Sebagian orang sering meremehkan Universitas Terbuka (UT): mahasiswanya bodoh, pemalas, cuma mengejar gelar saja. Padahal, ada orang yang menjadikan kampus tersebut sebagai pilihan pertama alih-alih memilih Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama. Seperti Hisyam Dhuha dan Salma Dwi, seorang content creator yang kuliah S1 Jurusan Ilmu Komunikasi UT.
Universitas Terbuka umumnya buat mahasiswa yang prioritas kerja
Hisyam Dhuha saat ini menempuh pendidikan di Universitas Terbuka (UT) Surakarta Jurusan Ilmu Komunikasi. Laki-laki berusia 21 tahun tersebut mengaku UT Surakarta adalah kampus pilihan pertamanya karena pembelajarannya bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Bagi Hisyam yang sebetulnya memprioritaskan kerja dibanding kuliah, UT adalah kampus yang tepat. Bukannya Hisyam ingin mengejar gelar semata, justru ia ingin meningkatkan skill-nya dalam bekerja dengan kuliah S1. Khususnya di Jurusan Ilmu Komunikasi, guna menunjang kariernya sebagai content creator.
“Selain menambah wawasan yang lebih luas, relasiku juga bertambah. Aku ingin meningkatkan kemampuan untuk diterapkan di dunia kerja,” ujar Hisyam kepada Mojok, Rabu (8/10/2025).
Alasan itu juga yang memotivasi Salma Dwi kuliah S1 Jurusan Ilmu Komunikasi di UT. Sejak orang tuanya tiada, Salma harus kerja untuk mencukupi kebutuhan pribadinya, sekaligus merawat ketiga adik laki-lakinya yang masih sekolah.
Di sisi lain, Salma juga ingin mengejar mimpinya sebagai seorang content creator. Ia sempat mengirim lamaran kerja ke ratusan perusahaan dengan tugas sebidang, tapi tak ada yang menerimanya. Jika ada pun, Salma tidak cocok dengan gaji dan beban kerjanya.
Dari situ Salma berpikir, sepertinya akan lebih baik jika dia mengembangkan diri dengan kuliah. Hitung-hitung bisa menambah portofolionya nanti. Oleh karena itu, ia memilih kampus UT Malang sebagai kampus pilihan pertama agar bisa kuliah sambil kerja.
“Enaknya kuliah di UT aku bisa belajar sambil kerja, mungkin sebagian orang kurang cocok karena dianggap nggak semaksimal kuliah di PTN lain, tapi bagiku pribadi aku justru enjoy,” ucap Salma.
Gimana mau dibilang malas, tugasnya nggak ngotak
Sementara itu, Hisyam sudah bekerja macam-macam sejak SMA. Salah satunya menjadi karyawan di sebuah toko parfum. Kini, ia pun membuka usaha online parfumnya sendiri. Sejak pukul 07.00 WIB, dia sudah bersiap mencari kardus untuk mengemas pesanan parfumnya hingga mengirimnya ke kurir.
“Aku ambil dari tetangga-tetangga yang punya toko kelontong. Lalu, jam 8.00 WIB baru kerja, nata paket buat diambil mas kurir sampai sore. Baru pukul 16.30 WIB aku otw ke Solo untuk mencetak stiker,” jelas Hisyam.
Baca Halaman Selanjutnya
UT bukan buat orang yang punya banyak waktu
“Jadi UT itu bukan buat orang yang punya banyak waktu, tapi buat orang yang punya banyak keinginan untuk berkembang dan dengan waktu yang sangat terbatas,” lanjut Hisyam.
Hisyam pun tak sepakat jika mahasiswa UT dianggap pemalas hanya karena sistemnya tidak seperti kampus pada umumnya yang memiliki jadwal lebih banyak di kelas. Pada semester pertama saja, Hisyam sudah mendapat banyak tugas dari dosennya. Sesekali ia juga harus mengikuti kuliah tatap muka, bahkan di luar hari biasa atau di luar jam kerja.
“Aku seringnya ngerjain tugas di rumah terutama pas malam kalau lagi free dari kerjaan, atau nggak ngerjain tugas kelompok bareng teman-teman,” kata Hisyam. Tak pelak, Hisyam harus pandai membagi waktu dan tenaga.
UKT Universitas Terbuka murah
Di sela-sela kuliah dan menjual parfum, Hisyam juga rutin membuat konten di media sosialnya. Isinya tentang kehidupan dia sebagai pemuda desa yang masih bisa kuliah S1 berkat Universitas Terbuka Surakarta. Selain karena fleksibel, kata Hisyam, biaya pendidikan di UT masih bisa terbilang murah dibanding kampus lainnya.
“Alasan itu juga yang membuat aku memilih kuliah S1 di UT, karena aku sadar dengan latar belakang keluargaku yang ekonominya menengah ke bawah,” kata Hisyam
Begitu juga Salma yang kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UT Malang. Baik Hisyam dan Salma berujar, biaya UKT mereka di UT tak kurang dari sejuta atau berkisar Rp1,5 juta sampai Rp2 juta. Selain itu, Salma dan Hisyam sepakat jika UT memiliki alumni yang tak bisa dipandang remeh.
“Mahasiswa UT itu keren-keren, misalnya Angga yunanda, Bonita (eks personel JKT 48), Krisdayanti, Rey Mbayang,” kata Hisyam yang ingin berkarier di media sosial, “lulusnya juga gampang,” lanjut Salma.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: 9 Jurusan Universitas Terbuka yang Sudah Terakreditasi A, Lulusannya Mudah Diterima Kerja atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.
