Mengapa Emak-Emak Sebaiknya Tidak Belajar Nyetir Mobil kepada Suami - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Otomojok

Mengapa Emak-Emak Sebaiknya Tidak Belajar Nyetir Mobil kepada Suami

Anieq Fardah oleh Anieq Fardah
7 November 2017
0
A A
emak-emak-belajar-nyetir-mobil-mojok

emak-emak-belajar-nyetir-mobil-mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Suami ini gimana sih, dimintai nganter-nganter istri, malas. Disuruh ngajarin istri nyetir biar mandiri, emosi.

Jangankan nyetir mobil, bawa motor aja perempuan, terutama emak-emak, sering dapat cibiran. Sampai keluar meme ekstrem, “Ya Allah, lindungilah hamba dari emak-emak yang bahwa matic.” Yah, perempuan sudah biasa kok dijadikan domba hitam dari kesemrawutan dunia yang patriarkis ini. Tapi, berkat the power of emak-emak, we will survive!

Menurut Barbara dan Allan Pease, otak perempuan memang tidak didesain untuk beraktivitas di luar rumah karena sejak zaman manusia masih hidup berpindah-pindah (zaman batu maksudnya, bukan karena ngontrak), sebagian besar perempuan bertugas menjadi penjaga sarang dan properti keluarga. Sedangkan pria, mereka berburu dan mencari penghidupan.

Duo Pease ini juga menambahkan anjuran kepada perempuan: jangan pernah minta diajari nyetir mobil kepada pasangan lelaki karena potensial mengancam kehidupan percintaan, bahkan bisa mengakibatkan perceraian.

Awalnya saya tidak percaya pada hipotesis mereka. Saya menganggap itu hanya terjadi di pengamatan mereka, di negara setir kiri. Hingga datang masa ketika saya mengalaminya sendiri, dan jadi kaget bukan kepalang: suami yang sudah saya nikahi hampir 5 tahun tetiba menjadi orang yang sama sekali berbeda, begitu mudah marah, dan dunia dalam mobil serasa mirip sinetron Tersanjung musim kedua.

Baca Juga:

Stiker Mobil dan Hasrat Nyinyir Orang Indonesia: Dari Pedal, Riba, sampai Sholawat Nabi

Profil Sekolah yang Dituduh Zalim karena Nggak Kasih Diskon SPP

Toxic Parents Merasuki Orang Tua Asia, Stigma Negatif yang Jadi Guyonan di Medsos

Tidak hanya itu, saya merasa menjadi orang paling bodoh di dunia dan mulai meyakini bahwa perempuan memang tidak ditakdirkan berada di belakang setir bundar. Beberapa kali sesi belajar nyetir bersama suami menjadi masa-masa yang amat menyiksa.

Penderitaan saya berakhir berkat kursus menyetir profesional yang ada di dekat rumah. Meskipun 10 kali pertemuan itu dilakukan dengan mobil baru dan tidak boleh menghidupkan AC (demi penghematan BBM), dunia terasa lebih indah. Masa depan percintaan saya tampak lebih cerah.

Dari pengalaman tersebut, saya sadar belajar nyetir di usia yang tidak muda-muda banget dan dalam posisi sebagai emak-emak rupanya butuh effort lebih.

Katakanlah tentang niat, perlu ada kepentingan yang memang membutuhkan saya-bisa-nyetir agar cobaan demi cobaan saat belajar nyetir bisa tertahankan. Niat itu bisa jadi untuk memudahkan antar jemput anak ke sekolah, pergi ke kantor, kirim katering sehat, atau menyambi jadi sopir taksi online.

Kedua, ketika kita berhasil bisa nyetir karena diajari suami, hampir pasti ia manusia yang sabarnya setengah dewa. Atau suami memang pengelola kursus mengemudi yang mobilnya sudah dimodifikasi, satu mobil ada dua pedal rem.

***

Perempuan secara hormonal, atau bahkan secara budaya, konon tidak memiliki sense of direction yang baik. Itulah sebabnya banyak perempuan yang hanya paham kiri dan kanan, sementara pria bisa menjelaskan arah dengan konsep delapan penjuru mata angin. Menurut penelitian lagi, otak laki-laki bisa mengubah peta menjadi gambar tiga dimensi ketika perempuan sata melihat GPS harus memutar-mutar hapenya sambil tengok kiri kanan dan mencari-cari gardu warna pink yang mirip dengan ciri-ciri lokasi tujuan.

Jika Anda emak-emak yang sedang mengemudi bersama pasangan, jangan biarkan suami menanyakan arah. Karena, bagi pria menanyakan arah sama dengan menyatakan cinta, harga diri adalah taruhannya. Sebaiknya Anda yang berbaik hati turun dan senyum-senyum bertanya arah jalan kepada orang. Meskipun kadang di dalam mobil masih diomeli lagi gegara pak tukang becak menjawab dengan panjang lebar dan menggunakan istilah timur dan barat yang menyesatkan.

Tapi, laki-laki perlu mencatat ini: tidak selamanya perempuan kalah dalam urusan mengemudi. Kenyataannya, kecelakaan roda 4 didominasi oleh pria. Ternyata, meskipun perempuan tidak bisa membaca peta, jangkauan pandang perempuan lebih luas daripada laki-laki.

Meskipun sedang mengemudi, perempuan lebih cepat melihat kendaraan yang datang dan lewat dari sebelah kiri dan kanan daripada lelaki. Itu sebabnya jika ada perempuan cantik di kanan kiri, kita sudah siap sedia menghalang-halangi pandangan para pria sebelum si bohay lewat. Sedangkan pria, tidak bisa curi-curi pandang tanpa sedikit menoleh atau memutar bahu. Maklum, pria konon dibentuk evolusi untuk menjadi pemburu sehingga selalu fokus pada sasaran. Mereka malah lebih susah diminta mencari sisir di belantara bedak dan lipstik kita di meja rias.

Ini adalah pengalaman pribadi dan ringkasan dari beberapa curhatan emak-emak driver R2 dan R4. Saya belum sempat sih mewawancarai perempuan perkasa yang mengemudikan kendaraan roda 8 atau lebih. Saya hanya berharap, janganlah ada lagi meme-meme yang mendiskreditkan emak-emak driver berapa pun rodanya. Kita laki-laki dan perempuan sama-sama membayar pajak dan turut membesarkan generasi bangsa ini.

Emak-emak kan punya problem juga soal bapak-bapak. Entah kalau naruh barang suka lupa atau sampai hilang, nggak terorganisir, nggak bisa bikin rencana perjalanan dengan baik, tapi bapak-bapak nggak sampai kami meme-in kan? Jadi, berhenti nyinyir deh. Paling, cukup ingatkan aja kalau bertemu perempuan nyetir yang pakai baju panjang menjuntai dan terancam terlilit roda atau kejepit pintu. Eh.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2018 oleh

Tags: Emak-emaklaki-lakimaticmememobilnyetirsuami
Anieq Fardah

Anieq Fardah

Artikel Terkait

Stiker Mobil dan Hasrat Nyinyir Orang Indonesia: Dari Pedal, Riba, sampai Sholawat Nabi

Stiker Mobil dan Hasrat Nyinyir Orang Indonesia: Dari Pedal, Riba, sampai Sholawat Nabi

7 Januari 2022
Profil Sekolah yang Dituduh Zalim karena Nggak Kasih Diskon SPP MOJOK.CO

Profil Sekolah yang Dituduh Zalim karena Nggak Kasih Diskon SPP

1 Desember 2021
ilustrasi Toxic Parents Merasuki Orang Tua Asia, Stigma Negatif yang Jadi Guyonan di Medsos mojok.co

Toxic Parents Merasuki Orang Tua Asia, Stigma Negatif yang Jadi Guyonan di Medsos

29 November 2021
Meme Fatwa Larangan Menggunakan BH dan Sikap Adil sejak dari Hujatan

Meme Fatwa Larangan Menggunakan BH dan Sulitnya Sikap Adil sejak dari Hujatan

12 Oktober 2021

Kijang Rover Bikin Saya Lulus Ujian Praktik SIM A Pakai Kijang Kotak Polisi

11 Oktober 2021
Denmark Menjaga Asa Lolos ke 16 Besar Euro 2020

Kuis Mojok: Uji Pengetahuan Otomotif

28 Agustus 2021
Pos Selanjutnya
Konten Porno WhatsApp dan Kemkominfo yang Dikit-dikit Blokir

Konten Porno WhatsApp dan Kemkominfo yang Dikit-dikit Blokir

Komentar post

Terpopuler Sepekan

emak-emak-belajar-nyetir-mobil-mojok

Mengapa Emak-Emak Sebaiknya Tidak Belajar Nyetir Mobil kepada Suami

7 November 2017
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022

Terbaru

holywings jogja mojok.co

Holywings Jogja Ditutup Satpol PP, Buntut Kasus di Jakarta

29 Juni 2022
Kekerasan seksual

Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Tak Boleh Naik Kereta Api Seumur Hidup

29 Juni 2022
Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

29 Juni 2022
pertalite mojok.co

KSP Sebut Peraturan Beli Pertalite dan Solar Demi Ketahanan Nasional

29 Juni 2022
petilasan ratu kalinyamat mojok.co

Menyusuri Jejak Cinta Kalinyamat, Ratu Pemberani dari Jepara

29 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In