MOJOK.CO – Kawasaki Ninja 150 2 Tak jadi salah satu motor dua tak paling diburu. Status yang bikin harganya sering dimainin sama seller nakal.
Siapa yang nggak tau motor yang dengan suara sember prenteng… teng… teng… teng… teng… lalu ada asap putihnya kalau digas? Kawasaki Ninja 150 2 Tak, motor legenda dengan suara yang bisa bikin tetangga kebangun dari mari suri.
Kawasaki Ninja 150 2 Tak pernah berjaya pada masanya. Menjadi motor favorit anak nongkrong yang masih pakai hape Blackberry Gemini sama Onyx.
Kawasaki Ninja 150 2 Tak punya dua varian. Tipe pertama, adalah R atau RR, yang pakai fairing di bodinya. Mirip gaya-gayaan motor balap. Tipe kedua, adalah S atau SS. Desainya lebih ke arah streat, tanpa fairing. Tipe S atau SS menggunakan lampu model bulat.
Ninja lawas ini sering dipandang sebelah mata. Selain soal usia uzurnya di antara keluaran Ninja lainnya, suara knalpot dan asap yang diproduksi jadi alasannya. Beberapa kenalan saya menganggapnya motor “ringkih” karena asap yang dikeluarkan kayak orang lagi bakar sampah.
Kawasaki Ninja 150 2 Tak ini populer ketika kebijakan Euro 4 sedang jadi perhatian. Makin besar angka di belakang kata “Euro”, maka gas buang yang dihasilkan makin dikit. Selain itu, sekitar 2010, kesadaran akan bahaya polusi udara dan efek rumah kaca makin tinggi.
Yah, untuk soal itu, saya nggak mau ikut membahas, deh. Semuanya kembali ke pribadi masing-masing. Ada yang mempermasalahkannya, ada yang enggak. Terutama bagi mereka, speed lovers. Bagi mereka, kecepatan adalah segalanya dan mesin adalah sebuah seni.
Gimana ya… bagi sebagian orang, bising suara knalpot itu sangat mengganggu. Lebih enak naik Honda Vario atau Yamaha Mio yang suara mesinnya lebih halus.
Namun, bagi sebagian lainnya suara bising malah jadi semacam nutrisi. Bagi orang-orang ini, kecepatan adalah kenikmatan. Makin “nggak ngotak” kecepatannya, makin bikin bahagia. Kawasaki Ninja 150 2 Tak menawarkan kenikmatan itu.
Kawasaki Ninja 150 2 Tak bahkan masih bisa diadu sama kakaknya, Kawasaki Ninja 250 Fi. Bahkan masih bisa bersaing sama Yamaha YZF-R25 atau CBR250RR.
Coba pembaca cek video dari akun YouTube Superbikesuspects. Pemilik akun ini mengadu Ninja 150 RR dengan Ninja ZX-25R. Hasilnya, Ninja 150 RR bisa ngasapin ZX-25R. Padahal, ZX-25R yang harga bekasnya masih “adu tanduk” sama Toyota Yaris Bakpau, start duluan.
Memang, berdasarkan teori mesin, hentakan mesin dua tak lebih kuat ketimbang empat tak. Fyi, konsep mesin dua tak emang beda sama empat tak. Kalau mesin dua tak itu, pergerakan pistonnya cuma dua langkah saja dalam satu siklus pembakaran. Berbeda dengan mesin empat tak yang dalam satu siklus pembakarannya memerlukan empat langkah piston.
Makanya, mesin yang dua tak berani libas sana libas sini, bahkan nantangin 250cc. Namun, jeleknya dua tak adalah cepat panas. Oleh sebab itu, oli samping sangat penting di sini.
Saat ini, teknologi mesin dua tak sudah berkembang. Misalnya produk KTM atau Husqvarna. Motor trail keduanya menggunakan mesin dua tak dan ber-cc besar. Untuk mengatasi masalah panas mesin, keduanya sudah memakai teknologi inercooler. Teknologi ini yang bikin produk mereka laku.
Nah, itu kalau trail. Untuk street use, saat ini, Kawasaki Ninja 150 2 Tak dan produk RX-King masih nggak ada lawan. Ini kata Mas Abon, jagoan servis langganan saya di Nusantara Sakti daerah klipang, Semarang.
Harga Kawasaki Ninja 150 2 Tak sendiri sangat fluktuatif, bahkan bisa dibilang aneh. Kebanyakan tergantung model yang tersedia.
Belum lama ini ada Kawasaki Ninja 150 SS garapan Kawasaki Greentech tembus Rp110 juta. Ada lagi yang sempat viral di Facebook, yaitu Ninja SS 150 warna kuning restorized tembus Rp140 juta. Kok harganya bisa semahal itu?
Konon ada yang bilang kalau harga Kawasaki Ninja 150 2 Tak sudah “digoreng”, ada juga yang bilang enggak. Kalau dipikir pakai akal sehat, tentu nggak mungkin semua harga Ninja 150 bisa saingan sama harga Honda Brio Satya 2015, kan.
Untuk saat ini, tipe yang paling diburu adalah Ninja 150 SS original warna kuning dan Ninja 150 RR versi CBU Thailand. Keduanya buruan kolektor dan hunter motor dua tak.
Desain dan bodinya memang biasa saja. Bahkan kalah cakep sama Suzuki GSX-150 atau Yamaha R15 V4 yang baru rilis kemarin. Namun, Ninja 150 2 Tak, atau motor klasik buruan kolektor punya sisi sejarah yang bikin harganya melambung. Kalau sudah ngomongin motor kenangan atau idaman, soal harga jadi masuk akal.
Situasi inilah yang sering dimainin sama seller. Ketika banyak orang mencari Ninja 150 SS atau RR versi CBU di marketplace Facebook, harganya pasti naik tajam. Padahal, kadang, stok motornya ada. Sisi sejarah dan nostalgia bisa sebegitu mahalnya.
Yah, saya sih cuma bisa maklum. Begitulah cara pasar bekerja. Terutama untuk produk-produk yang diangankan banyak orang, tapi stoknya terbatas. Kawasaki Ninja 150 2 Tak pun tidak bisa menghindari dari hukum ekonomi.
Cuma, satu hal, kadang seller nggak ngotak juga pas mainin harga. Kadang harga yang keluar nggak sepadan sama motornya. Tapi, karena banyak yang nggak ngerti harga, kejadian deh. Intinya, sih, selalu hati-hati. Ya pas naik speed monster kayak Kawasaki Ninja 150 2 Tak atau pas mau beli di marketplace.
BACA JUGA Dua Kali Beli Kawasaki Ninja 250, Tetap Saja Gagal Jadi Pembalap dan artikel otomotif lainnya di rubrik OTOMOJOK.