Jika digarap dengan strategi yang tepat, usaha kecil dan menengah Jogja bisa naik kelas beromzet miliaran. Hal itulah yang ingin didorong oleh Qwords dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY lewat bootcamp digital marketing.
Pada Kamis (11/7/2024), sekitar 45 pelaku usaha kecil di Jogja menjalani hari pertama bootcamp digital marketing di Ruang Sekar Jagad Teras Malioboro 1. Bootcamp digital marketing ini berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (13/7/2024) mendatang.
Saat Mojok datang, salah seorang pengusaha sedang mempresentasikan website untuk bisnis jas hujan miliknya. Para peserta bootcamp ini memang awalnya diseleksi dari pelatihan pembuatan website sepanjang Mei hingga Juli 2024. Total, ada 10 batch pelatihan yang telah berlangsung.
Setelah menjalani pelatihan membuat website, kemampuan para pelaku usaha kecil ini diperkuat dengan materi copywriting, SEO, Meta Ads, sosial media. Selain itu juga business development (termasuk penggunaan payment gateway), hingga Pemanfaatan Omnichannel untuk marketing pada bootcamp kali ini.
Ada 340 ribu UMKM di DIY yang perlu pendampingan
Ditemui di acara yang sama, Kepala Bidang UKM Diskop UKM DIY, Veronica Setioningtyas Prativi mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 340 ribu usaha kecil hingga menengah di DIY. Dari jumlah yang besar itu potensinya perlu ditingkatkan. Perlu strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin berat.
“Salah satu cara survive-nya adalah dengan strategi yan tepat dalam hal SDM, kelembagaan, keuangan, produksi, pemasaran, dan digitalisasi. Kami berkomitmen untuk mendampingi keenam aspek tersebut,” katanya.
Pada kesempatan kali ini, Diskop UKM DIY bergandengan dengan Qwords mengambil fokus peningkatan kapasitas SDM dalam aspek digitalisasi. Meski saluran-saluran pemasaran luring masih terus ada, digital marketing menjadi penting untuk meningkatkan jangkauan pasar.
Meningkatkan kapasitas usaha kecil jadi beromzet miliaran
Senada, CEO Qwords, Rendy Maulana Akbar mengungkapkan bahwa banyak usaha kecil dan menengah di Jogja yang sebenarnya punya potensi market global. Namun, masih banyak aspek yang perlu dibenahi.
“Jika menerapkan berbagai elemen digital marketing dengan baik maka bukan tidak mungkin bisnis kecil dan menengah ini naik kelas jadi omzetnya miliaran,” ungkap Rendy.
Perihal pelatihan pembuatan website, menurut Rendy, jadi salah satu cara usaha kecil meningkatkan kredibilitasnya kepada calon pembeli. Sehingga, meski saat ini banyak usaha kecil yang mengandalkan marketplace, memiliki website usaha tetap menjadi hal penting.
“Intinya masih banyak sekali saluran berjualan selain dengan marketplace. Semua itu perlu dimanfaatkan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Kegiatan bootcamp ini juga didukung oleh Kemenkop UKM RI yang di mana melihat program ini menjadi salah satu wadah yang baik untuk UMKM berkembang dan adaptasi dalam bisnis digital.
Selain kegiatan bootcamp yang diadakan secara gratis, para peserta mendapatkan benefit yang juga disediakan oleh pihak penyelenggara. Mulai dari snack, konsumsi, merchandise spesial, doorprize, sertifikat dan integrasi Payment Gateway website bisnis.
Tindak lanjut
Qwords dan Diskop UKM DIY juga membuat sebuah wadah grup online untuk memudahkan monitoring dan konsultasi terkait perkembangan bisnis mereka. Output yang diharapkan Qwords dan Diskop UKM DIY dari program ini yaitu memberikan gambaran kepada peserta UMKM bahwa menerapkan konsep bisnis digital itu mudah dan murah.
Tidak hanya di Diskop UKM DIY, program pelatihan pembuatan website ini juga berpotensi untuk diselenggarakan dengan UMKM binaan lainnya yang berada di luar kota Yogyakarta, seperti Sleman, Kulon Progo, dan kabupaten lainnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Program ini menjadi salah satu komitmen Qwords sebagai perusahan yang bergerak di bidang IT untuk turut bertumbuh bersama usaha kecil dan menengah lokal.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Aly Reza
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.