Cerita Jasa Suruhan Santo Suruh: Layani Permintaan Aneh Warga Bekasi yang Berani Bayar, Gunting Kuku Burung Sampai Bantu Korban Selingkuh

Ilustrasi jasa suruhan Santo Suruh (Ega/Mojok.co)

“Kalau mau punya duit harus mau disuruh. Since 2019, melayani seluruh dunia,” begitu kalimat yang terpampang di bio Instagram @suruh_santo. Kalimat itu kurang lebih mencerminkan prinsip hidup Santo (30), pemilik akun tersebut sekaligus pemilik jasa suruhan Santo Suruh yang berbasis di Bekasi. Mau melakukan hampir apa saja asal dibayar.

***

Saya tidak sengaja menemukan akun @suruh_santo saat scrolling lini masa Instagram. Di akun tersebut, terdapat banyak sekali video dokumentasi kegiatan Santo Suruh sebagai jasa suruhan. Mulai dari hal sederhana seperti bersih-bersih rumah, sampai ke hal random seperti menguburkan bangkai landak piaraan.

Kalau menguburkan landak sudah dianggap random, sebenarnya ada lebih banyak lagi kegiatan yang lebih random yang saya lihat di akun tersebut. Namun, benar-benar terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Anda harus mengeceknya sendiri kalau gak percaya.

Jadi, apa sebenarnya jasa yang ditawarkan Santo Suruh? Sederhananya, Santo menyebutnya sebagai jasa suruhan. “Jasa suruhan, misal orang butuh apa. Ya, kita ngelakuin apa yang customer mau,” jelasnya, Senin (13/5/2024).

Permintaan aneh-aneh

Pekerjaan yang Santo terima benar-benar beragam. “Beli makanan, terus buang bangkai tikus, nguburin kucing, mandiin orang lumpuh, motong kuku burung. Apa aja, sih. Selagi halal kita kerjakan,” papar lelaki bernama asli Susanto itu.

Kalau pernah nonton anime Gintama, Santo Suruh ini konsepnya mirip dengan yorozuya-nya Gintoki. Apa saja bisa dan mau ia lakukan selagi dapat imbalan.

Santo adalah tamatan SMA. Setelah lulus, ia pernah bekerja sebagai pekerja bangunan dan sempat ikut berdagang mebel. Sampai saat sebelum menemukan Santo Suruh, ia bekerja sebagai pedagang galon.

Mulanya, Santo berdagang galon di Komplek Duta Indah di Jatimakmur, Bekasi pada 2019. Ia menjadi langganan bagi beberapa penghuni komplek. Sembari mengantar galon ke rumah-rumah di komplek, para pelanggannya sering menitip, menyuruhnya untuk sekalian membeli makanan.

“Ngambil untung dari galon itu satunya cuma gopek, enggak cukup buat dibawa pulang. Kebetulan langganan suka nyuruh-nyuruh, nitip beli makan. Dari situ kepikir untuk jadiin itu kerja sampingan,” ungkapnya. Sejak itu ia mulai mencoba peruntungan jasa suruhan yang ia beri nama Santo Suruh itu.

Mekanisme jasa suruhan Santo Suruh

Ide nama Santo Suruh muncul sesederhana karena ia sering disuruh-suruh. “Ya, udah, karena saya sering disuruh-suruh, namanya jadi Santo Suruh,” ungkap lelaki asal Bekasi ini.

Oleh sebab kerjanya yang terbukti amanah, jasanya mulai tersebar dari mulut ke mulut. “Alhamdulillah, dari relasi langganan itu mereka share ke mana-mana. Orang-orang jadi percaya,” katanya penuh syukur. Saking dipercayanya, ia bercerita pernah diminta mengirim emas dan surat-surat motor.

Santo memiliki motivasi untuk membuka lowongan kerja sebanyak-banyaknya. “Saya emang pengin buka lowongan kerja sebanyak mungkin, itu cita-cita saya,” ungkapnya.

Selain untuk dokumentasi dan mengiklankan jasanya, medsosnya juga ditujukan untuk menginspirasi anak muda. “Ayolah anak muda, daripada lu bingung, bengong, gak ada pemasukan, sebenarnya kerja itu ada banyak asal kita jujur dan gak gengsi,” katanya.

Sejak memulai jasa suruhan ini, Santo hanya menerima order via WhatsApp. Pelanggan yang menghubunginya akan menerima pesan otomatis, menanyakan keperluan kita. Kemudian kita tinggal sampaikan keperluan kita.

Setelah masuk, order tersebut akan diteruskan ke grup WhatsApp berisi rekan-rekannya. “Kita ada grup. Misal order masuk, kita lempar ke grup. Yang pertama balas berarti dia yang ambil,” terang lelaki berkumis asal Bekasi itu.

Santo tidak bekerja sendiri sekarang, ia sudah punya semacam tim untuk mengurus hal-hal tertentu. “Renovasi, tukang bangunan, sopir, itu ada bagiannya. Saya cuman rangkul (menyalurkan) doang,” ungkapnya. Begitu juga dengan order sederhana seperti pesan antar makanan dan bersih-bersih.

Tarif dan wilayah operasi jasa suruhan

Untuk tarif pekerjaan kasar seperti renovasi dan bersih-bersih, Santo dan rekan-rekannya harus datang dulu ke tempat. “Kita datang dulu, survei dulu. Takutnya kalo lewat hape matok harganya kemahalan atau kemurahan karena kita belum tau kondisi lapangan,” jelasnya.

“Kalo udah tau, kalo cocok harganya, baru kita akad di awal,” tambah ayah beranak tiga itu.

Santo membagikan pengalamannya yang pernah salah mematok harga. “Pernah sekali, disuruh nyabutin rumput di conblock. Itu kelihatannya sepele, padahal nguras waktu sama tenaga. Kita udah patok harga, gak taunya ngerjainnya sampai dua hari,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk pesan antar makanan, Santo dan rekan-rekannya hanya mengambil untung dari ongkir. “Harganya tetap harga toko, gak ada biaya tambahan. Terus, selama masih satu arah, masih bisa nitip beli yang lain. Dan itu ongkirnya gak berubah. Misal, tetap 10 ribu,” jelas Santo.

Santo mengaku hanya menggunakan feeling untuk menentukan tarif ongkir. “Pake feeling aja. Kayaknya deket, nih, masih sekomplek, 10 ribu juga untung. Kalo agak jauhan dikit, ya, kita naikin 5-10 ribu,” jelasnya.

Yang pasti biaya pesan antar makanan dengannya lebih murah daripada ojol pada umumnya. “Lebih murah banget,” tutur Santo.

Wilayah cakupan jasa Santo Suruh sebenarnya di sekitaran Bekasi, tapi tidak menutup kemungkinan menerima order dari wilayah lain di luar Bekasi. “Tadinya di komplek aja. Terus karena banyak yang nyuruh akhirnya ke luar. Ke Pondok Gede, Jatiwaringin, Kranggan, Jatiasih, Pekayon, Cikunir. Pokoknya selama bisa kita jangkau, kita kerjain,” jelasnya.

“Paling jauh pernah nganter baju dari Lubang Buaya ke daerah Cianjur. Dia butuh cepat, hari itu juga. Kalo pake ekspedisi takut lama. Akhirnya minta tolong,” jelas Santo. Ia kemudian berangkat mengendarai motor subuh-subuh.

Penjamin pelanggan dan komisi anggota

Selain menyalurkan pekerjaan kepada rekan-rekannya, Santo juga berperan sebagai penjamin. “Kadang, kan, pelanggan gak percaya kalo bukan saya. Dan biar percaya kalau yang megangnya saya, saya mesti maju ke depan,” jelas Santo. “Pasang badan aja gitu,” tambahnya.

Santo sendiri merasa dirinya tidak mempekerjakan teman-temannya. “Mungkin kalo saya nyebutnya mitra, ya,” katanya. Dirinya juga mengaku tidak pernah meminta komisi dari rekan-rekannya.

“Saya, sih, gak pernah ngambil komisi sama sekali. Yang penting dia mau kerja, saya udah senang,” kata Santo. “Sebenarnya ada aja yang mau ngasih komisi, tapi saya bilang gak usah. Biar semangat kerja dia kebangun, saya gak ngambil potongan sama sekali,” ujar lelaki kelahiran 1994 itu.

santo suruh bekasi.MOJOK.CO
Santo saat memotong kuku burung (Dok. Santo Suruh)

Kendala mengurus Santo Suruh

Semula Santo bekerja sendiri, tapi seiring bertambahnya permintaan dari Bekasi dan sekitarnya, ia kemudian merekrut orang-orang di sekitarnya, termasuk teman-temannya menjadi anggota. “Ternyata kerja sendiri gak sanggup, jadi teman-teman saya rangkul,” jelas Santo.

“Ada juga teman yang mau ikut, tapi dia bilang cuma punya sepeda, gak punya motor. Ya, boleh-boleh aja, asal ada kemauan,” ungkapnya. “Ya, paling dia antar makanan masih di dalam komplek,” tambahnya.

Sudah sekitar 50 orang yang telah Santo rekrut dari Bekasi dan sekitarnya. Namun, ia terus melakukan sortir terhadap anggota-anggota dengan kinerja buruk. Semua demi menjaga nama baik jasanya.

Meski Santo sudah sangat baik—menyalurkan pekerjaan, meminjamkan modal, dan tidak meminta komisi—kepada rekan-rekannya, tetap saja ada anggota-anggota yang “nakal”. “Kalo menghubungi Santo Suruh, saya yang tanggung jawab. Tapi, kalo di luar Santo Suruh, saya lepas tangan,” katanya.

Santo menceritakan ada anggotanya yang menipu pelanggan dengan melangkahi prosedur order. “‘Bu, gak usah lewat Santo, sama saya aja langsung,’ eh ketipu, kemakan omongan anggota saya,” ungkap Santo.

Ada pula anggotanya yang mengambil modal yang dipinjamkan olehnya. “Ya, udah, saya ikhlas. Paling enggak saya jadi tau karakter dia. Gak saya pake lagi,” katanya.

Setelah suatu order selesai, Santo selalu minta feedback kepada pelanggan. “Selalu saya tanyain. Kalo ada keluhan atau anggota gak sopan tolong kasih tau,” kata Santo.

Di luar itu, Santo juga pernah ditipu pelanggannya. “Orderan udah selesai. Bilangnya udah ditransfer, gak taunya belum. Itu saya ikhlasin, tapi dia kalo butuh apa lagi kita biarin aja,” jelasnya.

Pengalaman-pengelaman kerja unik

Santo mengaku selalu mendapat orderan tiap hari. Ketika saya wawancara, Santo bilang kalau hari ini pun orderannya membeludak. “Banyak, Bang. saya pusing balesinnya, ini banyak yang enggak keambil,” katanya terdengar capek.

Sudah begitu banyak pekerjaan tidak biasa yang ia pernah lakukan. Yang diceritakan di sini bisa dibilang hanya secuil dari begitu banyak cerita unik dan aneh yang pernah ia alami.

Misal, Santo pernah dipanggil untuk sekadar memasukkan burung ke dalam kandang. “Yang punyanya takut digigit, jadi minta tolong. Kalo orderan kayak gitu, semisal masih sekomplek, sekitar 10-15 ribu, sih,” paparnya.

Santo juga pernah diminta menemani ibu-ibu belanja di pasar. “Anaknya kerja, jadi minta kita temenin. Si ibu takut naik ojol (ke pasar sendiri). Ibunya kita temenin, belanjaannya kita bawain, kita jagain juga. Mungkin karena udah langganan jadi percaya,” jelas Santo. Ia mematok tarif 40-50 ribu saat itu.

Disuruh menagih utang pun Santo pernah. “Kalo utangnya gede, kitanya jadi semangat,” katanya. “Kita diminta nemenin berantem juga pernah,” tambahnya. Namun, ia mengatakan sudah mengurangi permintaan yang berhubungan dengan kekerasan.

Tidak hanya itu, Santo juga pernah disuruh memata-matai orang. “Dihitung aja bensinnya. Tapi kalo itu jatuhnya lebih mahal. Soalnya kalo orangnya makan, kita juga ikut makan,” ujar Santo sedikit tertawa.

Hal percintaan pun tidak luput. Jasa suruhan ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang kesepian dan butuh perhatian. “Bocah (anggotanya) pernah ada yang jadi pacar orang. Minta ditemenin di WA biar gak galau,” ungkap Santo.

“Itu tiap hari kita tanyain kabar kayak ‘selamat pagi’, ‘udah makan belum?’, ‘jaga kesehatan, ya’. Intinya yang perhatian kayak gitu. Dan dia mau-mau aja bayar,” jelasnya.

Bahkan, masalah perselingkuhan pun bisa diatasi. “Misal Abang ketahuan selingkuh, nih. Kita jadi bantalan, jadi pelampiasan bininya di WA. Ceritanya gara-gara kita, nanti kita yang dimaki-maki,” jelasnya.

Santo Suruh ke depannya dan harapan Santo

Santo mengatakan ia ingin membesarkan Santo Suruh. “Pasti ada keinginan pengin besar. Kalo ada yang mau bantu, saya mau,” ujar Santo.

Ia bahkan tidak masalah jika idenya diambil orang. “Semisal ide saya diambil, dipake orang, saya malah senang karena jadi bermanfaat. Saya soalnya juga pernah ngerasain gak megang duit, sementara anak istri lagi butuh,” ungkapnya.

Sampai saat ini, Santo bersyukur bisa menafkahi keluarganya lewat pekerjaannya. “Alhamdulillah, dari Santo Suruh masih bisa ngurus orang tua, anak sama istri. Kadang bingung juga. Mungkin kembali ke doa mereka,” katanya. Ia bilang kalau istrinya sedang mengandung. Mereka menantikan kehadiran anak keempat. “Udah masuk bulannya,” ungkap Santo.

Besok paginya setelah wawancara, saya melihat siaran live di Instagram Santo Suruh. Istrinya telah menjalani persalinan. Anaknya yang keempat adalah perempuan, lahir dengan sehat dan selamat. Santo bagaikan “santo” bagi orang-orang di sekitarnya.

Penulis: Voja Alfatih

Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Tolak UMR Karawang Demi Bisa Kerja di Jogja, Padahal Gaji Hanya Rp1,8 Juta tapi Merasa Hidup Lebih Tenang

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Exit mobile version