Montir Legendaris Kena Tipu Penjual Suzuki Smash Bekas

Montir Legendaris Kena Tipu Penjual Suzuki Smash Bekas

Montir Legendaris Kena Tipu Penjual Suzuki Smash Bekas

MOJOK.COGuru saya, seorang montir legendaris, masih bisa kena tipu ketika membeli Suzuki Smash bekas. Semuanya karena modal percaya saja.

“Siapa bilang kalau kita punya pengetahuan otomotif tinggi nggak akan kena tipu ketika membeli motor bekas? Gua aja yang sudah overhaul mesin ketika lu baru lahir ke dunia ini, masih bisa kena tipu!” Ucap senior saya sambil terkekeh.

Beliau bilang kayak gitu sambil membongkar mesin Suzuki Smash. Kedua tangannya berlumuran oli. Kalau beliau udah turun tangan benerin mesin, artinya montir-montir lain udah nyerah menangani masalah dunia perbengkelan. Begitulah hukum yang berlaku di bengkel tempat saya bekerja.

“Montir lu mana, Pak? Masa sesepuh masih juga berlumuran oli?” Canda saya.

Asal tahu saja, montir legend yang saya sebutkan ini namanya begitu masyhur di Bintaro. Mulai dari bengkel resmi hingga pinggir jalan, tidak ada satu pun yang meragukan skill-nya. Selain usianya yang lebih tua, tentu beliau sudah banyak menyelami dunia otomotif, mulai dari bengkel resmi Mazda, Nissan, Kia, sampai bengkel-bengkel “gelap”.

Meski terbilang tua, namun pola pikir beliau tetap saja muda. Hampir setiap hari saya masih melihat beliau belajar hal-hal baru seputar otomotif. Misalnya menciptakan alat-alat untuk memudahkan pekerjaan, hingga mencari celah kebuntuan-kebuntuan yang kerap dialami montir. Bahkan di waktu senggang, ketika montir lain sibuk “war” dengan kepala menunduk, beliau masih sempat membuka materi otomotif di YouTube.

Inilah yang membedakan beliau dengan montir lain. Kebayang dong betapa lekatnya beliau dengan kehidupan otomotif. Bisa dibilang, otomotif adalah napasnya. Hal ini terbukti ketika beliau disukai oleh banyak montir karena bisa memberikan solusi yang tepat untuk setiap permasalahan.

Nah, tentu hal itu membuat saya susah untuk menolak jika dimintai pertolongan. Seperti saat ini, ketika saya melihat beliau sedang membongkar mesin sepeda motor.

Siang itu, saya mendampingi beliau bekerja. Yah, meski sebenarnya saya hanya membantu mengambilkan kunci dan membersihkan kerak pada komponen mesin. Awalnya saya tidak cukup paham Suzuki Smash ini motor milik siapa, dan mengapa bisa mesinnya diturunkan oleh seorang legend yang sama sekali nggak layak mengerjakan pekerjaan tersebut. Namanya aja legend, harusnya cuma akan mengerjakan pekerjaan bengkel yang tak seorang montir pun bisa melakukannya. Masa hanya overhaul mesin sepeda motor?

Selain sering mendapatkan bantuan ketika buntu, beliau sering traktir montir lain karena beliau punya pekerjaan sampingan sebagai montir panggilan. Biasanya beliau dipanggil ketika mobil sudah akan dibawa pembeli.

Tentu fatwa dari montir legend sangat menentukan seseorang mantap beli mobil bekas atau tidak. Bahkan sejumlah penjual kadang meminta beliau untuk meggunakan diksi yang ringan agar calon pembeli tidak ketakutan untuk meminang mobil-mobil tersebut.

Jadi, tidak diragukan lagi kemampuan beliau soal mobil atau motor bekas. Namun, sayang sekali, ketika membutuhkan beli motor bekas, beliau malah kena sendiri. Iya, mesin Suzuki Smash yang sedang dibongkar itu adalah hasil kena tipu.

“Kok bisa sih, Pak?”

“Bisa, wong namanya sudah terlanjur percaya!”

Suzuki Smash itu beliau dapat dari kawan akrab. Makanya, beliau percaya begitu saja ketika dijelaskan kondisi mesin Suzuki Smash yang mau dibungkus.

Berdasarkan keterangan yang beliau berikan, mesin Suzuki Smash ini suaranya masih halus. Saat digas juga tidak keluar asap. Ini menandakan mesin memang masih bagus, bisa dipastikan tidak ada oli mesin yang ikut terbakar di dalam ruang bakar.

Namun sayang sekali, oli mesin memang tidak ada yang ikutan terbakar karena kondisinya kosong. Hal itu diketahui ketika beliau ingin mengganti oli mesin. Begitu baut oli mesin dibuka, tak ada setetes oli pun. Sejak saat itu, guru saya ini mulai menyadari kejanggalan tersebut.

Ternyata benar, begitu oli mesin diisi, asap putih pekat keluar dari knalpot. Ini artinya ada kebocoran oli pada bagian mesin, biasanya pada ring pistonnya. Sambil melongo, montir legend ini pun mengakui kelemahannya secara rendah hati.

“Kalau saya tidak melakukan kesalahan ini, mungkin sampai detik ini saya mengira telah menjadi seorang montir yang sangat cerdas bahkan mungkin mengira nggak ada yang bisa menandingi saya. Tapi berkat kena tipu begini, saya bisa sadar bahwa di atas saya masih ada Tuhan yang menggenggam pengetahuan saya,” ucapnya terdengar sombong meski kalimatnya bermaksud menepis kesombongan. Ashuu tenan!

Dari kisah ini saya belajar, ternyata memang modal pengetahuan saja tidak cukup, apalagi di dalam hati sudah disusupi rasa percaya kepada seseorang. Mesin Suzuki Smash yang sebenarnya rusak, seharusnya bisa diidentifikasi dengan mudah.

Sama dengan kita ketika sudah cinta kepada seseorang, biasanya semua akan terlihat indah. Bahkan kita nggak mau tahu keburukan yang bisa saja kita temui sebelum menikah. Maka dari itu, perceraian marak terjadi karena kita kebanyakan mengutamakan cinta daripada logika ketika sedang memilih pasangan hidup. Halah orak nyambung!

Singkat cerita, Suzuki Smash itu dijual setelah overhaul. Hebatnya, beliau masih bisa dapat untung yang lumayan. Orang yang membeli motor bekas itu merasakan hasil “tangan dingin” guru saya. Mesin yang payah, bisa jadi enak lagi. Beliau memang layak disebut legenda!

BACA JUGA Pengalaman Saya Ditipu Showroom Motor Bekas nan Laknat Saat Membeli Honda Vario 125 dan kisah menyebalkan lainnya tentang otomotif di rubrik OTOMOJOK.

Exit mobile version