Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Rumah Kakek Tua di Dalam Kompleks Candi Ratu Boko Jogja yang Tolak Dipindah Sejak 1985, Dulu Sampai Dicap Komunis

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
15 Juli 2024
A A
rumah di candi ratu boko Jogja.MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di dalam kompleks Candi Ratu Boko Jogja ada rumah seorang kakek tua yang tak mau pindah sejak relokasi 1985. Bertahan hingga sekarang, membuka warung sederhana yang sesekali dihampiri pengunjung candi.

***

Di balik ramainya kompleks luas Candi Ratu Boko saat akhir pekan, ada warung yang tersembunyi dan seperti tak terjamah pengunjung. Dari pintu masuk, jaraknya sekitar 200 meter. Berada di atas bukit dan tertutupi pepohonan.

Saya tiba di Candi Ratu Boko pada Sabtu (13/7/2024) sekitar pukul setengah tiga sore. Kebetulan, saat itu sedang acara Tamasya Asmara, sebuah agenda dari kolektif anak muda yang membuat ratusan orang memadati area itu.

Berbekal informasi dari seorang panitia acara, saya berpisah dari keramaian. Menelusuri kompleks candi luas yang terletak di Prambanan, Sleman ini sendiri sampai keringat mengucur deras dan napas terengah.

Setelah menaiki bukit, di balik pepohonan bangunan sederhana itu mulai terlihat. Lelaki tua tampak sedang terlelap di kursi kayu sederhana. Siaran radio menyala, namun ia terlalu pulas untuk menyadari kedatangan saya.

warung di candi ratu boko Jogja.MOJOK.CO
Tampak depan warung yang dikelola Dawud (Hammam/Mojok.co)

Lelaki itu baru terbangun setelah saya mengucap permisi sekitar lima kali dengan diselingi jeda. Lelaki itu bernama Dawud (73).

“Maaf Mas, suka tertidur. Lagi sepi. Banyak pengunjung yang nggak tahu kalau ada warung di sini,” ungkap Dawud dengan bahasa Jawa.

Saya lantas memesan segelas teh hangat. Tadinya mau pesan es teh, tapi ia tak punya stok es. Dagangannya memang sederhana, hanya minuman kemasan, air mineral, dan mi instan.

Di sebelah warung sederhana ini, ada sebuah rumah dari kayu yang tampak terbengkalai. Kata Dawud, di situlah dulu orang tuanya tinggal. Turun temurun dari generasi buyutnya.

“Bapak saya baru meninggal setahun lalu. 7 April 2023,” ungkapnya.

Membuka warung untuk menjaga orang tua yang sudah renta

Ia juga lahir dan tumbuh besar di rumah itu. Pada awal 90-an ia mengaku baru pindah keluar, berpisah rumah dengan orang tuanya. Menempati rumah di desa tak dekat dari candi ini.

sosok dawud penjaga warung.MOJOK.CO
Sosok Dawud, pengelola warung yang nyempil di dalam Candi Ratu Boko Jogja (Hammam/Mojok.co)

Lelaki ini menekuni profesi sebagai tukang becak selama puluhan tahun. Profesi itu ia jalani setelah lulus dari Sekolah Pendidikan Agama (PGA) pada 1970-an silam. Mulai dari becak kayuh sampai becak motor.

Saat sudah menggunakan becak motor, kakek tujuh cucu ini mengaku bisa mengantar penumpang dengan jarak cukup jauh. Pernah sampai Parangtritis, Godean, dan beberapa tempat lain di Jogja yang secara jarak jauh dari tempat tinggalnya.

Iklan

Seringnya, ia mangkal di Pasar Prambanan. Sampai hari-hari ini, pagi-pagi sekali ia masih sering di sana mencoba mencari peruntungan mendapat penumpang.

“Becak sekarang sudah sepi. Selain penumpang kadang ya saya disuruh ngantar barang. Lebaran lalu sama pengelola Candi Ratu Boko disuruh ngirim parsel ke dinas,” tuturnya.

Setelah itu, sekitar jam sembilan ia akan membuka warung ini. Setiap hari, kecuali ada halangan atau sedang sakit.

Warung ini ia buka sejak 2010. Setelah ibunya meninggal, Dawud merasa perlu sering-sering mengecek kondisi bapaknya yang tinggal di dalam kompleks Candi Ratu Boko Jogja. Sehingga, bangunan yang dulunya kandang kambing ini ia sulap menjadi warung.

rumah
Rumah orang tua Dawud yang sudah tidak dihuni lagi (Hammam/Mojok.co)

Setelah bapaknya meninggal pun ia masih memutuskan untuk terus menjaga warung ini. Berharap sedikit rezeki tambahan. Namun, rumah di sebelah warung yang dulu ditempati bapaknya memang sudah tidak dihuni lagi dan agak terbengkalai.

Baca halaman selanjutnya…

Sejarah permukiman yang sudah lebih dari satu abad di Candi Ratu Boko, banyak ditinggal pergi sejak 1985

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2024 oleh

Tags: candi ratu bokoJogjakraton ratu bokopilihan redaksirumah di candi ratu bokowisata jogja
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.