MOJOK.CO – Bukan cuma taksi, Blue Bird juga sukses dan berhasil mengakuisisi Cititrans, travel terbaik di Indonesia. Rasanya kayak naik Innova dan Alphard.
Kalau kilas balik, jasa travel sudah ada dan menjamur sejak lama. Bahkan jauh sebelum adanya ruas Tol Cipularang yang mengawali masa keemasan dari tersebut. Pasti kamu tahu apa itu travel 4848 yang sangat fenomenal di wilayah Priangan dan kini berubah bentuk bisnis hanya melayani jasa logistik saja.
Tak sampai situ, kamu juga pasti mengenal travel Cipaganti. Sebuah travel yang sempat masyhur, sebelum pailit akibat salah mengambil keputusan bisnis, yang sangat fatal pada 2014 silam.
Dari berbagai pilihan travel relasi Jakarta-Bandung, ada beberapa yang masih bertahan sejak awal keberadaan Tol Cipularang, salah satunya Cititrans. Berusia 19 tahun di 2024, Cititrans boleh dikatakan sebagai salah satu peace of mind dari sebuah kendaraan travel Jakarta-Bandung sejak lama.
Bukan sekadar isapan jempol belaka, bahkan saya berani bilang Cititrans adalah travel terbaik yang pernah saya naiki. Apa sih keistimewaan Cititrans? Emang boleh travel senyaman dan seaman ini?
Kepemilikan Cititrans oleh BlueBird adalah Kunci
Hadir sejak 2005 silam, siapa sangka bila Cititrans resmi diakuisisi secara bertahap oleh Blue Bird Group sejak 2019. Perlu diketahui, Blue Bird dikenal sebagai salah satu raja transportasi terkuat di Indonesia. Selain taksi, transportasi dalam bentuk B2B hingga logistik mereka kuasai.
Dari Cititrans, Blue Bird menangkap peluang bahwa diversifikasi B2C adalah kunci dalam memastikan profitabilitas berkelanjutan di luar jasa taksi yang terkenal sejak 51 tahun silam. Kepemilikan ini tidak hanya dari aspek perusahaan saja, melainkan juga SOP dan nilai-nilai yang dijunjung taksi biru ini juga diterapkan. Budaya sopan, sapa, santun, pengendaraan terbaik dan nyaman menjadi salah satu peace of mind tersendiri bagi Cititrans.
Armada yang andal dan nyaman
Cititrans sejak dulu dikenal memiliki armada yang sangat andal dan nyaman. Bahkan ia sempat menggunakan Mercedes Sprinter untuk layanan premium. Sudah seperti menaiki sebuah bus mewah, namun armada tersebut tidak laris karena minimnya okupansi.
Meski sudah tak dilengkapi oleh Mercedes Sprinter, namun travel besutan Blue Bird ini tetap menggunakan Toyota Hiace. Baik Hiace Commuter maupun Hiace Premio.
Konfigurasi penumpang dari Cititrans juga dikenal sangat baik dan tidak banyak-banyak amat. Bahkan 1 Hiace hanya untuk 7 orang saja, bayangkan travel lain bisa mencapai 14 penumpang.
Dari 2 jenis Hiace tersebut, kamu bisa memilih untuk menaiki mobil Hiace Commuter yang rasanya kayak naik Innova Reborn. Kamu juga bisa naik Hiace Premio yang sedikit lebih mahal namun punya pengalaman senyaman Alphard.
Pada setiap armada Cititrans, tersedia kursi empuk dalam bentuk individual seat yang sangat nyaman. Sudah lengkap dengan leg rest hingga kabel USB, sehingga kamu nggak usah kepikiran saat kesulitan mencari colokan listrik.
Bukan yang paling kencang, tapi paling lincah
Walau punya standar SOP Blue Bird, siapa sangka jika sopir travel Cititrans tergolong sangatlah lincah. Mereka kalau bawa mobilnya nggak kencang-kencang amat seperti kompetitor lain.
Rasanya sulit jika menilai sopir Cititrans melajukan Hiace mereka dengan sangat kencang melebihi limit kecepatan. Sensor saja sudah bisa berbunyi dengan cepat dan terkoneksi ke command center.
Meski tidak kencang, harus diakui jika sopir dari Cititrans cenderung lincah. Bahkan saat berada di bahu jalan, sopir terlihat andal sekaligus responsif. Makanya, walau punya batas kecepatan, mereka tetap tepat waktu.
Contoh, saja saya pernah berangkat pagi buta ke Jakarta dari Bandung Dipatiukur pada pukul 5 pagi. Saya sampai di Jakarta pukul jam 7 pagi, itu saja sudah ditambah dengan sedikit kemacetan Tol Jakarta Cikampek.
Akuisisi membawa berkah
Kepemilikan Cititrans oleh Blue Bird membawa berkah yang sangat amat luar biasa. Pasalnya, Cititrans bisa melakukan ekspansi yang cukup masif seiring pembangunan ruas tol Trans Jawa melalui penambahan rute di wilayah Jawa dan sekitarnya.
Perluasan ekspansi bisnis juga dilakukan pada rute-rute “gemuk” yang menjadi destinasi kuat para pengusaha travel. Tak hanya Jakarta-Bandung, Cititrans mengepakkan sayapnya ke beberapa kota besar lainnya mulai dari Semarang, Solo, Jogja, Malang, Surabaya, dan Tegal.
Rute-rute tersebut rasanya cukup gemuk, meski frekuensi perjalanannya tidak sebanyak rute Jakarta-Bandung. Namun setidaknya, menjadi sesuatu hal yang menarik dan bisa dinikmati dengan baik. Kapan lagi kamu bisa menikmati perjalanan jauh kelas premium ala BlueBird dengan harga yang cukup kompetitif.
Penulis: Reyhan Apriathama
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA DayTrans Adalah Travel Paling Ajaib: Fasilitas Jelek, Joknya Keras, Berjamur, tapi Malah Terasa Istimewa dan Selalu Penuh Penumpang! Dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.