Kijang Kapsul SX 2003 yang Memanjakan Darah Muda

Hargai besi tua, sebagaimana kita menghargai simbah-simbah! Harus telaten dan tidak boleh dikasari. Hargailah mobilmu, maka ia akan menjadi pelayan baik untukmu!

Kijang Kapsul SX 2003 yang Memanjakan Darah Muda MOJOK.CO

Ilusrasi Kijang Kapsul SX 2003 yang Memanjakan Darah Muda. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COKijang Kapsul SX 2003 masih lebih tangguh ketimbang Avanza dan Ertiga yang lebih muda. Kijang yang sungguh menggairahkan.

Memiliki mobil pribadi adalah impian setiap orang. Namun, ada lapisan masyarakat yang juga menjadikan mobil keluarga sebagai pemenuh hasrat dari hobi. Sebut saja Mitsubishi Galant, Honda Estilo, dan kalau saya adalah Kijang Kapsul SX 2003.

Merawat mobil bergenre retro memang tidak mudah. Stereotype mobil rewel, boros, dan terkadang tidak nyaman, membuat sebagian orang memilih merawat mobil baru. Sebut saja Avanza yang kemunculannya menggantikan generasi Kijang Kapsul SX dan saudara-saudaranya.

Terlepas dari klaim yang tidak bisa saya benarkan atau salahkan, pada intinya mari kita menikmati hidup sebagai karunia Pangeran. Bagi saya, mobil yang masih layak diburu adalah si Kijang Kapsul SX keluaran 2003 dengan sasis pendek. Tetapi jangan meremehkan performanya! Meski pendek, ketangguhan sasis mobil ini boleh diadu.

Kijang Kapsul yang ganteng, tapi semakin langka

Silakan lakukan survei. Berapa banyak orang yang masih menjumpai Kijang Kapsul SX sasis pendek, yang tetap berwibawa mengaspal? Saya bisa memastikan bahwa jawabannya adalah “sangat jarang”. Mobil dengan wheelbase (jarak roda depan dan belakang) pendek menjadi ciri yang mencolok, sekaligus unik dari mobil ini.

Faktor yang menyebabkan kelangkaan Kijang Kapsul SX terjadi sejak tahun awal rilis. Iya, sejak dulu, peminatnya memang jarang. Selain sasis pendek, mobil ini belum memiliki power steering, double blower, dan power window. Kondisi ini menyebabkan mobil tersebut kalah di pasaran.

Sangat berbeda dengan para pesaing yang memiliki fitur lebih lengkap. Misalnya Kijang sasis panjang yang secara penjualan lebih laku keras. Namun, menurut saya, meski kurang peminat sejak awal, Kijang Kapsul SX akan menjadi barang yang diburu kolektor dan penggemar mobil klasik.

Kijang Kapsul SX bergoyang seperti perahu layar

Hunafa (21), karib saya, menceritakan karakter unik dari Kijang Kapsul SX yang “binal” ini. Dia sudah memiliki Kijang ini sejak 2004. Aspek yang membuatnya jatuh cinta kepada mobil ini adalah goyangannya yang khas. Rasanya sedang diayun oleh perahu layar. Goyangnya pelan, tetapi nikmat dan syahdu!

Saat melewati jalanan yang tidak rata, mobil ini rasanya seperti mengayun. Namun, goyangnya tidak yang sampai mengganggu kenyamanan berkendara. Inilah yang menjadi karakter dan pembeda dengan Kijang sasis panjang.

“Sasis pendek bikin goyangnya enak. Memang sangat terasa, tetapi malah menjadi keunikan dari Kijang Kapsul SX ini. Apalagi kalau mobilnya terawat!”

Baca halaman selanjutnya

Gaya dan teknologi boleh tua, tetapi keperkasaannya tidak diragukan!

Lagi-lagi Hunafa membagikan “pengalaman manis” bersama Kijang Kapsul SX ketika melewati tanjakan Cino Mati, Dlingo, Bantul. Tanjakan ini terkenal sangat terjal dan berkelok-kelok.

Terlahir dengan kekuatan 1800 cc dan 80 HP (tenaga kuda), Kijang Kapsul SX ini sangat tangguh membawa satu keluarga! Uniknya, tenaga ini nggak susut oleh kondisi zaman.

Sekitar 2019, Kijang Kapsul SX mengemban amanah untuk melayani tuan rumah (7 orang dewasa dan 3 anak kecil) untuk pelesir ke hutan pinus Becici, Bantul. Kijang ini harus bersaing dengan mobil-mobil muda seperti Avanza dan Suzuki Ertiga.

Saat itu, rombongan berusaha menghindari macet dengan memilih jalur Cino Mati. Ini tanjakan yang legendaris, di mana banyak mobil macet di tengah tanjakan. Semula rombongan menyepelekan kekuatan Kijang Kapsul SX. Namun, apa yang terjadi? Kijang ini justru bisa melahap tanjakan demi tanjakan tanpa kesulitan. Kijang SX ini melenggang di antara Avanza dan Ertiga yang harus antre hanya untuk mengambil ancang-ancang naik.

“Awalnya ya modal nekat, Mas. Tapi, yang nggak saya kira, ternyata mobil ini bisa naik tanjakan. Waktu nanjak, saya seperti bisa mendengar Kijang Kapsul SX ngomong gini: ‘Sini, aku kasih paham, adek-adek’.” Ujar Hunafa yang bercerita dengan semangat sambil mengagumi Kijang Kapsul SX warna biru yang tengah terparkir manis.

Mobil klasik yang menyimpan hal “mistis”

Perawatan mudah, spare part banyak, dan minum Pertalite saja tetap ngacir stabil, membuat Kijang Kapsul SX milik Hunafa tetap terawat. Selain ketangguhannya, Hunafa sempat menceritakan pengalaman mistis bersama mobil ini. Kejadian ini jarang dia temui pada mobil-mobil yang secara usia lebih muda.

Pertama, tentang tragedi kunci. Suatu pagi, saat ayah dari Hunafa hendak menggunakan mobil, dia harus terganggu karena kondisi remot yang tidak bisa berfungsi. Sang ayah menyadari kalau baterai remot habis, yang mengakibatkan pintu sulit terbuka. 

Sang ayah berulang kali berusaha, namun tetap gagal. Saat sudah pasrah, Hunafa ini datang dan mengambil alih kunci mobil. Sekali pencet, pintu mobil bisa dibuka.

Kedua, Kijang Kapsul SX sempat sulit dihidupkan. Kejadian unik dan tidak masuk nalar, kembali terjadi saat mobil ini seakan tidak mau dihidupkan. Sang ayah yang waktu itu akan menggunakan, tampak kebingungan. 

Padahal dulu, kondisi seperti ini jarang ditemui. Dia bahkan sudah meminta tolong pada saudaranya untuk membantu. Tetapi hasilnya tetap nihil! Hingga saat Hunafa ini kembali datang, dia mohon izin untuk mencoba. Tanpa bertele-tele mobil akhirnya bisa hidup.

“Waktu itu saya mencoba dengan menginjak pedal gas sekali untuk memompa bensin. Saat saya putar kontak dan membaca bismillah, ehh, mobil hidup tanpa repot,” ujarnya santai. 

Kawan saya ini mulanya juga merasa heran. Padahal yang membeli mobil itu adalah sang ayah. Tetapi kok mobil Kijang Kapsul SX ini serasa hanya jinak pada dirinya. Seolah mobil itu memiliki ikatan batin kuat dengan dirinya.

Hargai besi tua!

Hunafa, selaku pemilik Kijang Kapsul SX merasa puas dengan “pengabdian” si mobil. Sudah lama Kijang itu menemani keluarga. Selain itu, semua pencapaian kariernya  hingga bisa menjadi driver berpengalaman dan jarang sepi JOB itu mulanya adalah berkat kebaikan si mobil. 

Dia berpesan, kalau yang tampak tua belum tentu merusak selera. Hargai besi tua, sebagaimana kita menghargai simbah-simbah! Harus telaten dan tidak boleh dikasari. Hargailah mobilmu, maka ia akan menjadi pelayan baik untukmu!

Penulis: Wachid Hamdan Nur jamal

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Toyota Kijang, Mobil Paling Dicintai di Indonesia dan kisah menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Exit mobile version