MOJOK.CO – Hai, Mom. Anak Anda termasuk penggemar tayo? Mojok Institute kali ini akan membahas tentang si bis kecil ramah itu. Mari disimak, biar nyambung pas ngobrol sama anak dan ponakan~
Tayo the Little Bus adalah serial animasi Korea Selatan, lalu di-dubbing ke Bahasa Indonesia dan menjadi tontonan anak yang lumayan digandrungi. Bisa dibilang dewasa ini hiburan anak-beranak di negeri kita sudah dikuasai oleh hallyu wave. Emaknya nonton drakor, anaknya nonton karkor (kartun Korea).
Selanjutnya, bapak-bapak dan para pemuda yang akan menjadi incaran. Sudah disiapkan Black Pink untuk menjerat kita semua. So, guys, kencangkan sabuk, jangan sampai menyusul Young Lex yang telah jatuh ke pelukan Lisa versi imajinasinya sendiri.
Melihat budaya pop Korsel menyasar pemirsa dari beragam generasi dan gender, bukan tidak mungkin nanti muncul poros ketiga. Setelah Poros Mekkah dan Poros Beijing, akan muncul Poros Seoul.
Di Instagram, saya pernah melihat sebuah video berisi parade bis yang melaju ugal-ugalan di jalanan, nyalip sana, nyalip sini, ngepot di tikungan. Namun, video yang bikin senam jantung tersebut di-insert theme song kartun anak Tayo.
“Hei, Tayo. Hei, Tayo. Dia bis kecil ramah. Melaju, melambat, dia selalu senang.”
Kalau sampai anak kecil menontonnya, Kak Seto pasti bakal sleding kreator konten yang mengedit video tersebut. Jelas sudah Tayo adalah idola anak-anak masa kini. Lantas imajinasi mereka bakal rusak kalau dipaksa menerima kenyataan bahwa bis di kehidupan nyata tidak sebaik hati di kartun, malah bertindak membahayakan keselamatan. Setidaknya sekarang belum waktunya untuk anak-anak yang masih polos dan suci itu harus tahu sisi gelap dunia transportasi.
Biarkan nanti ketika beranjak dewasa, penggemar Tayo berkesempatan naik bis dan tahu sendiri. Jika mereka kedapatan menumpang bis yang hobi ngebut macam bis legendaris Pandeglang bernama Murni, pastilah mereka bakalan berkata, “Bis Murni ruined my childhood.”
Boleh dites di rumah, penggemarnya yang masih balita sudah bisa membedakan mana Tayo dan mana teman-temannya. Semua nama bis kecil ramah sudah mereka hafal di luar kepala.
Sementara orang dewasa menganggap semua bis berwajah lucu yang warna-warni itu adalah Tayo. Tayo everywhere. Atau malah sampai tertukar dengan Thomas and Friends yang jelas-jelas dari spesies kereta api.
Daripada nanti ditertawakan anak kecil karena tidak tahu Tayo beserta konco-konconya, marilah meluangkan sejenak waktu kita untuk mengenal armada bis kecil ramah ini. Ulasan kali ini bisa dijadikan bekal untuk bahan obrolan di tongkrongan. Tongkrongan anak TK, maksudnya.
Jadi, Tayo adalah tokoh utama di serial animasi ini. Ia berwujud bis Hyundai super Aero city. Ia dan teman-teman sesama bis kecil memiliki dua mata sebagai pengganti sepasang lampu. Lalu mulut di antara keduanya. Desain karakter di kartun ini kurang-lebih mirip dengan animasi Cars dari Disney Pixar.
Semua jenis kendaraan di universe Tayo bisa berbicara dan bernyanyi. Mobil-mobil punya kehendak bebas sehingga bisa berjalan sendiri dan tidak mengharuskan ada sopir di bagian kemudi. Sopirnya ya dirinya sendiri.
Meskipun demikian, setiap penumpang masih mau naik dan mempercayakan keselamatannya kepada Tayo and the gang. Kalau di dunia nyata kan orang-orang di halte bakal langsung bubar dan lari tunggang-langgang ketika melihat ada bis jalan sendiri dan bisa ngomong. Berasa lihat kepala gundul Oji Syahputra yang menggelinding di sinetron Si Manis Jembatan Ancol.
Jika saja Tayo punya banyak waktu, dia bisa saja mengulas dirinya sendiri, lalu submit naskah untuk Otomojok. Namun, Ia harus bekerja pada rutenya setiap hari untuk mengantarkan para penumpang ke tujuan masing-masing. Kismat, saya yang mewakili dirinya menuliskan tentang dia dan kolega. Lagipula, memang dia bisa ngetik di Microsoft Word?
Sama seperti manusia, ia butuh tidur. Setiap sore, dia bakalan pulang ke garasi untuk istirahat setelah berlelah-lelah kejar setoran. Ia tinggal di garasi empat pintu bersama saudara-saudaranya, yaitu Rogi, Lani, dan Gani. Nah, inilah kawan-kawannya yang harus kita ketahui, tapi tidak wajib kita imani.
Tayo berwarna biru. Sementara yang warna hijau bernama Rogi, warna merah adalah Gani, dan Lani warna kuning. Sudah seperti pembagian warna Power Ranger kan? Tepat sekali. Kurang warna pink saja.
Seperti ciri khas tokoh utama pada umumnya, Tayo adalah sosok yang ceria. Dia disenangi oleh penumpang anak-anak. Ia punya persembahan khusus untuk para bocah cilik yang menjadi penumpangnya, yaitu atraksi buang angin. Setiap melihatnya mengeluarkan asap knalpot yang bikin polusi, anak-anak malah bersorak. Bukannya nyuruh dia ganti oli.
Warna merah erat kaitannya dengan kepemimpinan. Nah, Gani yang berwarna merah bisa dibilang sebagai bis kecil yang paling besar karena ukurannya memang nggak kecil-kecil amat. Sebagai sosok yang dituakan, Gani adalah leader dari geng bis kecil ramah ini. Sama kayak Ranger Merah yang selalu ada di tengah karena jadi pemimpin regu. Kalau ada ribut-ribut antarbis, Gani menjadi penengahnya. Jadi, Gani ini semacam ketua umum asosiasi bis.
Sementara Rogi adalah teman ributnya Tayo. Rogi dikenal sebagai bis yang cekatan dan sigap ambil celah kosong di jalan raya. Manuvernya mirip Tamiya Spin Axe. Dia menjadi andalan orang kantoran yang punya mobilitas tinggi, supersibuk, dan serba tergesa-gesa. Rogi disukai oleh mereka yang benci bis ngetem.
Seandainya Rogi beroperasi di trayek Merak-Kampung Rambutan, sudah pasti bis Primajasa bakalan dapat saingan berat. Selama ini Primajasa memang jadi primadona karena jarang ngetem dan tarifnya jelas. Begitu tiba di gerbang tol Kebon Jeruk, para penumpang yang bergerombol bakalan disapu bersih.
Sementara Lani adalah bis ramah lingkungan. Ramah lingkungan dalam arti kata sebenarnya. Sebab dia suka menyapa orang-orang di halte, “Selamat pagi.” Setiap lewat pun selalu bilang permisi. Lani yang (sepertinya) berjenis kelamin perempuan pun menjadi favorit para penumpang perempuan.
Berbeda dengan Rogi yang main cepat, Lani mengutamakan keselamatan. Lani hati-hati dan perhatian. Kalau ada penumpang yang mau turun, dia bakalan ingetin, bahkan bangunin apabila ada penumpang ketiduran. Jadi, nggak ada cerita tuh penumpangnya si Lani bakal kelewatan.
Keempat bis kecil ramah ini punya nomor masing-masing. Tayo 120. Rogi 1000. Lani 02. Gani 1339. Entah apa gunanya nomor-nomor tersebut. Bagi penggiat togel mungkin berguna. Jika suatu malam mimpi ketabrak Tayo, bisa dipasang nomornya.
Kehebatan Tayo cs adalah bisa melaju pada lintasan yang terbuat dari pelangi. Hal ini terlihat di opening song. Bagaimana bisa pelangi yang berupa bias cahaya sekonyong-konyong dilalui begitu saja? Sudah begitu, pelanginya seperti jalur roller coaster yang ekstrim dan punya rentetan polisi tidur. Semua itu memungkinkan apabila bahan bakar Tayo dkk adalah darah unicorn.
Satu lagi yang masih menjadi misteri, kalau Tayo rusak dan harus dirawat di bengkel, bakalan pakai asuransi kendaraan atau BPJS Kesehatan, ya?