi jadi viral karena desain lampu belakangnya yang ala-ala bumerang ini dianggap netizen mirip Mitsubishi Xpander.

Ini mungkin kelasnya baru mobil ya. Masih gampang dijadikan objek rundung-merundung karena kemiripan desain. Seperti yang terjadi pada mobil-mobil China yang jagonya menjiplak dan cuma dapat bullying di jagat otomotif nasional.

Saya jadi penasaran bagaimana netizen membedakan desain pesawat, antara Boeing dengan Airbus misalnya? Sulit? Sudah tentu! Mungkin karena hampir semua pesawat komersil desainnya mirip, jadi pada malas mem-bully.

Tapi, coba dulu kita dengar klarifikasi dari pihak Suzuki langsung soal kemiripan desain ini, biar valid, biar nggak diangap hoax dan tidak kredibel.

“Kalau ada yang mengatakan bahwa, ‘Wah desain ini mirip dengan si anu,’ istilahnya seperti itu, itu sama sekali tidak benar. Karena kami sudah memiliki planning dan juga desain sudah di-lock sejak tahun 2015. Sehingga kalau terjadi kemiripan ataupun segala macamnya, itu hanya sebuah kebetulan belaka,” ujar Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research Suzuki Indomobil Sales.

Tuh, sudah, sudah, move on dulu dari jiplak-menjiplak. Lebih bermanfaat kalau membahas selayak apa si All New Ertiga ini untuk dipakai mudik lebaran.

Setelah dikuliti habis, ternyata hampir semua bagian pada All New Ertiga berubah. Bahkan, All New Ertiga kini gagal diet karena tubuhnya membengkak. Dimensinya lebih besar, panjangnya jadi 4,3 meter, lebarnya 1,7 meter, dan tingginya 1,6 meter. Karena gagal diet itu jugalah seharusnya bagian perutnya, eh maksudnya bagian kabinnya, otomatis jadi lebih lega.

Kalau tampang luar sudah kenyang dibahas, coba kita masuk ke kabinnya.

Nuansa kayu, meski palsu, langsung menyapa, mulai dari bagian dasbor, lingkar setir, sampai door trim, semua kayu jadi-jadian. Kepalsuan yang indah, seolah-olah berada di kabin mobil mewah kepunyaan Raffi Ahmad.

Desain dasbornya keren. Cuma satu bagian yang bisa bikin illfeel, yakni garis hitam sebelah kanan, dari tengah sampai lubang AC di paling kiri. Kabinnya jadi tampak murahan dan nggak berkelas.

Untung desain setirnya keren. Selain ada unsur kayu jadi-jadian, desainnya juga dibuat rata di bagian bawahnya, jadi nggak mentok-mentok paha kalau bermanuver sampai memutar-mutar setir secara ekstrem.

Ada tombol start-stop engine dan layar head unit kekinian yang bisa disentuh-sentuh dan dibelai untuk pengoperasiannya. Meski sayang, putar-putaran AC masih manual, sama dengan model sebelumnya.

Ruang kabin yang sedikit lebih lega, membuat jarak antara kursi depan dan kursi baris kedua nggak mepet-mepet. Tapi, antara kursi baris kedua dan kursi baris ketiga sepertinya masih sama aja.

Bagasinya juga dibuat lebih lega. Suzuki dengan pedenya memberi contoh bagasi All New Ertiga yang muat menampung empat galon air tanpa melipat kursi baris ketiga, dengan konfigurasi 50:50. Dan ketika kursi baris ketiga dilipat, bisa rata lantai bagasinya.

Hal lain yang ditawarkan All New Ertiga untuk memanjakan penumpang adalah banyaknya tempat penyimpanan. Saking banyaknya, awas lupa barusan naruh hape ayau kopi di mana.

Kalau lagi haus dan biasanya kepengin minum yang dingin-dingin, bisa taruh tempat minum di cup holder bagian depan. Persis di tengah karena di situ cup holder-nya dikasih lubang embusan AC, jadi minuman bisa tetap dingin.

Fitur lainnya: ngecas hape sudah tidak perlu rebutan lagi karena tersedia soket di belakang. Sabuk pengaman sudah pasti ada. Juga sepasang airbag di depan. Oiya, bawa bayi juga aman berkat ISOFIX untuk mengikat car seat di kursi penumpang.

Belum lagi sederet fitur-fitur dengan bahasa istilah asing yang susah dihafalkan macam rem ABS, biar nggak ngunci saat ngerem, atau EBD biar bobot disebar rata ke seluruh bagian bodi saat ngerem, sampai fitur ‘ganjal modern” yang mencegah mobil mundur ke bawah saat berhenti di tanjakan, bahasa kerennya Hill Start Assist. Juga ada Electronic Stability Program, intinya mobil sudah diprogram agar stabil dengan bantuan komputer.

Asyiknya lagi, lebih asyik dari sekadar gosipin desain All New Ertiga yang jiplak mirip kompetitor, adalah mesin barunya! Tumben, bagian mesin nggak digosipin? Sekarang kapasitas All New ertiga sudah sama dengan mesin-mesin kompetitor, 1.500 cc.

Kok mesin Ertiga jadi sama kayak Honda Mobilio atau Mitsubishi Xpander?

Ya, tapi beneran, Suzuki mengenalkan mesin baru untuk All New Ertiga. Kalau tadinya pakai mesin berkode K14B dengan kapasitas 1.400 cc, sekarang pakai K15B, kapasitasnya jadi 1.500 cc. Itu mesin baru, bukan mesin yang dipinjam dari Suzuki APV atau Carry atau S-Cross yang dengan kapasitas yang sama, 1.500 cc tapi kodenya beda, M15.

Mesin dengan sokongan teknologi VVT dan Multipoin Injection khas Suzuki ini diklaim sudah punya standar emisi Euro 4. Kabarnya, mulai akhir tahun ini standar emisi Euro 4 akan diterapkan di mobil-mobil di Indonesia.

Tenaganya pasti juga lebih besar dong, sanggup memproduksi 104 PS di putaran 6.000 RPM dan torsinya 138 NM di 4.400 RPM. Sudah lebih bertenaga, diklaim pula jadi lebih irit konsumsi bahan bakarnya, yakni 16,73 kpl untuk transmisi otomatis konvensional 4 percepatan dan 18,09 kpl untuk transmisi manual 5 percepatan.

Mesin yang lebih besar dan otomatis tenaganya juga besar adalah kompensasi atas gagal dietnya All New Ertiga. Dengan bobot bodi yang lebih berat, butuh tenaga lebih untuk bergerak. Jadi, jangan berharap banyak bahwa tenaga mesin bertambah, performa di jalan raya akan lebih ngacir. Belum tentu.

Sudah ya soal mesin. Sekarang soal harganya, yang lagi-lagi, kok mirip-mirip sih sama kompetitor?

Suzuki menawarkan All New Ertiga paling murah dengan banderol Rp193 jutaan dan paling mahal Rp238 jutaan, beda tipiiiis dari Mitsubishi Xpander yang paling murah Rp194 jutaan dan paling mahal Rp250 jutaan.

Hmm, galau nggak ya, galau nggak ya, mau beli yang mana? Kalau Mitsubishi Xpander harus berlatih kesabaran karena nungguin sampai kerumahnya lama, Suzuki sesumbar kalau All New Ertiga sudah akan bisa dipakai bergaya saat libur lebaran.

Jadi galau akut. Saya paling nggak tegaan kalau disuruh memilih di antara dua pilihan begini. Apalagi semuanya seolah dibuat mirip-mirip agar sulit terdeteksi oleh beragam teori konspirasi, yang membuat kita jadi sulit memilih….

Exit mobile version