Perunggu sering dikenal sebagai “band pulang kantor” karena para personelnya yang bekerja kantoran sembari bermain musik. Namun, kesan “anak kantoran” itu kini telah lepas dari Ildo Hasman–drummer Perunggu. Ia baru saja mengambil keputusan resign dari kantor. Ia memilih menjadi full time drummer untuk Perunggu.
Pada Sabtu (9/08/25), di tengah-tengah Cherry Pop, Mojok mendapat kesempatan mewawancarai Ildo Hasman mengenai keputusannya untuk resign dari kantor.
Bagi Ildo Perunggu, keluarga selalu nomor satu
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi keputusan Ildo Perunggu. Salah satu yang cukup krusial adalah soal waktu.
“Semakin ke sini terasa seperti waktu itu agak limited, karena sebelumnya kerja dari Senin sampai Jumat dan di weekend biasanya manggung bersama Perunggu,” tutur Ildo.
“Kita memang dari awal selalu nge-set prioritas keluarga itu sebagai prioritas utama,” sambungnya. “Perunggu itu sendiri juga secara prioritas memprioritaskan keluarga nomor satu.”

Ildo menyadari, sebelum resign dari kantor, banyak waktu bersama keluarga yang harus ia korbankan. Kendati sudah diupayakan se-balance mungkin.
Pada akhirnya, ia memilih mengorbankan pekerjaan utamanya di kantor. Menjadi full time drummer Perunggu, seiring hendak rilisnya album kedua.
Dukungan dari istri
“Karena fokusnya di Perunggu, otomatis Senin sampai Jumat ada waktu untuk keluarga. Kalau saya spesifiknya bersama anak-anak karena saya ada di rumah,” kata Ildo.
Dengan begitu, ketika kosong, ada banyak waktu untuk mengantar-jemput anak ke sekolah atau les. Selain itu, waktu bersama istri pun lebih banyak.
Pun pada awalnya, Istri Ildo sebenarnya mendukung-mendukung saja kesibukan sang suami, baik di kantor maupun saat dengan Perunggu. Namun, lama-lama Ildo merasa terusik karena kurang waktu luang bersama keluarga.
“Keputusan akhir yang diambil bukanlah untuk kepentingan materi, tetapi bagaimana saya bisa menjadi better husband dan better father. Waktu bersama keluarga, baik itu istri maupun anak-anak, itulah yang dijadikan poros utama dari keputusan resign dari kantor,” begitu diskusi Ildo dengan sang istri sebelum akhirnya memutuskan resign.
Rona bahagia di balik pintu rumah
Banyak hal berubah sejak Ildo resign dari kantor.
Ildo Perunggu punya dua anak laki-laki. Anak pertamanya baru masuk SD, sedangkan anak bungsunya masih berumur dua setengah tahun.
“Saya melihat bahwa mereka masih butuh ditemenin, masih butuh diajak main,” tutur Ildo.
Ia kini merasa kehadirannya di rumah bisa membuatnya lebih bonding dengan anak-anaknya. Lebih dari itu, ia bisa membersamai mereka bertumbuh.
“Sekarang kalau saya pulang ke rumah mereka happy. Kalau dulu kan karena saking jarangnya ke rumah ya biasa saja lebih ke mamanya,” tambah Ildo dengan rauh wajah lega dan berbinar, seperti menemukan kembali sesuatu yang hilang, atau beranjak dari ruang kekosongan. Hal-hal kecil seperti itu, bagi Ildo, menjadi penting dalam perannya sebagai ayah.
Lelah fisik…
Keputusan Ildo Perunggu resign juga dilatarbelakangi karena kelelahan fisik. Bayangkan saja, ia harus bekerja lima hari seminggu. Lalu pada akhir pekan ia masih harus ngeband bersama Perunggu.
“Secara fisik juga sangat worn-out karena harus nge-balance antara waktu kerja kantor dan ngeband,” kata Ildo.
Oleh karena itu, keputusan Ildo untuk resign dari kantor tidak hanya memberinya waktu luang lebih banyak. Tetapi juga tenaga lebih untuk melakukan hal-hal lain.
Jalan panjang drummer Perunggu
Ildo tidak ujug-ujug menjadi drummer band Perunggu. Bahkan saat mulai ngeband pun tidak bermula dari band Perunggu. Sebelumnya, Ildo memiliki riwayat pekerjaan yang panjang.
Setelah lulus kuliah S1 Teknologi Pangan, pekerjaan pertamanya adalah di Bank. Dua tahun setelahnya, ia mengambil kuliah S2. Pada saat S2, ia kerja part-time di JKT 48 sebagai music-editor.
Lulus dari S2, Ildo berkeja di media malesbanget.com sebagai project manager selama 1,5 tahun. Dari situ ia lalu diajak menjadi product manager di Gojek. Setelah itu ia sempat berpindah-pindah di perusahaan-perusahaan teknologi. Terakhir, Ildo bekerja di Binar Academy selama hampir lima tahun sampai akhirnya resign pada akhir bulan Juli 2025 lalu.
Atas rangkaian perjalanan panjang itu, Ildo tak pernah membayangkan bakal menjadi seorang full time drummer.
“Dulu ga pernah kebayang menjadi full-time drummer di Perunggu karena orangtua tidak membolehkan,” tutur Ildo.
“cuman baru dikasih kesempatan dan keberaniannya sekarang, ketika ada kesempatannya ya kita ambil. No regrets,” pungkasnya.
Penulis: Mohamadeus Mikail
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Dari Oslo ke Solo, Imam Besar Jamaah Blekmetaliyah Siap “Ritual” di Panggung RIS 2025 atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan